- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pemilu Itu Ajang Pesta Demokrasi, Bukan Ajang Provokasi


TS
powerpunk
Pemilu Itu Ajang Pesta Demokrasi, Bukan Ajang Provokasi

Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.


Pemilu 2019 sudah didepan mata. Kurang dari dua bulan lagi, pesta demokrasi lima tahunan ini akan digelar. Seperti layaknya pesta pada umumnya, segala persiapan untuk hajatan nasional ini kini sedang dipersiapkan. Namun bedanya, jika pada acara pesta perkimpoian, pasangan yang akan menikah semakin mendekati hari H akan semakin mesra, pada pesta demokrasi justru akan semakin menghangat.
Hangatnya tensi politik ini tidak terlepas dari saling serang, saling ejek, saling menjatuhkan antar kontestan pemilu, baik itu tim kampanye, pendukung, maupun partisan. Celakanya, masyarakat awam yang tak tahu menahu politik pun akhirnya ikut terseret kedalam panasnya pusaran arus politik ini. Satu keluarga jadi tidak akur hanya gara - gara berbeda pandangan politik, teman tak lagi akrab hanya karena beda pilihan capres, bahkan lebih parahnya ada yang sampai carokhanya karena capres idolanya diejek.


Sikap ramah - tamah, toleransi, kebersamaan yang selama ini lekat dengan budaya bangsa Indonesia seketika lenyap jelang Pemilu. Pemilu yang sejatinya sebagai ajang pesta demokrasi malah jadi ajang perpecahan, provokasi, dan saling serang antar pendukung. Isu - isu SARA yang selama ini sangat dihindari karena bisa mengancam disintegrasi bangsa juga ikut diangkat jelang Pemilu. Berita hoax terus menyebar setiap waktu. Miris.
Sebagai bagian dari masyarakat yang setiap hari melihat dan mendengar hal - hal seperti itu, tentu membuat kita jengah. Apa sih sebenarnya yang mereka mau? Kehancuran bangsa ini? Kok nampaknya terlalu sepele menggadaikan kebersamaan dan kesatuan hanya demi sebuah pilihan politik. Kemana nilai tolerasi yang selama ini diajarkan sejak kita duduk di bangku sekolah dasar? Apakah itu hanya teori yang diajarkan bagi anak - anak, tapi tak perlu dipraktekkan orang dewasa?
Sejenak kita berpikir, kenapa negara Indonesia yang terdiri dari ratusan suku bangsa, budaya, ras, dan golongan bisa hidup berdampingan dan damai selama ini tanpa adanya perpecahan? Karena kita selalu mengutamakan kebersamaan dan toleransi. Toleransi menjadi panglima yang akan membawa kita hidup rukun, damai, dan bersatu. Apakah kita lupa dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, berbeda tetapi tetap satu jua? Itulah nilai - nilai yang diajarkan oleh nenek moyang kita. Kalau hanya karena masalah remeh - temeh seperti Pemilu kemudian kita saling ejek, saling mencela seolah Pemilu akan ujug - ujug membuat kita sukses hanya dengan ongkang - ongkang kaki, kok rasanya terlalu eman ya.


Masih banyak hal - hal positif yang bisa kita lakukan, yang akan berdampak langsung ke kehidupan kita ketimbang ikut arus politik. Meskipun bukan pula diartikan kita menjadi skeptis dengan politik. Kita harus tetap berperan aktif dalam perpolitikan. Ikut hadir di TPS dan melakukan pencoblosan pada hari H Pemilu adalah salah satunya. Bukan justru koar - koar di media sosial, menyebarkan berita yang belum tentu benar. Atau berdebat dengan keluarga hanya karena berbeda capres idola.
Ingat, kebersamaan adalah yang utama. Saling menghargai dan menghormati pilihan orang lain itu sangat perlu. Kita tak akan bisa memaksa orang lain untuk memilih sesuai dengan pilihan kita. Mereka pasti memiliki alasan tersendiri kenapa memilih dan tidak memilih calon tertentu. Kita tidak bisa memandang hanya dengan cara pandang kita, masih ada cara pandang orang lain. Sebagaimana kita memandang seorang yang cantik, belum tentu teman kita berkata demikian. So, junjung tinggi toleransi demi kebersamaan bangsa ini.


Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google

0
592
8


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan