Pemilu 2019 sudah mendekati hari H, kubu Jokowi dan Prabowo masih berusaha keras mempromosikan pasangan capres-cawapresnya di waktu kampanye ini.

By the way, bosen gak sih sama kampanye dua paslon sekarang?

Ane pribadi sih ngerasa bosen, dan gak tertarik ikut rame-rame menanggapi masa kampanye yang banyak kekonyolan-kalau gak boleh dibilang kebodohan-ditampilkan.

Sejak Pilkada DKI, kubu lawan masih tetap bermain di isu agama. Meskipun petahana sudah mencoba mencegahnya dengan memilih wakil seorang tokoh agama, tapi pada akhirnya jalan ini masih diperjuangkan.

Kalau dilihat lagi, pemilih muslim memang bisa membalikan keadaan. Dan cara merebut suaranya, ya dengan isu agama karena akal pikiran dan logika akan kalah dengan kepercayaan.

Sejak awal kampanye dimulai, ane nemutuskan untuk jadi penonton. Buat ane kampanye ini mirip pertandingan sepak bola. Saling serang anrara kedua kubu pasti terus terjadi, tinggal tunggu siapa yang blunder lebih dulu. Mirip Pilkada DKI yang juga berubah total keadaan setelah ahok melakukan blunder.

Sejauh ini kedua kubu sudah melakukan dua kalu blunder. Blunder Jokowi yang pertama terjadi ketika pembebasan Abu Bakar Ba'asyir. Waktu itu usai debat pertama, isu HAM muncul ke permukaan lagi. Perkiraan ane Jokowi niat awalnya ingin menunjukan kalau doi juga peduli dengan HAM, sayang salah langkah. Akhirnya, poin negatif Jokowi bertambah satu.

Lalu yang kedua, baru aja terjadi. Tentang kampanye tim Jokowi yang menyerang keluarga Prabowo. Ini konyol, karena sudah melewati batas dan tidak mencerminkan Jokowi yang suka menyindir, bukan menyerang secara blak-blakan. Berapa orang yang kehilangan respek nya ke Jokowi?

Taaaaaaapiiiiii, kubu Prabowo-gatau kenapa-banyak melalukan kekonyolan, malah seperti sengaja dilakukan. Paling parah waktu kasus Ratna Sarumpaet, pertama kali muncul semua belain doi kemudian begitu fajta terungkap langsung saling menjatuhkan.

Kemudian tentang pemuda Indonesia yang masa depannya terancam karena banyak yang malah jadi driver ojek online meski sudah dapet gelar S1. Lalu tampang Boyolali, dan negara bisa punah. Sepertinya Prabowo sengaja, demi menarik perhatian masyarakat Indonesia. Khususnya generasi milenial dan netijen-netijen.

Akhirnya banyak yang mulai jengah dengan kampanye dan ingin pemilu segera beres. Tapi apakah setelah pemilu selesai masalah ini pun ikut hilang? Ya enggak lah! Siapapun yang menang lawannya pasti gak tinggal diam doong.

Maka dari itu, marilah kita tonton saja masa kampanye kali ini. Sambil minum kopi dan rokok, jangan lupa buat tertawa kalau ada kekonyolan yang menghibur sampai nanti waktu pemilihan tiba demi Indonesia yang damai.

Jangan membanding-bandingkan prestasi Jokowi dan Prabowo karena mereka berbeda latar belakang. Yang satu di pemerintahan, satu lagi di militer. Ya gak akan ketemu sampe kapanpun, ujunga-ujungnya debat kusir. Kalau mau, bahas visi misi Jokowi dan Prabowo. Ya meskipun sama-sama gak terlalu jelas, tapi mungkin kalian bisa berandai-andai apa saja yang akan dilakuin kedua calon kalau terpilih

Dah ah, intinya jangan terlalu kaku dan mengesampingkan logika karena fanatisme. Belum tentu juga capres yang ente bela mati-matian peduli, bahkan kenal ente aja engga.