- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Anak Mbah Moen Ungkap Ayahnya Sering Mendoakan Prabowo


TS
LordFaries
Anak Mbah Moen Ungkap Ayahnya Sering Mendoakan Prabowo

TRIBUN-TIMUR.COM - Ulama Nahdatul Ulama (NU), Gus Najih mengatakan ayahnya K.H Maimun Zubair atau kerap disapa Mbah Moen sering mendoakan calon presiden (capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Hal ini diungkapkan Gus Najih saat mengisi ceramah di acara Haul Akbar Masyaikh & Habaib Se-Madura, Selasa (26/2/2019).
Seperti yang dilansir oleh channel YouTube Front TV, Gus Najih mengatakan dukungannya untuk Prabowo.
"Ahli wiridan (zikir) saya yang dhawuhi (suruh) untuk mendoakan Bapak Prabowo, alhamdulillah," ujar Gus Najih.
"Santri saya, saya suruh mendoakan alhamdulillah."
Baca: Jawaban Rocky Gerung Dituduh Mencari Karpet di Solo dengan Said Didu untuk Digelar di Istana Prabowo
Gus Najih lalu menambahkan bahwa ayahnya, Mbah Moen juga kerap mendoakan Prabowo.
"Bahkan ayah saya mendoakan untuk Bapak Prabowo, beberapa kali," tambahnya.
Perkataan ini lalu disambut riuh para hadirin yang datang ke haul tersebut.
"Saudara-saudara sekalian inilah kegembiraan saya persatuan umat islam kelihatan, saya harapkan Pak Prabowo mengemban amanat umat islam ini untuk jangan sampai ada persekusi pada para ulama, pada dai pesantren agar diberikan leluasa untuk mengajarkan," tambah Gus Najih.
Baca: Di Hadapan Ratusan Dokter, Prabowo: Demi Allah Kalau Saudara Tidak Memilih Saya, Saya Hormati!
Diberitakan oleh Tribunnews, haul ini dihadiri sekitar 80 masyarakat Madura dan sekitarnya, Selasa (26/2/2019).
"Prabowo Presiden, Prabowo Presiden, takbir.. AllahuAkbar, takbir.. AllahuAkbar," teriak ribuan masyarakat Madura di lokasi haul akbar.
Diketahui, acara tersebut memang dijadwalkan untuk bersilaturahim bersama para ulama, habaib dan Kiyai serta ribuan masyarakat Madura.
Antara lain Habib Salim Segaf Aljufri, Habib Hanif Abd Rahman Alathas, KH Najih Maimoen Zubair dari Sarang Rembang.
Ada pula KH Khalil As'sad dari Sukorejo Situbondo, Alhabib Ali Zainal Abidin Ketua DPW FPI Sumenep, KH Jazuli Jauhari dari Pamekasan, KH Karrar Shinhaji dari Pamekasan, KH Mahrus Abd Malik Wakil Rois Syuriah NU Sampang.
Hadir juga KH Abdullah Khon dari Bangkalan, KH Jurjis dari Sumenep, KH Ahli Salim dari Pamekasan, dan KH Syaiful Jabbar dari Sampang.
Cara Prabowo Memperlakukan Mbah Moen, Bandingkan dengan Jokowi
unjungan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi), menemui Kiai Nahdatul Ulama (NU) KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen menjadi perbincangan masyarakat, Jumat (1/1/2019).
Ternyata sebelumnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto juga pernah melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-anwar Kelurahan Karangmangu Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, namun pada Sabtu (29/9/2018) lalu.
Dikutip dari akun Instagram @indonesiaadilmakmur, Prabowo sempat memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung dengan spanduk bertuliskan "Silaturahmi Letjen (purn) Prabowo Subianto, Capres RI 2019 Nomor Urut 2 di Ponpes Al Anwar Sarang", Minggu (3/1/2019).
Baca: #RomiMakelarDoa Trending Topic, ini Kronologi KH Maimun Zubair Doakan Jokowi tapi Sebut Nama Prabowo
Sambil berdiri memegang mic, Prabowo menuturkan bahwa dirinya tidak berani meminta dukungan Mbah Moen lantaran derajat seorang kiai yang begitu tinggi.
"Saya datang ke Kiai Maimoen merupakan bagian dari kebiasaan masyarakat ketika hendak masuk ke suatu daerah yang meminta izin kepada orang-orang yang dituakan. Seorang Kiai itu di atas, saya sowan dan tidak minta dukungan," katanya.
