- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anies Baswedan Ceritakan Kisahnya Dibantu Petugas Bandara Changi 17 Tahun Lalu


TS
bukan.salman
Anies Baswedan Ceritakan Kisahnya Dibantu Petugas Bandara Changi 17 Tahun Lalu

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan cerita haru saat mengerjakan disertasi 17 tahun talu.
Melalui akun Instagramnya, @aniesbaswedan, Sabtu (2/2/2019), Anies bercerita bahwa ia bisa berkomunikasi lagi dengan petugas check-in Bandara Changi, Singapura yang telah membantunya 17 tahun lalu.
Petugas bernama Yusuf itu merupakan menantu dari Ketua RW di Cengkareng bernama Husain yang ditemui Anies.
Melalui beberapa slide foto berisi tulisan yang dia unggah, Anies mengungkapkan bahwa kala itu ia masih menjadi mahasiswa di Northern Illinois University, Chicago dan harus melakukan penelitian di beberapa wilayah Indonesia.
Karena urusan visa, Anies terpaksa tertahan di Indonesia dan tidak bisa kembali ke AS, padahal waktu itu istrinya tengah menempuh pendidikan magister di Negeri Paman Sam.
Saat akhirnya bisa kembali ke AS, Anies yang check-in di Bandara Changi, Singapura, bertemu Yusuf dan mendapatkan kebaikan dari sang petugas bandara.
DIkutip dari Instagram @aniesbaswedan, berikut cerita lengkap Anies mengenai kebaikan Yusuf 17 tahun lalu:
"Mantu saya orang Singapura, dia kenal Pak Anies.
Katanya dulu Pak Anies pernah ngurus tiket sama dia," kata Pak Husain, ketua RW di Cengkareng. Pak Husain, berbaju hitam, duduk di kiri sudah jadi Ketua RW selama 30 tahun.
Tak lama kemudian, beliau telepon Yusuf, mantunya di Singapura. Saya bicara dengan Yusuf. Kami bercerita tentang kejadian di Changi Airport tahun 2002. Dunia ini kecil.
Peristiwa itu rasanya baru kemarin. Saat itu saya dalam jalanan pulang dari penelitian lapangan di NTB, Kaltim dan Jatim, menuju Chicago untuk menerukan menulis disertasi.
Saat check-in Singapura, Yusuf, petugas itu melihat tiket dan bertanya kenapa tanggal perjalanan yang tertera di tiket terlambat beberapa bulan dengan tanggal hari itu.
Tiket saya diperpanjang beberapa kali, karena visa tak kunjung keluar. Rencana di Indonesia 5 minggu, berubah jadi 5 bulan. Tiket harusnya hangus, tapi karena visa belum keluar, maskapai mau memperpanjang masa berlaku beberapa kali.
Di counter check-in, kami berbincang sambil Yusuf mengetik di komputernya. Dia terkejut saat mendengar kepulangan saya tertunda beberapa bulan. Dia tanya di mana keluarga. Saya jelaskan bahwa istri kuliah master sambil mengurus anak-anak di Amerika. Sementara saya di Jakarta tidak bisa kembali.
Tak lama kemudian dia berikan boarding pass sambil pesan jangan duduk jauh-jauh barangkali ada perlu mudah dipanggil Saya duduk sekitar gate, menunggu boarding.
Saat boarding. nama saya dipanggil dan diminta menuju counter di gate. Saya pikir, wah alamat akan ada masalah lagi. Saya bergegas ke counter, Yusuf ada di sana. Dia meminta boarding pass. Ternyata Yusuf langsung sobek boarding pass itu. Saya kaget tapi menahan diri.
Dia ambil boarding pass baru dan memberikannya sambil berkata, "This is for you. The new boarding pass. Please enjoy your flight." (Ini untuk Anda. Bording pass baru. Nikmati perjalanan-Red)
Lalu saya lihat boarding pass yang baru itu. Tertulis: Business Class. Seluruh penerbangan dari Singapura sampai Chicago Yusuf telah meng-up-grade jadi business class!
"Masya Allah, thank you so much. But why? (Terima kasih banyak. Tapi kenapa?-Red) tanya saya takjub. Dia senyum "I cant imagine how difficult it was for you, waiting turn to your family for months. This is the least I can do" (Saya tidak bisa membayangkan betapa sulitnya bagi Anda, menunggu berbulan-bulan untuk bertemu keluraga Anda. Ini yang bisa saya lakukan-Red).
Masya Allah, Yusuf ini baik sekali. Saya jabat tangannya, mengucapkan terima Lalu dia menutup dengan mengatakan, "btw, my wife is from Jakarta" (ngomong-ngomong, istri saya dari jakarta-Red). Kita bersalaman dan pisah.
Saya ingat sekali kebaikan petugas itu. Dan itulah pertama kalinya saya yang masih mahasiswa bisa merasakan naik pesawat kelas bisnis dlm perjalanan lebih dari 18 jam. Itu semua atas kebaikan seorang petugas bernama Yusuf.
Sore ini saya kirimkan ucapan salam dan mengulang ucapan terima kasih itu. Dan dia jawabnya, "Brother Anies, it was Allah whom had arranged our meeting at the airport Allah was the whom had made us to listen n help the other who needed help". (Saudara Anies, Allah lah yang mengatur pertemuan kita di bandara. Allah yang membuat kita mendengarkan dan membantu orang lain yang membutuhkan-Red). la katakan bahwa semua itu karena Allah Yang Maha Mengatur.
Siapa sangka, 17 tahun kemudian bisa tersambungkan kembali dengan seorang petugas check-in baik hati itu.
Siang ini, di kampung di tergah Cengkareng, ada sebuah ajaran tentang silaturahim, keikhlasan dan kebaikan. Bela tahun dia bertugas, melayani dengan rasa ingin menolong. Tentu banyak yang dia bantu. Semoga jadi pahala untuknya!
ABW" begitu isi tulisan di beberapa slide foto yang diunggah Anies.
sumber
Dunia memang kecil..
0
1.8K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan