- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
"Break" dalam suatu hubungan, perlukah?


TS
CroozyFix
"Break" dalam suatu hubungan, perlukah?
Halo haloooo gans & sists yang keceh sejagad dunia mayaa 

setelah sekian lama ga buat thread, akhirnya bikin trit lagi 

setelah lama melanglang buana di H2H dan ga sedikit thread yang mengutarakan isi hatinya dan
bertanya perihal break
"Pasangan ane minta break gan, ane harus gimana?"
okeh, pada bahasan ini bakalan membahas tentang BREAK
LANGSUNG MELUNCURRR KE TKP


Quote:
Quote:
Siapa yang tak cemas, ketika pasangan menyatakan untuk break?
Siapa yang tak berpikir dan merasa lelah serta jenuh dengan segala permasalahan yang terjadi?
Ketika salah satu pihak menyatakan untuk break, apakah pihak lainnya dapat menerima dengan lapang?
Lantas, apa sebenarnya esensi dari break, yang selalu membuat salah satu pihak merasa cemas
akan berakhirnya kisah cinta yang telah dirajut bersama sejak lama?
Mari kita ulas
Sebelum menyentuh pokok perkara, berikut proses terbentuk dan perkembangan hal abstrak yang bernama...
"Cinta"
Siapa yang tak berpikir dan merasa lelah serta jenuh dengan segala permasalahan yang terjadi?
Ketika salah satu pihak menyatakan untuk break, apakah pihak lainnya dapat menerima dengan lapang?
Lantas, apa sebenarnya esensi dari break, yang selalu membuat salah satu pihak merasa cemas
akan berakhirnya kisah cinta yang telah dirajut bersama sejak lama?
Mari kita ulas
Sebelum menyentuh pokok perkara, berikut proses terbentuk dan perkembangan hal abstrak yang bernama...
"Cinta"
Quote:
Spoiler for pict:

source: inc.com
Contact Perceptual Interactional
"Cinta pada pandangan pertama" begitu orang menyebutnya.
Acap kali seseorang memperhatikan gerak-gerikmu, mendengar gaya bicaramu, dan menghirup wangi parfummu.
Begitu pun denganmu, yang memperhatikan seseorang dari jauh tanpa diketahui, memperhatikan caranya ketawa, dan simpul senyumnya yang begitu manis.
Pada proses ini, semua melibatkan indera yang ada pada tubuh. Mata, hidung, telinga. Kulit, ya kalo lo disentuh olehnya
Lidah? ya kali njilatin, emang mandi kucing
Tapi serius, proses ini merupakan langkah awal
Di proses ini pula akan ada interaksi interpersonal. Misalnya, mulai ngobrol, bercanda, atau hal lain yang menyangkut komunikasi. Tapi di proses ini belum begitu mendalam. Konten obrolan pun masih permukaan dan tidak mendalam seperti bahas tugas, obrolan tentang selera musik dan film, dan lain-lain.
Setelah mengobrol dan bertukar cerita, kita akan mendapatkan data dan informasi.
Data & informasi ini misalnya tentang apa yang disukai & kegemarannya, misal genre film & musik favorit,
karakter fiksi favorit, makanan atau minuman kesukaan, dan lainnya.
Di proses ini keterbukaan diri (self-disclosure) berperan, dan berpeluang untuk lanjut ke proses berikutnya
Acap kali seseorang memperhatikan gerak-gerikmu, mendengar gaya bicaramu, dan menghirup wangi parfummu.
Begitu pun denganmu, yang memperhatikan seseorang dari jauh tanpa diketahui, memperhatikan caranya ketawa, dan simpul senyumnya yang begitu manis.
Pada proses ini, semua melibatkan indera yang ada pada tubuh. Mata, hidung, telinga. Kulit, ya kalo lo disentuh olehnya

Lidah? ya kali njilatin, emang mandi kucing

Tapi serius, proses ini merupakan langkah awal
Di proses ini pula akan ada interaksi interpersonal. Misalnya, mulai ngobrol, bercanda, atau hal lain yang menyangkut komunikasi. Tapi di proses ini belum begitu mendalam. Konten obrolan pun masih permukaan dan tidak mendalam seperti bahas tugas, obrolan tentang selera musik dan film, dan lain-lain.
Setelah mengobrol dan bertukar cerita, kita akan mendapatkan data dan informasi.
Data & informasi ini misalnya tentang apa yang disukai & kegemarannya, misal genre film & musik favorit,
karakter fiksi favorit, makanan atau minuman kesukaan, dan lainnya.
Di proses ini keterbukaan diri (self-disclosure) berperan, dan berpeluang untuk lanjut ke proses berikutnya

Quote:
Spoiler for pict:

Involvement Testing Intesifying
Lanjut dari proses berikutnya yang cuma ngobrol-ngobrol kecil atau bercanda.
Di proses ini udah mulai terbuka dan terjalin komunikasiyang lebih intens
Mulai deh ada pertanyaan misal "kerja di mana?". "kuliah di mana?", "tinggal di mana?"
Walau pun pas baca kalimat di atas rasanya "Ah, nggak juga. Pertanyaan kayak gitu bisa aja ditanyain pas proses sebelumnya kok!"
Iya, bener. Bisa aja. Tapi inget, seseorang akan memberikan informasinya kepada orang lain setelah percaya dan yakin dengan orang tersebut, ya kan? Kalo bener-bener stranger, ga mungkin di proses pertama udah kasih informasi tentang dirinya. Kalo temen, ya wajar. Kan sebagai temen
Segudang pertanyaan yang kita ajukan seolah menginterogasi
Kalau doi menjawab dan jawabannya memuaskan kita (satisfaction) berpeluang untuk lanjut ke proses selanjutnya
Pun sebaliknya
Di proses ini juga kita bisa tau, seseorang yang menarik bagi kita apakah 'layak'
Sialnya, kadang bukan cuma kita yang tertarik pada seseorang
Kita tidak hidup sendiri di dunia ini
Ada lelaki atau perempuan lain, yang tertarik dengan perempuan atau lelaki ini
Kalau saja seseorang selain kamu menaruh minat padanya, dan respon doi terhadap orang itu dingin,
Selamat! Kamu berpeluang untuk lanjut berkomitmen dengannya
Kamu telah hadir di dalam hidupnya, dan terlibat (involvement) dalam kehidupannya
Kamu dapat bertanya mau pun menyatakan perasaan yang dialami kepadanya
Selain itu, juga bisa mengungkapkan hal yang bersifat negatif, baik kita atau dia yang mengungkapkan
tujuannya untuk melihat ketahanan (endurance) dari salah satu pihak
tapi tapi, di proses ini pula salah satunya, kamu atau dia bisa 'keluar' alias menyudahi hubungan
begitu juga di proses sebelumnya
Di proses ini udah mulai terbuka dan terjalin komunikasiyang lebih intens

Mulai deh ada pertanyaan misal "kerja di mana?". "kuliah di mana?", "tinggal di mana?"
Walau pun pas baca kalimat di atas rasanya "Ah, nggak juga. Pertanyaan kayak gitu bisa aja ditanyain pas proses sebelumnya kok!"
Iya, bener. Bisa aja. Tapi inget, seseorang akan memberikan informasinya kepada orang lain setelah percaya dan yakin dengan orang tersebut, ya kan? Kalo bener-bener stranger, ga mungkin di proses pertama udah kasih informasi tentang dirinya. Kalo temen, ya wajar. Kan sebagai temen

Segudang pertanyaan yang kita ajukan seolah menginterogasi
Kalau doi menjawab dan jawabannya memuaskan kita (satisfaction) berpeluang untuk lanjut ke proses selanjutnya
Pun sebaliknya

Di proses ini juga kita bisa tau, seseorang yang menarik bagi kita apakah 'layak'
Sialnya, kadang bukan cuma kita yang tertarik pada seseorang
Kita tidak hidup sendiri di dunia ini
Ada lelaki atau perempuan lain, yang tertarik dengan perempuan atau lelaki ini
Kalau saja seseorang selain kamu menaruh minat padanya, dan respon doi terhadap orang itu dingin,
Selamat! Kamu berpeluang untuk lanjut berkomitmen dengannya
Kamu telah hadir di dalam hidupnya, dan terlibat (involvement) dalam kehidupannya
Kamu dapat bertanya mau pun menyatakan perasaan yang dialami kepadanya
Selain itu, juga bisa mengungkapkan hal yang bersifat negatif, baik kita atau dia yang mengungkapkan
tujuannya untuk melihat ketahanan (endurance) dari salah satu pihak
tapi tapi, di proses ini pula salah satunya, kamu atau dia bisa 'keluar' alias menyudahi hubungan
begitu juga di proses sebelumnya

Quote:
Spoiler for pict:

Intimacy, interpersonal commitment, social bonding
Hubungan semakin intens, dankeduanya bersepakat untuk berkomitmen
Komitmen ini dapat berupa berpacaran mau pun menikah
Selamat! Kalian akan mengarungi lautan dan samudera dengan bahtera bernama "Kisah Asmara"
Proses ini pula intimasi dan komitmen dipublikasi kepada teman, keluarga, bahkan dunia
Semesta serasa milik berdua
Kalau komitmen dalam bentuk pacaran, sepasang kekasih dapat lanjut berkomitmen untuk menikah
Komitmen ini dapat berupa berpacaran mau pun menikah
Selamat! Kalian akan mengarungi lautan dan samudera dengan bahtera bernama "Kisah Asmara"
Proses ini pula intimasi dan komitmen dipublikasi kepada teman, keluarga, bahkan dunia
Semesta serasa milik berdua

Kalau komitmen dalam bentuk pacaran, sepasang kekasih dapat lanjut berkomitmen untuk menikah

Quote:
Spoiler for pict:

Deterioration intrapersonal dissatisfaction, interpersonal dissatisfaction
Bahtera bernama "Kisah Asmara" yang mengarungi lautan tidak selamanya menemui permukaan laut yang tenang. Adanya badai yang membuat gelombang bernama "konflik" menghantam bahtera
Hantaman gelombang yang membentur mengakibatkan dinding pada bahtera berlubang
Cari daratan, sandarkan dan berlabuh
Ayo perbaiki kapal, tambal lubang yang menganga
Banyaknya permasalahan dan konflik yang terjadi selama berhubungan, menjadikan salah satu pihak merasa muak dan lelah
Ini menjadi suatu kemunduran bagi salah satu pihak (deterioration intrapersonal ) dan tidak puas pada kondisi hubungan yang ada (dissatisfaction)
Hubungan yang kian rumit karena adanya permasalahan dapat membuat kedua pihak tidak lagi merasa puas dengan kondisi hubungan yang ada (interpersonal dissatisfaction)
Rasa muak dan jenuh dengan kondisi yang ada, dan ungkapan "Kita break aja dulu ya" seakan menjadi ledakan dari perasaan jenuh dan muak yang dirasakan.
Esensi dan tujuan daribreak adalah untuk introspeksi dan evaluasi diri. Lebih dari itu, evaluasi hubungan.
Bagaikan nahkoda dan awak kapal yang kelelahan setelah menghadapi badai & gelombang, kita perlu bersandar di dermaga untuk berlabuh dan singgah sembari memperbaiki kerusakan kapal
Kalau kita sudah beristirahat untuk mengembalikan energi yang terbuang, dan kapal yang berlubang sudah diperbaiki, maka kita dapat kembali melaut
Bukankah tidak baik jika memaksa kapal yang berlubang untuk melaut?
Air akan mengisi ruang dari lubang yang menganga, ya kan?
Perbaiki diri dan komitmen untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya
Sadari kesalahan dan jangan hanya direnungkan
Cari solusi, mana tahu akan menghadapi situasi yang sama di waktu lain; dan tidak akan menjadi sumber konflik dari situasi tersebut karena sudah ada solusi di masa lampau
Biar ga muncul perilaku yang sama gitu lho
Evaluasi hubungan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya
Kalo keduanya sama-sama mempertahankan egonya, ya sudah masuklah pada tahapan berikutnya
Hantaman gelombang yang membentur mengakibatkan dinding pada bahtera berlubang
Cari daratan, sandarkan dan berlabuh
Ayo perbaiki kapal, tambal lubang yang menganga
Banyaknya permasalahan dan konflik yang terjadi selama berhubungan, menjadikan salah satu pihak merasa muak dan lelah
Ini menjadi suatu kemunduran bagi salah satu pihak (deterioration intrapersonal ) dan tidak puas pada kondisi hubungan yang ada (dissatisfaction)
Hubungan yang kian rumit karena adanya permasalahan dapat membuat kedua pihak tidak lagi merasa puas dengan kondisi hubungan yang ada (interpersonal dissatisfaction)
Rasa muak dan jenuh dengan kondisi yang ada, dan ungkapan "Kita break aja dulu ya" seakan menjadi ledakan dari perasaan jenuh dan muak yang dirasakan.
Esensi dan tujuan daribreak adalah untuk introspeksi dan evaluasi diri. Lebih dari itu, evaluasi hubungan.
Bagaikan nahkoda dan awak kapal yang kelelahan setelah menghadapi badai & gelombang, kita perlu bersandar di dermaga untuk berlabuh dan singgah sembari memperbaiki kerusakan kapal
Kalau kita sudah beristirahat untuk mengembalikan energi yang terbuang, dan kapal yang berlubang sudah diperbaiki, maka kita dapat kembali melaut
Bukankah tidak baik jika memaksa kapal yang berlubang untuk melaut?
Air akan mengisi ruang dari lubang yang menganga, ya kan?
Perbaiki diri dan komitmen untuk menjadi individu yang lebih baik dari sebelumnya
Sadari kesalahan dan jangan hanya direnungkan
Cari solusi, mana tahu akan menghadapi situasi yang sama di waktu lain; dan tidak akan menjadi sumber konflik dari situasi tersebut karena sudah ada solusi di masa lampau
Biar ga muncul perilaku yang sama gitu lho

Evaluasi hubungan untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya
Kalo keduanya sama-sama mempertahankan egonya, ya sudah masuklah pada tahapan berikutnya

Quote:
Spoiler for pict:

Dissolution interpersonal separation, social/public separation
Hyaaak, kita sudah masuk di penghujung trit dan juga di penghujung hubungan 
Buntunya solusi pada permasalahan dan ketiadaan keinginan untuk intrspeksi diri berkontribusi & mempercepat luruhnya hubungan yang telah dibangun sekian lama
Kini bahtera bernama "Kisah Asmara" karam ke dasar lautan menyisakan bangkai dan nama, serta kisah di dalamnya layaknya Titanic
Keduanya mempertahankan ego, dan tidak lagi puas dengan hubungan eksklusif yang dijalani
Usai sudah perjalanan cinta nan indah
Perpisahan dirasa menjadi keputusan yang tidak menguntungkan bagi keduanya, hanya saja berat untuk diterima

Buntunya solusi pada permasalahan dan ketiadaan keinginan untuk intrspeksi diri berkontribusi & mempercepat luruhnya hubungan yang telah dibangun sekian lama
Kini bahtera bernama "Kisah Asmara" karam ke dasar lautan menyisakan bangkai dan nama, serta kisah di dalamnya layaknya Titanic
Keduanya mempertahankan ego, dan tidak lagi puas dengan hubungan eksklusif yang dijalani
Usai sudah perjalanan cinta nan indah
Perpisahan dirasa menjadi keputusan yang tidak menguntungkan bagi keduanya, hanya saja berat untuk diterima
Quote:
Setelah membaca dan memahami tulisan di atas, ada pertanyaan yang harus dijawab
"Apakah break selalu berakhir dengan usainya suatu hubungan?"
Kuncinya adalah bagaimana kita menyikapibreak tersebut
Kalau kita berupaya introspeksi diri dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik, hubungan pun dapat diperbaiki dan dapat kembali melanjutkan perjalanan asmara
Pun sebaliknya, hubungan dapat kandas dan perpisahan menjadi keputusan yang terbaik ketika tidak lagi menjadi suatu hal yang memuaskan dan dapat dipertahankan
semua tergantung bagaimana kita menyikapi dan apa solusi yang ditawarkan
Semoga mendapatkan insight setelah membaca, terlebih bagi yang dalam kondisi break
Kalau kita berupaya introspeksi diri dan berkomitmen untuk menjadi lebih baik, hubungan pun dapat diperbaiki dan dapat kembali melanjutkan perjalanan asmara
Pun sebaliknya, hubungan dapat kandas dan perpisahan menjadi keputusan yang terbaik ketika tidak lagi menjadi suatu hal yang memuaskan dan dapat dipertahankan
semua tergantung bagaimana kita menyikapi dan apa solusi yang ditawarkan

Semoga mendapatkan insight setelah membaca, terlebih bagi yang dalam kondisi break
Quote:
Referensi
Walgito, B. (2017). Bimbingan dan konseling perkimpoian. Yogyakarta: Andi.
Sampai jumpa di thread lainnya
*kalo ada bahan 




Polling
0 suara
Break dalam suatu hubungan, perlukah?
11
7.7K
Kutip
91
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan