- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Boleh Beda Pilihan Capres Asal Jangan Memutus Tali Silaturahmi


TS
benzia
Boleh Beda Pilihan Capres Asal Jangan Memutus Tali Silaturahmi
Quote:


Suatu hari ane dengerin curhat seorang teman di warung kopi dekat rumah. Dia curhat begini, “Keluarga besarku hancur berantakan nih, semua anggota keluarga berantem di grup whatsapp keluarga karena beda dukungan capres.”
Hmm sebuah ironi ya gan/sist, tapi sejak pemilihan presiden tahun 2014 dan pilkada DKI Jakarta 2017 silam masyarakat kita masih terbelah menjadi dua kubu yang saling berlawanan, “jika kamu bukan cebong, maka kamu kampret”.

Hmm sebuah ironi ya gan/sist, tapi sejak pemilihan presiden tahun 2014 dan pilkada DKI Jakarta 2017 silam masyarakat kita masih terbelah menjadi dua kubu yang saling berlawanan, “jika kamu bukan cebong, maka kamu kampret”.

Lalu terancamlah keharmonisan rumah tangga dan hubungan pertemanan. Masyarakat kita yang di masa lalu begitu enggan untuk bicara hal-hal negatif dari saudaranya sendiri. Kini, karena perbedaan pilihan politik, hal yang dahulunya tabu diucapkan, sekarang begitu ringannya disampaikan. Lebih parah lagi, kebebasan pendapat yang ada di masyarakat saat ini sudah mengarah pada fitnah atau hoax dua kubu yang saling bermusuhan tanpa ada kata persatuan. Ini akibat memiliki kebebasan berekspresi dalam politik, namun di sisi lain kita melupakan kesiapan mental dalam berbeda pendapat. Kini yang terjadi bukannya sikap saling menghargai antara yang berbeda pilihan melainkan perdebatan & pertentangan tak berfaedah yang mengarah kepada bully, caci maki sampai terjadinya persekusi. Sampai disini jelas kita belum siap berdemokrasi dengan sehat.
Agan/sista rasanya harus tahu alasan kenapa nggak perlu ikut-ikutan berdebat ngotot membela salah satu kandidat capres, selain sisi negatif yang TS jelaskan diatas, berikut 4 alasan stop jadi cebong & kampret...
1. Nggak ada untungnya
Emang apa sih yang agan/sista dapat dari ngotot membela kandidat capres? Jangan mau dijadikan juru kampanye dan tim sukses gratisan gan/sist! Juru kampanye itu dapat bayaran mahal untuk mengkampanyekan capresnya.
Emang apa sih yang agan/sista dapat dari ngotot membela kandidat capres? Jangan mau dijadikan juru kampanye dan tim sukses gratisan gan/sist! Juru kampanye itu dapat bayaran mahal untuk mengkampanyekan capresnya.
2. Semua orang punya hak pilih & harus kita hormati
Agan/sista ingat asas LUBER (Langsung Umum Bebas Rahasia) jaman orde baru dulu kan? Kalau pilihan agan/sista dirahasiakan tentunya pertentangan dalam keluarga dan pertemanan itu tidak akan ada. Lagi pula setiap orang berhak menentukan pilihan berdasar hati nuraninya dan tidak bisa diintervensi oleh siapapun.
Agan/sista ingat asas LUBER (Langsung Umum Bebas Rahasia) jaman orde baru dulu kan? Kalau pilihan agan/sista dirahasiakan tentunya pertentangan dalam keluarga dan pertemanan itu tidak akan ada. Lagi pula setiap orang berhak menentukan pilihan berdasar hati nuraninya dan tidak bisa diintervensi oleh siapapun.
3. Jangan putus tali silaturahmi
Gara-gara adu argumen membela capres jagoannya, tali silaturahmi jadi terputus. Pilpres itu bikin kita membela mati-matian orang yang tidak kenal dengan kita, namun malah jadi ribut dan berjauhan dengan keluarga & teman yang sudah lama kita kenal dengan baik. Padahal kalau kita sakit atau ada masalah, orang pertama yang kita datangi adalah teman dan keluarga terdekat bukan capres jagoan kita.
Gara-gara adu argumen membela capres jagoannya, tali silaturahmi jadi terputus. Pilpres itu bikin kita membela mati-matian orang yang tidak kenal dengan kita, namun malah jadi ribut dan berjauhan dengan keluarga & teman yang sudah lama kita kenal dengan baik. Padahal kalau kita sakit atau ada masalah, orang pertama yang kita datangi adalah teman dan keluarga terdekat bukan capres jagoan kita.
4. Berdebat di media sosial merusak pemandangan
Nah ini juga sering banget terjadi. Pas buka beranda facebook atau instagram, langsung deh nongol black campaign & hoax yang menjelek-jelekkan salah satu capres. Pasti bikin males buka medsos kan? Ayolah dikurangi kebiasaan share berita seperti ini. Saring dulu sebelum sharing.
Nah ini juga sering banget terjadi. Pas buka beranda facebook atau instagram, langsung deh nongol black campaign & hoax yang menjelek-jelekkan salah satu capres. Pasti bikin males buka medsos kan? Ayolah dikurangi kebiasaan share berita seperti ini. Saring dulu sebelum sharing.

Lebih dari 90 tahun lalu, tepatnya tanggal 28 Oktober 1928, pemuda-pemudi di Indonesia menyadari bahwa politik identitas digunakan oleh penjajah (belanda) untuk memecah belah bangsa kita, hingga munculah sebuah kesadaran & gerakan nasional yang dinamakan Sumpah Pemuda. Gerakan ini mempelopori kesepakatan bersama untuk mengesampingkan perbedaan identitas suku, etnis & agama dan saling bersatu demi tujuan berbangsa dan bernegara. Jangan sampai hari ini kita terpeh belah karena politik identitas yang mengkotak-kotakkan orang berdasar SARA. Kalau nggak pilih ini, maka kamu kurang islami. Kalau nggak pilih ini, maka kamu tidak punya rasa nasionalisme. Berpolitik tak perlu se-lebay itu. Semoga thread ini bisa sedikit banyak meyadarkan agan/sista yang jadi cebong & kampret garis keras.


Sumber Ilustrasi:
kostum komik & mice cartoon


swiitdebby memberi reputasi
1
1.8K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan