Toleransi...
Saat masih bersekolah dasar dulu kita pasti mengenal kata ini.. Kata yang sering terdengar dari pelajaran PPKN (jaman ane namanya PPKN gan
Dan ane lupa kepanjangannya

Googling



Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Mungkin karena ane sekolah saat pemerintahan pak SBY jadi macam kurikulum ga terlalu berubah banget .. balik lagi ke Toleransi.

Sejak kecil kita sudah mengenal toleransi, awal kita bersekolah.. awal kita mengenal apa itu INDONESIA.

Negara besar ini memiliki banyak sekali keragaman, tak hanya satu dua..namun ribuan. Ribuan perbedaan itu menjadikan kita 'auto' toleransi. Bayangkan jika suatu pemahaman dipaksakan untuk diikuti oleh masyarakat yang jumlahnya sangat banyak ini, sebenarnya kita sudah memiliki slogan 'Berbeda-beda namun Tetap Satu Jua' yang menggambarkan betapa kita itu sangat beragam namun tetaplah bersatu sebagai sebuah negara yang harusnya menghadirkan kenyamanan dalam setiap perbedaan itu.

Cukuplah satu slogan itu untuk hidup rukun dalam bermasyarakat, kita takkan pernah bisa memaksakan suatu kehendak pada mereka yang memiliki pilihan sendiri dalam hidupnya, karena mereka mempunyai alasan dan kelompok sendiri.. Jika kita memaksakannya, yang ada hanyalah bentrokan, walau dengan cara sehalus apapun, namanya manusia itu pasti juga ada penolakan yang terjadi.

Toleransi dalam negara kita ini sebenarnya sudah berjalan dengan sangat baik, dengan tetap taat aturan negara dan adatnya masing-masing namun menghargai kepercayaan dan pilihan mereka.. itu sangat indah.. Seperti yang telah ada dalam kehidupan sehari-hari dimana perbedaan sudah beragam dan kita memang harus berbaur dengan damai.







Mengajarkan toleransi kepada anak sejak dini itu perlu, berikut adalah beberapa cara yang bisa kita lakukan:

1. Lingkungan Sekolah



Sekolah akan menjadi lingkungan keseharian anak-anak jadi sangat penting sekali untuk mengetahui apakah sekolah tersebut menjunjung rasa toleran, bisa dengan berbincang bersama guru-guru di sana. Memilih sekolah tak hanya dilihat dari prestasi akademiknya, pastikan juga moral dan etika di sana, rasa toleran yang tinggi akan menjadi lingkungan yang baik pula.

2. Ngobrol dengan Anak



Berkomunikasi dengan anak sejak dini pasti sangatlah mudah dan di sana adalah proses dimana anak mengenal baik atau buruknya suatu kejadian, dan tugas sebagai orang tua adalah meluruskan tentang hal yang sekiranya salah.

3. Melihat Kejadian Toleransi di Keseharian



Toleransi tak hanya teori, ia berwujud nyata yang ada di sekitar kita, saat itulah sebagai orang tua kita bisa menerapkan apa yang disebut toleransi kepada anak seperti saat kita melihat orang lain yang kurang sempurna misal tuna netra, sebagai orang yang memiliki kekurangan sebaiknya kita yang memiliki pengelihatan normal bisa menawarkan bantuan dan tidak menghina mereka. Toleransi bukan hanya soal perbedaan keyakinan ya

4. Ajarkan Melalui Cerita



Negara kita ini memiliki berbagai cerita dan dongeng yang ada hikmahnya, seperti Si Kancil, Timun Mas, Malin Kundang, dll, dari cerita dan dongeng anak lebih suka dan lebih memperhatikan apa yang terjadi pada cerita itu, sampaikan pula apa kejadian yang bisa ditiru dan dijauhi.

5. Berikan Contoh yang Baik



Anak adalah peniru ulung, maka ia akan melihat dan menirukan apa yang mereka lihat, jadi sebagai orangtua sebaiknya berikan contoh-contoh yang baik saja, seperti memperlakukan orang lain dengan baik dan santun tanpa membeda-bedakan.

6. Kenalkan Budaya



Budaya Indonesia itu sangat banyak, maka mengenalkannya pada anak-anak adalah sesuatu yang bagus, apalagi jika bisa melihat langsung budaya-budaya itu bersama mereka.



Janganlah kita menghakimi orang lain karena kejahatan yang dilakukan orang lain hanya karena sama keyakinannya..



Menjelang pemilihan presiden yang akan dilakukan serentak se-Indonesia pada tanggal 17 April 2019 banyak sekali celotehan di dunia maya mengenai ragam pilihan masyarakat, padahal calonnya hanya dua.. tapi ricuh sekali

Mari sebagai warga negara yang berpendidikan dan sudah dewasa, sukseskan pemilihan presiden 2019 dengan damai tanpa adanya bentrokan hanya karena beda pilihan.. serangan internet memang kejam, jangan mau dibodohi oleh orang-orang yang iseng memecah belah kita..