Harus kita akui ya gan sist, situasi politik saat ini sangat berbeda tensinya dengan edisi politik yang sudah-sudah. Saat ini terasa sekali suhunya sangat memanas, dari mulai atas hingga pada area bawah, yaitu kita sebagai rakyat. Tentu ada banyak sebab dan alasan, kenapa bisa terjadi hingga seperti ini. Tapi kali ini, bukan soal penyebabnya yang akan kita bahas, Melainkan bagaimana caranya kita menjaga suhu tersebut menjadi tetap stabil, bahkan kalo bisa kita jadikan kembali dingin, untuk menghindari adanya pergolakan dan perselisihan. Yah, paling tidak di lingkup sekitar kita terlebih dahulu, yaitu pada area keluarga.

Mungkin agan dan sista juga mengalami hal ini, atau melihat keadaan di sekeliling yang terasa sekali bagaimana panasnya suhu politik yang ada. Kalo di keluarga ane sendiri, mulai nampak dan terasa bagaimana panasnya situasi ini. Kalo kita lihat dari pemicunya, yaitu adanya rasa paling benar, dan menganggap kubu seberang adalah yang paling salah. Ane lihat dari mulai atas sampai bawah, realita itulah yang terjadi. Orang seakan berusaha memaksakan pilihannya, yang dia anggap sebagai kebenaran yang paling mutlak, sehingga orang lain harus mengikuti ego yang dia ciptakan tersebut. Alhasil, hal ini memicu adanya pergolakan dan perselisihan, saat orang lain tidak sependapat dengan dirinya.



Hal inilah yang terjadi pada lingkup keluarga ane. Situasi ketika orangtua ane merasa meyakini bahwa Capres pilihannya adalah yang terbaik, dan menganggap Capres yang lain adalah hal yang kurang pantas. Dan ketika anak-anaknya memiliki pandangan yang berbeda, hal ini menyebabkan adanya perselisihan pendapat, yang bisa berimbas luas kepada aspek lain yang ada di keluarga jika tidak segera ditangani dengan bijak.

Lantas apa yang bisa dilakukan? Jawabannya adalah...

Iyakan saja, biar cepat

Yup, itu dia langkah yang ane lakukan untuk bisa mendinginkan suhu yang ada. Tidak perlu berkonfrontasi, tidak perlu adu argumen, tidak perlu sampai bertengkar cuma karena berbeda pilihan. Cukup iyakan saja apa yang orangtua katakan, namun ketika sampai di TPS nanti kita tetap memilih sesuai dengan hati nurani kita.

Cukup simpel bukan? Untuk apa sih kita sampai harus bertengkar dengan orangtua sendiri, hanya karena berbeda pendapat mengenai Capres pilihan masing-masing. Memang sebenarnya adalah suatu hal yang salah, ketika orangtua memaksakan pendapatnya. Namun tentunya kita harus bisa mengambil langkah yang bijak, tanpa harus menimbulkan perpecahan dan perselisihan lebih lanjut. Karena keluarga adalah segalanya, maka kita harus bisa mencari cara agar keadaan di lingkup keluarga menjadi tetap kondusif, meski dikelilingi tensi politik yang panas.

Jika orangtua telah memaksakan pendapatnya, maka tidak perlu kita perkeruh suasana yang ada dengan memaksakan argumen kita. Cobalah untuk mengambil langkah yang bijak, tanpa harus menimbulkan kekacauan. Kita harus mencoba mengatasinya dengan kelembutan, dengan kasih sayang, saat orang terkasih kita keliru dalam bertindak. Karena tidak ada gunanya melawan kekerasan dengan kekerasan juga.

Tetap Semangat, Tetap Bernafas, dan YNWA