"Seorang ulama, seorang kiai di atas, di atas, saya tidak meminta dukungan, saya tidak meminta dukungan," ujarnya.
Namun ia mengatakan jika hatinya berharap dukungan itu hal yang lain.
"Namun dalam hati, saya minta dukungan. Itu lain. Saya juga akan memohon doa restu ke sejumlah wilayah," kata Prabowo yang disambut tepuk tangan dan tawa dari Mbah Moen hingga peserta yang hadir.
Baca: Inilah Arti Ijal Ila Marratain saat Mbah Moen Salah Doakan Prabowo Subianto di Samping Jokowi
Prabowo saaat itu memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung, Mbah Moen bertepuk tangan.
Prabowo saaat itu memberikan pidatonya di kediaman Mbah Moen di atas panggung, Mbah Moen bertepuk tangan. (Instgram/ @indonesiaadilmakmur)
Prabowo kembali menuturkan, ia sudah sangat merasa luar biasa hanya jika diterima kedatangannya.
"Dalam hati saya berharap dapat dukungan, tetapi saya tidak meminta dukungan, tidak boleh, saya memandang pesantren, saya memandang kiai ulama ini di atas saya hanya minta izin saya di terima saja sudah luar biasa, terima kasih," pungkasnya.
Setelah Prabowo mengucapkan hal itu terdengar suara takbir serta tepuk tangan yang hadir juga bersahutan.
Dikutip dari Kompas.com, Prabowo Subianto mengatakan bahwa niatnya mencalonkan diri sebagai presiden merupakan panggilan pengabdian kepada negara, bangsa, dan masyarakat.
Ia mengaku diingatkan saat mendengarkan ceramah Jumat yang mengulas tentang tugas seorang pemimpin dan kemudian nekat mendaftarkan sebagai capres.
"Jadi, pengalaman saya menjadi prajurit selalu saja mengalami sejumlah peristiwa hingga mempertaruhkan nyawa. Inilah yang semakin mendorong untuk terus melakukan pengabdian kepada bangsa dan negara," ujarnya, 29 September 2018.
"Saya maju sebagai capres karena panggilan untuk mengabdi kepada negara. Mungkin ini yang terakhir kepada negara dan masyarakat Indonesia," lanjutnya kemudian.
Menurut Prabowo, sudah selazimnya seorang prajurit TNI dekat dengan seorang kiai mengingat berat beban tugas yang dipikulnya.
"Seorang prajurit pasti dekat dengan kiai," kata Prabowo.
"Mencalonkan diri sebagai pemimpin adalah ibadah. Apa yang menjadi angan-angannya nanti Allah SWT yang akan menentukan," ujarnya disambut teriakan 'amin' para santri.
Pada kesempatan tersebut, Kiai Maemun juga bercerita pada zaman perjuangan bersama Mayor Sudirman dan Kecamatan Sarang merupakan salah satu wilayah yang belum pernah dijajah penjajah.
"Ayah saya juga ikut berjuang, termasuk saya dalam melawan penjajahan sehingga jiwa saya nasionalis dan religius," pungkasnya.
Baca: Permintaan Mahfud MD Agar Polemik Rocky Gerung Segera Diakhiri & Prediksi Kasusnya Tak Akan Lanjut
Prabowo Disambut Meriah
Kedatangan pasangan cawapres Sandiaga Uno ke Ponpes Al Anwar ini disambut meriah oleh pihak pesantren.
Dikutip dari Kompas.com warga Ponpes Al Anwar berkumpul mulai dari gapura gang masuk Ponpes Al Anwar hingga rumah Mbah Moen.
Tak hanya itu, Prabowo yang datang sekitar pukul 09.45 WIB disambut drumband Ponpes Al Anwar.
Prabowo turut mengungkapkan perasaanya yang disambut sedemikian rupa.
Ia tak menyangka kunjungan yang rencananya ia lakukan diam-diam disambut hangat dari masyarakat sekitar.
"Sungguh penyambutan yang luar biasa dari masyarakat dan di luar dugaan," kata Prabowo saat menyampaikan sambutan di hadapan ratusan santri dan masyarakat umum.
Jokowi Juga Melakukan Kunjungan
Jokowi didampingi Ibu Iriana beserta tokoh pendukung 01 juga melakukan kunjungan pada Jumat (1/2/2019), dikutip dari akun YouTube NU Lovers.
Pada kunjungan itu tampak suasana terlihat lebih formal dengan tema berlatar tirai kain putih merah dengan spanduk bertuliskan 'Sarang Berzikir untuk Indonesia Maju'.
Hadirin yang hadir juga memakai baju senada berwarna putih, termasik Mbah Moen, Jokowi, Ibu Presiden Iriana Jokowi dan hingga sejumlah tokoh kubu 01.
Jokowi dalam menyampaikan pidatonya berpesan untuk memilih calon yang sudah memiliki prestasi.
"Programnya apa dilihat gagasannya besarnya ide-idenya apa untuk daerahnya, sudah bismillah pilih, enggak usah pakai ramai-ramai fitnah-fitnah mencela, mengejek, pakai nyinyir, pakai saling menghina, itu bukan nilai-nilai agama yang kita anut, itu bukan nilai ke Indonesiaan kita," pesan Jokowi di atas mimbar.
Jokowi juga turut menuturkan isu-isu yang dituduhkan kepadanya.
Yakni mengenai isu kriminalisasi ulama dan PKI.
"Saya sudah 4 tahun ini direndahkan, dimaki, entah dihina, entah difitnah, saya diam saja, sabar, Ya Allah sabar."
"Tapi kadang ya saya perlu jawab, masa 4 tahu dibilang PKI saya diam ya saya jawab, anti ulama ya masa saya diam, ya saya jawab, kriminalisasi ulama ya masa saya diam," ujar Jokowi.
Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana bertemu KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, Jumat (1/2/2019).
Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana bertemu KH Maimoen Zubair di Pondok Pesantren Al Anwar Karangmangu, Sarang, Rembang, Jumat (1/2/2019). (Tribunnews.com/Theresia Felisiani)
Jokowi kemudian mengakhiri pidatonya saat adzan maghrib berkumandang.
Mbah Moen kemudian melafalkan doa untuk menutup acara kunjungan Jokowi.
Mbah Moen saat itu membacakan doa dengan melihat sebuah kertas yang sudah ia persiapkan sebelumnya.
Sedangkan Jokowi duduk di samping dengan menengadahkan kedua tangannya dan menunduk khusuk, mendengarkan doa yang dipanjatkan oleh Mbah Moen.
Dilafalkan dengan Bahasa Arab, saat itu di akhir doa terdengar nama 'Pak Prabowo' diucapkan oleh Mbah Moen.
Momen salah sebut tersebut tak membuat hadirin atau Jokowi bereaksi.
Semua orang yang ada di sana termasuk Jokowi tampak terus khusuk mendengarkan lafalan doa dari Mbah Moen sampai doa tersebut usai dibacakan.
Setelah selesai, Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy (Romi) tampak mendekati Mbah Moen dan membisikkan perkataan kepada Ulama NU tersebut.
Baca: Sedang Ramai Video Al Gazali & Dul Nangis di Konser Reuni Dewa 19 , Apa Kabar Ahmad Dhani Sekarang?
Namun tak diketahui apa yang diucapkan oleh Rommahurmuzy kepada Mbah Moen.
Setelah mendapat ucapan dari Romi, Mbah Moen langsung berbicara dan tampak seperti memanjatkan doa lagi.
Lanjutnya, melihat Mbah Moen, Jokowi kembali menegadahkan tangannya setelah sedari tadi sudah menurunkan tangannya lantaran doa sudah selesai.
Mbah Moen menjelaskan dan mengoreksi kesalahan yang dibuatnya.
"Alaa (untuk) Pak Prabowo, laa (tidak) Pak Prabowo, menawa (Tetapi) Pak Jokowi, Pak Jokowi Widodo," ucap Mbah Moen memberikan penjelasan.
"Alliwah (menunjukkan) ikhtiyaarii (pilihanku)," lanjutnya.
Ia kemudian meminta maaf lantaran salah menyebut nama Jokowi dan justru mengatakan Prabowo.
"Jadi saya kalau luput sudah tua, saya umur 90 lebih, jadi saya dengan ini saya untuk pribadi siapa yang di samping saya enggak ada kecuali Pak Jokowi," jelas Mbah Moen kemudian.
Sembari menjelaskan kepada semua hadirin yang datang dalam acara itu, Mbah Moen juga tampak sesekali memandang Jokowi yang ada di sampingnya.
Menanggapi penuturan dari Mbah Moen, Jokowi terlihat menganggukkan dan menundukkan kepala tanda mengiyakan penjelasan dari Mbah Moen.
http://makassar.tribunnews.com/2019/03/01/anak-mbah-moen-ungkap-ayahnya-sering-mendoakan-prabowo-gus-najih-beberapa-kali?page=all
Jadi begitu
1
2.8K
23


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan