Brebes- Durian paling enak adalah durian jatuh atau masak pohon. Bisa dibelah dan dimakan langsung. Tetapi jika ingin sensasi berbeda. Mampirlah ke kebun durian Rajawetan, cicipi durian bakarnya.


Selain dimakan segar, di Brebes, Jawa Tengah, ada cara lain dalam menikmati buah yang harum ini. Durian dibakar di atas api agar mendapat sensasi rasa yang beda.

 Durian bakar ini bisa ditemukan di kebun Antapsari, Desa Rajawetan, Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes. Kawasan kebun durian ini sudah dikenal sebagai sentra penghasil aneka jenis durian.

Selain memiliki udara sejuk dan segar, kawasan kebun ini juga memiliki pemandangan yang indah. Ada 1000 lebih pohon durian berbagai jenis ditanam di sini. Mulai dari montong, sitokong, bawor, cane, petruk dan jenis lokal.


 Kawasan kebun ini berjarak 15 km ke arah timur dari pertigaan pasar Linggapura, tepatnya di ruas jalur Tegal - Purwokerto. Areal ini berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut.


 Memasuki kawasan ini, pengunjung akan langsung mencium aroma durian matang yang banyak bergelantungan di pohon pohon. Di tempat ini para pengunjung bisa bebas memilih sendiri varietas durian yang disuka, tentunya yang sudah jatuh dari pohon.

Di kebun ini, pengunjung juga bisa menikmati sensasi durian bakar. Bagi yang hobi icip-icip, tidak ada salahnya untuk mencobanya.

Debi (42) pengelola kebun Antapsari menjelaskan, ide awalnya dari coba coba untuk memanjakan para pelanggan. Dari percobaan ini, ternyata mendapat respon yang luar biasa. Durian bakar olahannya banyak dipesab oleh konsumen.

"Awalnya sih browsing saja di internet. Terus diterapkan, ternyata banyak yang suka. Jadi akhirnya keterusan sampai sekarang banyak yang pesan," katanya saat ditemui, Selasa (5/3/2019) siang.


 Khusus durian bakar, dia menggunakan jenis montong. Jenis ini dipilih karena memiliki daging buah yang tebal dan manis.

"Sebenarnya semua bisa dibakar, cuma kalau durian jenis lain ketebalannya kurang. Jadi khawatir konsumen kurang puas. Jadi saya pilih yang montong," tambah Debi.

Cara membakarnya pun mudah. Durian yang sudah dipotong potong dimasukkan ke alat pembakaran selama 30 menit. Setelah kulit durian berwarna hitam, diangkat dan siap dihidangkan.

Hasilnya, daging durian yang semula putih berubah menjadi kuningan dan teksturnya makin lembut atau lembek. Rasa manisnya makin menguat dan aroma menyengat pun hilang berganti aroma smoky.
 
 Durian bakar ini lebih asik dinikmati dengan sendok makan. Tinggal dibelah dan siap dimakan ramai-ramai seperti makan pasta.

Harga satu kg buah durian bakar ini tidak terpaut jauh dari yang segar. Satu kg durian montong dipatok Rp.70 ribu dan ditambah biaya pembakaran Rp.10 ribu per kg.

"Daging buahnya berwarna makin kuning. Kulitnya juga mudah dibuka. Ini berbeda bila dimakan langsung seperti biasa. Karena dagingnya serasa lebih manis dan baunya tidak menyengat," tutur Yani Yuansyah, seorang pengunjung asal kota Brebes.


Sementara Sutarno, warga Cilacap mengungkapkan, durian bakar memiliki rasa yang sensasional. Ini sangat berbeda karena rasa, tampilan dan cara makannya juga berbeda.


"Yang jelas beda banget. Kita bisa ramai ramai makan pakai sendok kaya makan es krim. Pokoknya rasanya luar biasa," kata Sutarno