Assalamualaikum
Dewakere is here

Tinggal menghirung hari pemilihan presiden untuk masa jabatan 2019-2024 akan segera berlangsung. Ada yang sudah menentukan pilihan ada juga yang belum, ada yang yakin tentang pilihannya ada yang ragu. Jika ragu satu bulan inilah waktunya untuk semakin mendalami calon-calon pemimpin negara ini 5 tahun yang akan datang.



Seperti kata presiden amerika yang legendaris rosvelt "a vote is like a rifle, its usefulness depens upon the characther of the user". Sebuah suara (dalam pemilihan) seperti senapan. Hal ini juga bisa menunjukkan karakter-karakter sang pemilik suara terhadap pilihannya. Mungkin memang agak ambigu akan tetapi di Indonesia sekarang seperti 2 sisi yang merakyat dan yang tegas, yang kerja dan masih nelum kerja dan banyak perbedaan mencolok mencolok lainnya. Akan tetapi mereka semua sebernarnya satu dan berkeinginan sama hanya demi kemajuan bangsa indonesia oleh karena itu walaupun pemilihan presiden ini sangat penting san menentukan bagaimana bangsa kita dalam lima tahun kedepan ingatlah satu hal. Kita sama-sama warga negara indonesia. Kita sama-sama lahir dan besar di negara yang sama. Janganlah mengotak-ngotakan diri dan membuat yang sama serasa beda karena mereka yang akan kita pilih nanti juga mereka juga sama. Hanya bersaing bukan untuk menunjukkan yang terbaik karena semuanya memang kandidat terbaik akan tetapi mana yang programnya yang rakyat rasa paling pantas untuk di pakai di Indonesia dalam lima tahun kedepan. Karena tidak ada calon presiden yang ingin negaranya hancur ataupun hilang di tahun tertentu. Akan tetapi mungkin jalan dan cara yang di tempuh satu kandidat dan kandidat yang lain mungkin berbeda.



Ingat hanya tinggal satu bulan lebih beberapa hari kita memilih calon pemimpin bangsa ini. Pilihlah berdasarkan hati nurani dan program serta visi misa jangan sampai anda terpengaruh oleh apapun yang pasti anda menyesal kelak karena penyesalan anda bukan hanya satu sampe dua hari. Akan tetapi penyesalan anda akan sampai 5 tahun jika anda sampai memilih calon presiden yang salah. "Karena sebuah suara sama seperti senapan, tergantung bagaimana kita menggunakannya"