Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

YenieSue0101Avatar border
TS
YenieSue0101
Menyimak Obrolan Para Hantu Kekinian
Menyimak Obrolan Para Hantu Kekinian

Baca juga : Surat Kecil Untuk Seorang Kawan

Second Couple Drama Goblin Bertemu Kembali Dalam Touch Your Heart

Song Joong Ki dalam Descendant of The Sun


Si cewek cengeng berambut panjang tengah mondar-mandir di jalanan gelap di sekitar pohon beringin. Sesaat kemudian sosok lain datang melompat-lompat, tetapi bukan kodok.

"Kamu ngapain tho, di sini, Adek Kunti sayang?" sapa bocah ingusan yang punya kuncrit di kepalanya. "Kok gelap-gelapan. Nanti digondol Wewe Gombel lho."

"Begini, Mas Pocong. Saya sedang butuh bantuan. Malam ini tidak bisa datang ke kamar gadis itu untuk menakut-nakuti karena dia menaruh bawang putih di depan pintu. Baunya menyengat sampai saya hampir muntah!"

"Aishh! Masa Dek Kunti takut sama bawang putih, tho? Kayak Vampir aja."

"Kenapa kali kau sebut-sebut awak di sini?" tiba-tiba terdengar sebuah suara.

Kunti dan Pocong melongo. Di hadapan mereka kini berdiri seorang pria tampan berwajah pucat yang berkacak pinggang.

"Akh, Bukankah kamu ... Edward Cullen? Vampir dari negeri antah berantah itu?" seru Kunti terpana.

"Ndak mungkin!" kata Pocong. "Masa Edward Cullen kok ngomongnya ngapak, eh salah ding! Batak, maksudnya. Habis kejedot pintu popiye, teros uteke mengsle!" (1)

"Bicara apa, kau. Tak paham awak. Ah, sudahlah. Awak mau pergi sebentar."

"Tunggu dulu, Mas Vampir!"

Tiba-tiba Kunti menarik tangan Edward sehingga tangannya beku seketika. Busyet! Ini tangan atau balok es. Dingin sekali, pikir Kunti.

"Kenapa lagi?"

"Saya mau minta bantuan. Tolong ambil alih tugas saya malam ini. Tolong datangi rumah gadis itu. Bisa kan?"

"Macam mana, kau! Awak ini lagi kelaparan, tujuh hari nggak makan. Ini malah suruh gantiin tugas. Kampret!"

Meskipun sambil marah-marah, kenyataannya vampir berkulit mulus bak porselen itu menyanggupi permintaan Kunti. Dalam sekejap, dia melesat jauh menuju rumah si gadis.

Eit, tunggu dulu! Seperti ada yang janggal, tapi apa ....?

Kunti dan Pocong menatap kepergian Edward, kemudian saling berpandangan. Merasa aneh.

"Ah, ya!" seru Kunti. Bola matanya membesar, menyatakan keterkejutan.

"Bagaimana dia bisa menggantikan tugas saya? Vampir itu sama sekali tidak memiliki wajah buruk rupa. Dia justeru sangat rupawan. Gadis itu tidak akan takut padanya. Hiks. Mungkin gadis itu malah jatuh cinta pada Edward. Dan bagaimana kalau saya ditegur oleh Ndoro Syaiton karena tidak berhasil menjalankan tugas. Huaaa!"

Seperti julukannya, gadis cengeng, Kunti melolong memecah keheningan malam. Dia sudah terkena SP 2 dari Ndoro Syaiton karena lalai. Jika kali ini dia gagal dengan tugasnya, mungkin jabatannya lengser. Dia tidak akan bisa terbang. Kakinya akan lumpuh, dan rambut panjangnya dipangkas botak. Jadilah dia Suster Botak Ngesot.

"Cup, cup, cup, jangan nangis, Dek Kunti," hibur Pocong. "Kangmas ndak kuat lihat sampeyan nangis. Suaramu bikin genderang kupingku pecah dan tali ndasku lepas. Kalau tali ndasku (2) lepas, aku nanti dikutuk jadi tuyul!"

Namun, Kunti tetap menangis sepanjang malam. Pocong kalang kabut, tapi tak tega meninggalkan cinta pertama dan terakhirnya bersedih sendirian.

Menjelang Subuh, Vampir ngapak, eh Batak Edward Cullen menghampiri mereka dengan wajah sumringah. Kunti sempat berprasangka jangan-jangan Edward telah jatuh cinta pada gadis manusia itu, tapi Pocong berpikiran lain. Ekspresi Edward adalah ekspresi kepuasan.

Benar saja ....

"Terima kasih, Kunti," sapa Edward ramah. Dia menyalami Kunti dan membuatnya beku untuk kedua kalinya. "Berkat kau, awak tak kelaparan lagi."

"Maksudnya?"

"Kowe ki ngomong opo to, Le?" (3)

Kunti dan Pocong melongo.

Dari kejauhan terdengar teriakan-teriakan manusia. Tepatnya, dari arah rumah si gadis. Mereka menangis, meraung, menyebut-nyebut.

Kunti menekap mulutnya.

"Apa yang kamu lakukan pada gadis itu?"

Edward menjilat bibirnya, merasa puas. Jejak-jejak merah itu tampak jelas.

"Ya, Gusti, kulo nyuwun pangapuro. Kulo tobat dadi pocong kemawon!" (4)

Merasa frustasi, Pocong pun secepat kilat kembali ke alam kubur. Mungkin saja dia sudah insaf.

*Selesai
*Sorry, ceritanya gaje 😅😅

Translate :
(1) Mungkin habis kejedot pintu jadi otaknya geser

(2) Tali kepalaku

3) Kamu itu bicara apa sih, Nak?

(4) Ya Tuhan, saya mohon ampun. Saya tobat aja jadi pocong.

Nantikan kisah gaje lainnya 😉😉😉
Diubah oleh YenieSue0101 06-03-2019 14:47
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
7
1.9K
19
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan