

TS
hannabi98
{ Review Buku } Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas by Angkie Yudistia.
Quote:

Photo 1: Dokumentasi Pribadi " Cover Buku Tampak Depan ".
Quote:
Book Review
Invauable Experiences to Pursue Dreams
Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas
A Book Written by Angkie Yudistia
Invauable Experiences to Pursue Dreams
Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas
A Book Written by Angkie Yudistia
Quote:
Judul Buku : Perempuan Tuna Rungu Menembus Batas ( Invauable Experiences to Pursue Dreams ).
Penulis Buku : Angkie Yudistia.
Penerbit Buku : Upnormals Publishing.
Tahun Terbit Buku : Desember 2011.
Tebal Halaman Buku : 152 Halaman.
Genre : Inspiration, Motivation, & Self Improvement.
ISBN : 978 - 602 - 19261 - 1 - 6.
Harga Buku : Rp. 50.000,-
Penulis Buku : Angkie Yudistia.
Penerbit Buku : Upnormals Publishing.
Tahun Terbit Buku : Desember 2011.
Tebal Halaman Buku : 152 Halaman.
Genre : Inspiration, Motivation, & Self Improvement.
ISBN : 978 - 602 - 19261 - 1 - 6.
Harga Buku : Rp. 50.000,-
Quote:

Photo 2: Dokumentasi Pribadi " Cover Buku Tampak Belakang ".
Quote:
Sinopsis Singkat :
Pada Dasarnya Angkie Yudistia, ingin berujar bahwasanya hidup ini tidaklah selalu semudah seperti yang kita harapkan. Masalah akan selalu ada, selalu datang setiap saat. Akan tetapi justru masalah itulah yang akan membuat diri kita bisa lebih bijak, lebih pandai, serta lebih sigap dalam menghadapi masa depan.
Angkiepun sempat ragu saat ingin menerbitkan atau untuk merealisasikan buku ini. Ia menganggap sebagai beban jika mengatakan bahwa buku yang ia tulis ini, akan memberikan tips jitu mengenai cara memperoleh keberhasilan, sebagai generasi perempuan muda. Bahkan bagi teman - teman difabel sekalipun. Angkie takut kenyataannya justru tidaklah demikian.
Konklusi yang Angkie dapat pada akhirnya, hanyalah berharap dengan adanya buku ini, ia ingin berbagi warna - warni pengalaman, dengan menoleh kebelakang, serta melihat proses naik lalu turun, sepanjang perjalanan hidupnya sebagai perempuan Tuna Rungu.
Dengan demikian, semoga saja pandangan teman - teman mengenai Tuna Rungu bisa berubah, dan pada akhirnya bersedia untuk menyatakan bahwa semua manusia itu sama. Karena kita semua adalah bagian dari masa depan.
Angkiepun sempat ragu saat ingin menerbitkan atau untuk merealisasikan buku ini. Ia menganggap sebagai beban jika mengatakan bahwa buku yang ia tulis ini, akan memberikan tips jitu mengenai cara memperoleh keberhasilan, sebagai generasi perempuan muda. Bahkan bagi teman - teman difabel sekalipun. Angkie takut kenyataannya justru tidaklah demikian.
Konklusi yang Angkie dapat pada akhirnya, hanyalah berharap dengan adanya buku ini, ia ingin berbagi warna - warni pengalaman, dengan menoleh kebelakang, serta melihat proses naik lalu turun, sepanjang perjalanan hidupnya sebagai perempuan Tuna Rungu.
Dengan demikian, semoga saja pandangan teman - teman mengenai Tuna Rungu bisa berubah, dan pada akhirnya bersedia untuk menyatakan bahwa semua manusia itu sama. Karena kita semua adalah bagian dari masa depan.
Quote:
Review by Me :
Buku ini berangkat dari pengalaman hidup penulis, Angkie, yang tanpa disangka, divonis oleh dokter mengalami gangguan pendengaran pada saat ia menginjak usia 10 tahun. Gangguan ini mulai menggerogoti sifat optimis Angkie. Berbagai cemoohan baik langsung maupun tidak, akhirnya ia rasakan. Hanya karena kekurangannya yaitu tidak dapat mendengar lagi dengan jelas.
