Haul Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Gani, alias Guru Sekumpul yang ke-14 akan dilaksanakan pada tanggal 9 dan 10 Maret 2019 mendatang. Seminggu menjelang hari H, berbagai kalangan tampak sudah mulai berdatangan. Ada yang nginap di tempat keluarga, hotel, atau penginapan gratis yang disiapkan panitia., terutama mereka yang datang jauh dari luar kota/pulau Kalimantan. Diprediksi, jumlah jamaah yang akan datang ke haul tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin yang dihadiri oleh Presiden Jokowi.

Ada yang terlihat unik dari jamaah yang akan menghadiri haul tahun ini, yaitu seorang pemuda dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Ia rela berjalan kaki untuk menuju Sekumpul Martapura, Kalsel, dengan jarak kurang lebih 230 km.



Akun Facebook Oneng Kulay Majta (5/3/19) memosting dua buah foto, dengan caption:

“Kalau Udah Cinta, Jarak Bukanlah Halangan. Jalan kaki dari Kota Palangkaraya menuju Sekumpul Martapura, untuk mengikuti acara Haul ke-14 Tuan Guru Zaini bin Abdul Ghani (Guru Sekumpul) tahun ini.”


Pada foto tersebut terlihat seorang pemuda yang tidak diketahui namanya, diperkirakan berusia antara 30-35 tahun, memakai jaket hodie berwarna merah, baju kaus putih dan celana jeans yang robek di bagian lututnya. Ia tampak semangat berjalan sambil memanggul tas ransel, serta memakai masker.



Pada caption yang tertulis pada foto, terdapat himbauan kepada masyarakat, jika melihat pemuda tersebut, harap diberi makanan atau perbekalan lainnya.

Kalau Ane sih menghimbau, agar pengendara motor atau mobil yang menemuinya di jalan, agar membawanya menumpang naik kendaraan, agar ia lebih cepat sampai dan tidak terlalu capek.

Entah sejak kapan pemuda tersebut mulai berangkat dari rumahnya. Yang jelas, menurut akun Oneng Kulay Majta, pemuda tersebut ketika diambil fotonya sudah sampai di Desa Anjir Serapat Barat, Kalteng (sudah hampir masuk wilayah Kalsel). Ini berarti ia sudah menempuh lebih dari separuh perjalanan.



Update: Teras7.com(6/3) berhasil mewawancarai pemuda tersebut. Ia bernama Ridwan Effendi, berusia 35 tahun. Berangkat dari Palangkaraya sejak tanggal 1 Maret. Menurut Ridwan, tujuannya berjalan kaki adalah untuk membuktikan apakah ia mampu berjalan sejauh itu.

Update: Yang bersangkutan sudah tiba di Martapura pada Kamis, 7/3, menjelang shalat Ashar. Diketahui, beliau jalan kaki karena nazar. Beliau menolak pemberian dan tumpangan, karena beliau punya bekal yg cukup, dan dari keluarga yang mampu. Terbukti, beliau memberikan santunan kepada anak2 yg bersalaman dengannya.
***
Memang kasus seorang berjalan kaki 100 km bukanlah hal yang baru. Hany saja motif dan tujuannya yang berbeda-beda. Ada yang ingin menuntut hak/keadilan, sebagai aksi protes dan lainnya. Dan kasus pemuda ini, meski tidak diketahui motifnya, (karena itu urusan hati), namun yang jelas ia bertujuan menuju acara haul guru Sekumpul, yang tiada mungkin rasanya ada motif lain yang menggerakkannya selain karena cinta, atau karena ia sudah melihat sesuatu yang “istimewa’ pada acara haul tersebut pada tahun-tahun sebelumnya.

Selamat Datang ya akhi, semoga selamat di jalan dan sampai tujuan hingga pulang nanti, serta mencapai apa yang diniatkan. (*) Ref