- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Poyouno Pakai Data BNN 2011, TKN: Sengaja Lempar Salah ke SBY?


TS
silents.
Poyouno Pakai Data BNN 2011, TKN: Sengaja Lempar Salah ke SBY?
Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin mempertanyakan pernyataan Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono yang bicara soal jumlah narkoba yang masuk ke Indonesia makin banyak sejak Jokowi jadi presiden. Pasalnya, Benny Mamoto sudah mengklarifikasi soal data yang dikutip Poyuono.
Benny menyatakan data BNN yang dikutip Poyuono merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2011. Karena saat itu Jokowi belum menjabat, TKN menilai Poyuono menuding Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat dua periode 2004-2009 dan 2009-2014.
"Arief Poyu mengatakan bahwa datanya bersumber dari mantan Deputi Pemberantasan BNN, Benny Mamoto, akan tetapi Benny Mamoto sudah mengklarifikasi bahwa data tersebut adalah data hasil kerja sama BNN dengan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2011, dimana Jokowi belum menjabat Presiden RI, tapi justru Arief Poyu menuding hidung SBY yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden RI," kata anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah, kepada wartawan, Rabu (6/3/2019).
Inas kemudian mempertanyakan Poyuono yang salah memakai data. Politikus Partai Hanura ini lalu menduga Poyuono ingin menyalahkan SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat (PD) itu terkait pidato Komandan Kogasma PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebab, beberapa waktu lalu, AHY berpidato soal rekomendasi PD untuk presiden mendatang. Dalam pidato itu, AHY tidak menyebut nama Prabowo Subianto, capres yang didukung partai berlambang bintang mercy tersebut. Belakangan, AHY menjelaskan PD tengah fokus pada pemenangan pemilihan legislatif.
"Apakah perbuatan memanipulasi data ini memang sengaja dilakukan Arief Puyo untuk melempar kesalahan kepada SBY? Karena tidak mungkin Arief Puyo sebagai politisi kawakan, lalai membaca tahun dilaksanakannya penelitian kesehatan BNN dan UI tersebut di atas, yakni tahun 2011!" ucap Inas.
"Oleh karena itu bisa kita duga bahwa Arief Puyo sedang melampiaskan kekesalan-nya kepada PD karena pidato AHY yang berisi rekomendasi dan masukan tidak kepada Prabowo Sandi tapi justru ditujukan kepada siapapun yang akan terpilih menjadi presiden, dan bisa jadi adalah Jokowi!" sambungnya.
Sebelumnya, Poyuono menilai ditangkapnya Andi Arief terkait kegagalan pemerintahan Jokowi dalam memberantas narkoba. Dia kemudian kembali mengeluarkan data terbaru soal hasil penindakan dan peredaran narkoba di saat Jokowi menjabat sebagai presiden.
"Sama dengan target Joko Widodo mengurangi peredaran narkoba dari era SBY, tapi kenyataannya justru makin bertambah peredaran narkoba. Contoh data dari BNN Dan Puslikes UI 2016 pengguna narkoba 0,02 persen dari total penduduk dan 2017 Naik menjadi 1,17 persen artinya Joko Widodo gagal," kata Poyuono, saat dihubungi, Rabu (6/3).
https://news.detik.com/berita/d-4455565/poyouno-pakai-data-bnn-2011-tkn-sengaja-lempar-salah-ke-sby?tag_from=wp_nhl_judul_5&_ga=2.262913993.475185030.1551660269-822698305.1512028364
Bahwa rezim beye sangat longgar terhadap narkoba, itu bukan rahasia lagi.
Yg lebih patut disorot berkaitan pilpres 2019 adalah posisi demokrat yg memang masih setengah2 mendukung praboker. Krn memang tidak ada untungnya bagi demokrat.
TKN hrs jeli memanfaat ini. Peluang sekecil apapun untuk membenturkan demokrat dg koalisi kardus hrs dimanfaatkan. Untuk berbalik mendukung Jokowi sih nggak mungkin. Tp minimal, menon aktifkan mesin partai untuk praboker.