Kesulitan di masa sekolah pun berlanjut, saat ia telah menyelesaikan masa studi. Saat interview kerja, Angkieselalu dihadapkan pada dinding yang sama, yang sulit di hadapi oleh para penyandang Tuna Rungu, yaitu penggunaan media telepon. Berbagai perusahaan telah Angkie coba, namun hasilnya tetap nihil. Puji tuhan, Angkie yang telah menghadapi berbagai rintangan saat ia kecil hingga beranjak dewasa, menjadikannya bermental baja. 10 - 20 perusahaan menolak, ia tetap semangat, tak tampak sama sekali keluh kesah, malah ia dapat menjadikannya sebagai lecutan, agar ia bisa lebih baik dan lebih baik lagi.
Gayung pun bersambut, kesempatan untuk memutar roda hidup akhirnya datang. Angkie pun diterima sebagai humas dari perusahaan multinasional. Angkie pun tak mau berhenti sampai disitu. Ia mencoba meraih impiannya yang lain. Ia berhasil menjadi finalis Abang None perwakilan Jakarta Barat. Tidak hanya itu, ia pun menjadi duta untuk Asia Pasific Development Center Of Disability yang berhelat di Bangkok, Thailand.
Saat ini, Angkie tercatat berhasil mendirikan Thisable Enterprise, sebuah yayasan sosial berbasis Entrepreneurship yang berusaha untuk membantu para difabel untuk tidak mengurung diri, merasa rendah diri atau apapun itu. Dimana seharusnya para difabel harus merasa bahwa mereka itu sama dengan yang lain, mereka mampu untuk mengejar apa yang mereka impikan. Disini Angkie selalu berusaha berbagi pengalaman hidupnya yang berwarna, sebagai potret inspirasi bagi mereka yang membutuhkan, khususnya para Tuna Rungu.
Banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari buku ini. Angkie yang memiliki keterbatasan pun dapat membuktikan bahwa dengan keterbatasannya ia dapat berhasil mengejar impiannya. Sungguh Angkie benar - benar mengajarkan kepada kita untuk selalu pantang menyerah, dan selalu berusaha.
Buku ini berangkat dari pengalaman hidup penulis, Angkie, yang tanpa disangka, divonis oleh dokter mengalami gangguan pendengaran pada saat ia menginjak usia 10 tahun. Gangguan ini mulai menggerogoti sifat optimis Angkie. Berbagai cemoohan baik langsung maupun tidak, akhirnya ia rasakan. Hanya karena kekurangannya yaitu tidak dapat mendengar lagi dengan jelas.
Kesulitan di masa sekolah pun berlanjut, saat ia telah menyelesaikan masa studi. Saat interview kerja, Angkieselalu dihadapkan pada dinding yang sama, yang sulit di hadapi oleh para penyandang Tuna Rungu, yaitu penggunaan media telepon. Berbagai perusahaan telah Angkie coba, namun hasilnya tetap nihil. Puji tuhan, Angkie yang telah menghadapi berbagai rintangan saat ia kecil hingga beranjak dewasa, menjadikannya bermental baja. 10 - 20 perusahaan menolak, ia tetap semangat, tak tampak sama sekali keluh kesah, malah ia dapat menjadikannya sebagai lecutan, agar ia bisa lebih baik dan lebih baik lagi.
Gayung pun bersambut, kesempatan untuk memutar roda hidup akhirnya datang. Angkie pun diterima sebagai humas dari perusahaan multinasional. Angkie pun tak mau berhenti sampai disitu. Ia mencoba meraih impiannya yang lain. Ia berhasil menjadi finalis Abang None perwakilan Jakarta Barat. Tidak hanya itu, ia pun menjadi duta untuk Asia Pasific Development Center Of Disability yang berhelat di Bangkok, Thailand.
Saat ini, Angkie tercatat berhasil mendirikan Thisable Enterprise, sebuah yayasan sosial berbasis Entrepreneurship yang berusaha untuk membantu para difabel untuk tidak mengurung diri, merasa rendah diri atau apapun itu. Dimana seharusnya para difabel harus merasa bahwa mereka itu sama dengan yang lain, mereka mampu untuk mengejar apa yang mereka impikan. Disini Angkie selalu berusaha berbagi pengalaman hidupnya yang berwarna, sebagai potret inspirasi bagi mereka yang membutuhkan, khususnya para Tuna Rungu.
Banyak pelajaran berharga yang dapat dipetik dari buku ini. Angkie yang memiliki keterbatasan pun dapat membuktikan bahwa dengan keterbatasannya ia dapat berhasil mengejar impiannya. Sungguh Angkie benar - benar mengajarkan kepada kita untuk selalu pantang menyerah, dan selalu berusaha.
0
2.4K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan