- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Si Mata Coklat Berhati Silverqueen


TS
robbyrhy
Si Mata Coklat Berhati Silverqueen
SI MATA COKLAT BERHATI SILVERQUEEN
.
Spoiler for CERPEN:
“Kaka, Bangun kaka, bangun kaka…”
Teriak Caera yang terus-menerus mengganggu Kakanya, Indira yang masih asik tidur dengan pulasnya.
Caera terus berusaha mengganggunya, ia pun tak tinggal diam. Otaknya yang Jenius membuat ia berpikir lebih keras agar kakanya dapat di bangunkan. Padahal Caera masih berusia 10 Tahun Namun entah kenapa Pikirannya sudah seperti orang dewasa saja.
“Ngikk… Ngkikk… Brakk!” (Suara tempat tidur di goyang-goyangkannya)
“Kaka ada gempa kak,, kaka Caera takut” Ucap Caera dengan kencang sambil terus menggoyang kan tempat tidur kakaknya.
Suara imutnya yang sangat keras akhirnya dapat membangunkan sang kaka. Meski setengah sadar namun Caera paham bahwa kakanya telah mendengar suaranya.
“Kaka, bagun dong. Caera kan harus ambil raport hari ini. Mama kan udah gak ada kak caera ambil raport sama siapa?” Ujarnya lagi dengan nada yang pelan dan mulutnya yang di buat-buat monyong agar dapat mencuri hati sang kaka.
Setelah mendengar ucapan Caera, Indira pun membuka kedua matanya. matanya yang coklat dan juga rambutnya yang sedikit ikal membuatnya terlihat cantik natural di pagi hari.
Melihat kakanya bangun Caera tersenyum manis sambil mengedipkan kedua bulu matanya yang sangat lentik.
“Yey kaka sudah bangun, ayo kita pergi ke sekolah Caera biar kaka bisa lihat Nilai-nilai caera yang bagus-bagus loh” Teriaknya begitu bersemangat.
Sementara itu Indira masih terlihat males-malesan untuk beranjak dari kasurnya yang sudah menjadi tempat favoritenya.
“Caera, bisakah kamu pelankan suara mu itu. aku pusing tau dengernya.” Ucap indira kepada adiknya itu dengan nada yang datar setelah itu pergi menuju kamar mandi dengan badan yang terlihat lemas.
“Kaka ngigou kah?” Caera bertanya-tanya dalam hatinya.
sambil menunggu sang kaka mandi caera pun dengan sigap membuat sarapan untuk kakanya tersebut.
“Caera ayo kita berangkat.”
Caera yang terduduk sendiri di meja makan, tidak menghiraukan ucapan sang kakak.
“Kakak makan dulu aja, caera sudah buatin omlet loh.” Ucap Caera dengan imutnya sembari memperlihatkan omlet berisi telur buatannya.
“Huff,,” Indira menghela nafasnya.
“Tadi bangunin cepet-cepet suruh pergi nganterin ambil raport sekarang malah makan dulu jadi lama deh,, mending tadi tidur lagi” Ujar Indira dalam hatinya menahan rasa jengkel pada adiknya.
Ia pun segera menghampiri sang adik.
“Ini buatan kamu caera?” tanyanya
“Iya kak, coba di makan dong” Jawab Caera sambil tersenyum lucu. Wajahnya yang polos semakin membuat ia terlihat menggemaskan.
“Kaka cobain ya.”
Indira pun segera memotong omelet tersebut lalu memasukannya ke dalam mulut.
“Nyam.. Nyam.. Nyam..”
“Enak banget, Pinter deh adik kaka ini” Ucap Indira sambil memejamkan matanya.
“Kok merem-merem gitu kak?”
“Uhh,, ini saking enaknya kaka sampe menghayati sayang..” Jawabnya sambil mengelus rambut adiknya itu. Karena kepolosannya Caera hanya tersenyum manis melihat kakaknya suka akan masakan yang baru ia buat. padahal Indira tahu rasanya begitu asin karena memakluminya ia menutupi semua itu dengan kebohongan untuk menyemangati serta menyenangkan hati adiknya itu.
“Yaudah kita berangat yu.”
“Gak di habiskan kak?”
“Udah kenyang heheh,,, ayo nanti telat.”
Setelah itu Mereka pun bergegas pergi ke tempat di mana caera bersekolah.
“Kakak, kakak, kalau caera juara 1 kakak mau kasih caera apa?”
Percakapan pun terjadi saat caera bertanya kepada sang kakak yang sedang mengendarai mobilnya.
“Kaka kasih kamu, coklat silverqueen? gimana? kamu mau kan?” Jawab Indira sambil menoleh ke arah adiknya tersebut.
“Mau,, mau,, caera suka coklat. benar ya kak? caera bakal di kasih coklat.”
“Iya sayang.”
Senyum manja Indira membuat caera ikut tersenyum dan tak begitu lama setelah percakapan singkat tersebut mereka akhirnya sampai di sekolah PELITA , Di mana adiknya itu menekuni aktifitas belajarnya.
“Dimana kantor gurunya cae?”
“Disana kak” Unjuk Caera sambil terus menuntun kakaknya itu.
Setelah menemukan ruang guru Indira pun masuk ke dalam dan menemui wali kelas caera. beberapa menit kemudian Indira keluar dari Ruang wali kelas tersebut dan kembali mengampiri caera yang sedang bermain dengan teman-temannya yang lain.
“Caera” Panggil Indira.
“Sini nak/” Teriaknya lagi.
Caera pun menghampiri kakaknya tersebut namun ia tidak sendiri, Caera kini bersama dengan temannya.
“Kakak,, kenalin ini Anna teman aku dan ini abangnya anna, bang Azrul.”
Indira pun menatap kearahnya setelah itu berkenalan dengan Anna dan juga Azrul.
“Oh iya adik kamu mendapatkan juara 1 kan? pinter ya adik mu” Ucap Azrul kepada Indira.
“Ohh iya aku juga ga menyangka kalau adik ku mendapatkan peringkat satu” Jawabnya sambil memeluk Caera dan mengelus rambutnya.
“Oh iya kalau anna dapet peringkat berapa?” balik Tanya Indira.
“Ohh kalau anna dapet juara 5” Jawabnya dengan tersenyum.
“Ehmm.. untuk anak seperti dia itu masih proses kok gak apa-apa juara lima nanti juga bisa menyusul Caera kok iya kan anna?” Ucap Indira sambil memegang dagu anna dengan lembutnya.
Anna hanya tersenyum dan mengangguk ke arahnya.
“Kakak-Kakak mana coklatnya? kan Caera sudah dapet juara 1?” Rengeknya di hadapan Azrul dan juga Anna.
“Kamu beneran mau coklat nih?” Tanya Indira sedikit meledek ke adiknya itu.
“Iya dong kakak” Jawab Caera dengan wajah imutnya.
“Oh yaudh Caera tunggu sini dulu ya kakak mau ke depan beli coklatnya.”
“Caera ikut ya kak?” sambil mengedip lucu berusaha merayu sang kakak.
“Jangan ikut dong, nanti gak jadi kejutan deh. Kamu tunggu sini sama bang Azrul dan Anna ya. kakak ga akan lama kok. ini bakal jadi kejutan ya istimewa buat caera.” Ujar Indira sambil mengelus rambut Caera kemudian pergi membeli coklat di mini market di sebrang sana.
Caera pun menunggu Sang kakak bersama Anna dan juga Azrul (kakaknya Anna)
Jam menunjukan pukul 12 Siang.
“Kak Azrul kak Indira kok lama banget ya beli coklatnya udah hampir setengah jam loh”
Azrul pun berpikir sejenak.
“Padahal jarak dari sini ke mini market kan sangat dekat kenapa lama sekali ya?” tanyanya dalam hati.
“Kak Azrul kok malah diem?”
“Oh iya mungkin lagi ngantri kali Caera hehe masih mau nunggu?” Tanyanya berusaha menenangkan hati Caera.
“Gimana kalau kita samperin aja kak?” Ujar Anna memberi ide kepada sang kakak. kemudian caera meng iyakan saran dari anna.
“Kata kakak mu kan ini kejutan? kita tunggu beberapa menit lagi ya.” Ucap Azrul kembali.
Selang beberapa menit Indira belum juga muncul hati sang adik sudah mulai cemas kemudian tak berapa lama tiba-tiba mang ucup salah satu tukang sapu sekolah memberi tahu kepada Caera, Anna dan juga Azrul bahwa kakak Caera, Indira mengalami kecelakaan.
“kecelakaan dimana?” Jawab Caera dengan panik.
“Di sebrang sana non caera, saat sedang menyebrang kakak non tiba-tiba di tabrak oleh sebuah mobil dan sekarang lagi di bawa ke rumah sakit.”
Mendengar penjelasan mang ucup Caera pun bergegas menuju tempat dimana Sang kakak tertabrak. Air matanya terus-menurus menyucur deras dari balik kelopak matanya. sementara itu Azrul dan Anna berusaha mengejar Caera.
saat sampai di tkp betapa terkejutnya Caera saat melihat 5 buah coklat dan juga sebuah boneka yang tergeletak di Jalan raya dan semua itu di penuhi oleh darah.
💕TAMAT.💕


anasabila memberi reputasi
1
472
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan