Ingat tidak agan dan sista moment foto diatas. Foto itu diambil dari ajang Asian games khususnya pencak silat. Dimana pada saat itu pesilat hanifan bisa membuat dua calon presiden tersebut berpelukan. Hal ini adalah salah satu moment "epic" dan mendebarkan yang bisa diambil dari Asian games ini. Dimana dua kandidat ini selalu diisukan berseteru dan berbeda karena bersaing dalam pemilihan presiden nanti. Akan tetapi karena medali emas dan kenekatan hanifan mereka bisa berpelukan dengan erat fan seperti tidak terpaksa dan isu perbedaan dan perselihan hanyalah buatan orang-orang yang iri atas kesuksesan keduanya.



Seperti kata hanifan "Biar tahu masyarakat Indonesia, Prabowo dan Jokowi tidak ada apa-apa. Hanya itu orang-orang yang sirik karena kesuksesan mereka. Saya sebagai insan silat Indonesia bahwa silat itu artinya silaturahmi. Jadi kita harus jaga menjaga hati kita sama-sama. Kita satu bangsa, satu negara, masa kita harus terpecah belah karena hal tidak penting,".

Hanya orang-orang yang syirik akan kesuksesan mereka saja yang ingin membuat dua putra terbaik bangsa ini seakan terpecah. Lalu kenapa kita sebagai seorang simpatisan mengotak-ngotakan diri dan seakan merasa yang paling benar ? Padahal mereka saja kedua kandidat tidak hanya dimoment itu saja kehatan akur. Akan tetapi di moment-moment yang lain juga mereka memang akur. Tidak ada gimmick maupun dibuat-buat.

Karenanya kita boleh menentukan pilihan dan miemilih nanti pada daat 17 april nanti. Akan tetapi fanatik berlebihan itu tidak boleh. Karena jika kita berlebihan akan mengaburkan hal-hal yang lainnya dan membuat hal baik yang dilakukan bikan pilihan kita terada salah. Toleransi dan menghargai perbedaan menurut saya harus dimulai dari diri kita sendiri dengan mencotoh orang-orang yang telah sukses mengatasi perbedaan tersebut. Kembali sepenggal kata-kata hanifan "Jadi kita harus jaga menjaga hati kita sama-sama. Kita satu bangsa, satu negara, masa kita harus terpecah belah karena hal tidak penting,". Jangan terpecah karena ini karena pada dasarnya kita itu satu. Warga negara Indonesia dan mereka bukan bersaing akan tetapi memberi pilihan cara memajukan bangsa dengan cara yang berbeda.