Parkir milik PT INV yang berada di halaman salah satu rumah sakit di Jalan Gatot Subroto, Kecamatan Medan Baru rawan maling, kini dialami oleh Khairul keluarga pasien menjadi korbannya kehilangan satu helm dan jaket di halaman parkir PT INV, Senin (28/1) pagi.

Menurut korban, dirinya tiba di rumah sakit pada Minggu (27/1) sekitar Pukul 17.00 WIB, setibanya korban masuk ke halaman parkir Rumah sakit yang dikelolah oleh PT Parking INV dengan menaruh satu helm tepat di kaca spion sebelah kanan.

Nah lanjutnya dia meninggalkan sepeda motor dan helm karena menurutnya situasi parkir aman.

Namun kenyataan tersebut berbeda, malah sesaat akan pulang pada Senin (28/1) pagi dirinya tak lagi melihat helm berada ditempat semula.

Lanjutnya, kehilangan tersebut dilaporkan kepada petugas PT Parking INV namun tidak bertanggungjawab atas kehilangan tersebut.

Menurut Pii Sembiring Salah Satu Penanggungjawab PT INV mengatakan Telah menyediakan tempat penitipan helm dan telah menyediakan Rambu Penitipan.

Namun menurut korban pernyataan itu hanya alasan semata, pasalnya tidak sama sekali terlihat rambu penitipan helm.

” jika pun ada rambu penitipan, seharusnya penjaga parkir menegur dengan cara bersentuhan langsung kepada pengendara untuk memberitahu adanya penitipan helm, bukan dengan diam mengharpak tulisan di papan kayu bertinta hitam,” terang korban.

Selain itu menurut korban hal seperti ini sangat disayangkan karena adanya Parkir di Rumah Sakit.

” Jelas sangat disayangkan bilamana ada Perusahaan parkir yang tidak benar dalam menjalankan prosedur. Ibarat uang parkir mau, nah begitu kehilangan pihak PT INV tidak bertanggungjawab, kan sudah tidak benar lagi jika seperti itu,” terang korban dengan nada kesal.

“Kapoldasu Diminta Tindak tegas Pungli Berkedok Perusahaan Parkir Yang Mencekik Leher Masyarakat”

Tambahnya, untuk setiap keluar masuknya pengendara motor maupun mobil dikenakan tarif yang cukup mencekik leher.

“Memang parkir INV ini sangat memberatkan, untuk sekali keluar saja biaya parkir di hargai tiga ribu bahkan lima ribu untuk yang menginap itupun jika mengurus paket selama dua belas jam, berbeda mobil bisa dihargai sepuluh ribu untuk menginap jika mengurus paket voucer untuk dua belas jam dan tiga ribu untuk sekali keluar tergantung pada jam masuk dan keluarnya, jika tidak mengurus paket harga bertambah perjamnya terhitung sejak tiba,” Tukasnya.

Masih katanya kepada awak media ini menjelaskan jika hal tersebut diduga adalah pungli.

” ini diduga pungli berkedok perusahaan dan saya berharap Poldasu dapat menindak tegas pelaku Pungli tersebut,” tegasnya. (Tambunan)

http://www.basisnews.co.id/amp/medan...ga-kehilangan/

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ada 3 hal yang perlu dikoreksi dalam hal ini:

1. Korban musti menyadari mahalnya tarif parkir di sumut, karena parkir memegang peranan penting dalam adat istiadat mukapetak sumut

2. Tarif parkir mahal, juga karena bonus fasilitas curi helm, yang juga merupakan bagian dari norma norma adat sipetakngangkang sumut

3. Korban tidak sadar kalau dia sedang berada di Medan, sebuah negara lain, dimana semua UU dan Hukum Indonesia TIDAK berlaku

Negara Parkir Bermartabat, Asal Taruna Parkir Penghantam Paspampres