Benny menyatakan data BNN yang dikutip Poyuono merupakan hasil kerja sama dengan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2011. Karena saat itu Jokowi belum menjabat, TKN menilai Poyuono menuding Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menjabat dua periode 2004-2009 dan 2009-2014.
"Arief Poyu mengatakan bahwa datanya bersumber dari mantan Deputi Pemberantasan BNN, Benny Mamoto, akan tetapi Benny Mamoto sudah mengklarifikasi bahwa data tersebut adalah data hasil kerja sama BNN dengan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2011, dimana Jokowi belum menjabat Presiden RI, tapi justru Arief Poyu menuding hidung SBY yang pada saat itu menjabat sebagai Presiden RI," kata anggota TKN Jokowi-Ma'ruf, Inas Nasrullah, kepada wartawan, Rabu (6/3/2019).
Inas kemudian mempertanyakan Poyuono yang salah memakai data. Politikus Partai Hanura ini lalu menduga Poyuono ingin menyalahkan SBY yang juga Ketua Umum Partai Demokrat (PD) itu terkait pidato Komandan Kogasma PD, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sebab, beberapa waktu lalu, AHY berpidato soal rekomendasi PD untuk presiden mendatang. Dalam pidato itu, AHY tidak menyebut nama Prabowo Subianto, capres yang didukung partai berlambang bintang mercy tersebut. Belakangan, AHY menjelaskan PD tengah fokus pada pemenangan pemilihan legislatif.
"Apakah perbuatan memanipulasi data ini memang sengaja dilakukan Arief Puyo untuk melempar kesalahan kepada SBY? Karena tidak mungkin Arief Puyo sebagai politisi kawakan, lalai membaca tahun dilaksanakannya penelitian kesehatan BNN dan UI tersebut di atas, yakni tahun 2011!" ucap Inas.
"Oleh karena itu bisa kita duga bahwa Arief Puyo sedang melampiaskan kekesalan-nya kepada PD karena pidato AHY yang berisi rekomendasi dan masukan tidak kepada Prabowo Sandi tapi justru ditujukan kepada siapapun yang akan terpilih menjadi presiden, dan bisa jadi adalah Jokowi!" sambungnya.
Sebelumnya, Poyuono menilai ditangkapnya Andi Arief terkait kegagalan pemerintahan Jokowi dalam memberantas narkoba. Dia kemudian kembali mengeluarkan data terbaru soal hasil penindakan dan peredaran narkoba di saat Jokowi menjabat sebagai presiden.
"Sama dengan target Joko Widodo mengurangi peredaran narkoba dari era SBY, tapi kenyataannya justru makin bertambah peredaran narkoba. Contoh data dari BNN Dan Puslikes UI 2016 pengguna narkoba 0,02 persen dari total penduduk dan 2017 Naik menjadi 1,17 persen artinya Joko Widodo gagal," kata Poyuono, saat dihubungi, Rabu (6/3).
https://news.detik.com/berita/d-4455565/poyouno-pakai-data-bnn-2011-tkn-sengaja-lempar-salah-ke-sby?tag_from=wp_nhl_judul_5&_ga=2.262913993.475185030.1551660269-822698305.1512028364
Bahwa rezim beye sangat longgar terhadap narkoba, itu bukan rahasia lagi.
Yg lebih patut disorot berkaitan pilpres 2019 adalah posisi demokrat yg memang masih setengah2 mendukung praboker. Krn memang tidak ada untungnya bagi demokrat.
TKN hrs jeli memanfaat ini. Peluang sekecil apapun untuk membenturkan demokrat dg koalisi kardus hrs dimanfaatkan. Untuk berbalik mendukung Jokowi sih nggak mungkin. Tp minimal, menon aktifkan mesin partai untuk praboker.

Diubah oleh silents. 06-03-2019 09:48
7
4.1K
28


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan