

TS
hannabi98
{ Review Novel } Haji Murad by Leo Tolstoy
Quote:

Photo 1: Dokumentasi Pribadi " Tampak Depan Cover Buku ".
Quote:
Book Review
Haji Murad
A Novel By Leo Tolstoy
Originally Published As Hadji Murat
Quote:
Judul Novel : Haji Murad.
Penulis Novel : Leo Tolstoy.
Penerbit Novel : Serambi.
Tahun Terbit Novel : Tahun 2013.
Tebal Halaman Novel : 244 Halaman.
Genre Novel : Fiksi, Sejarah.
ISBN : 978 - 979 - 024 - 402 - 3.
Harga Novel : Rp 60.000,-
Quote:

Photo 2: Dokumentasi Pribadi " Tampak Belakang Cover Buku ".
Quote:
Sinopsis Singkat :
Haji Muradadalah sosok historis melegenda dan penuh dengan sisi kontroversial yang pernah didengar oleh Tolstoy saat beliau bertugas sebagai tentara di Kaukasus. Kisah dalam novel ini menghidupkan cerita tentang seorang pejuang fenomenal kala itu. Ialah Haji Murad, seorang pemberontak Chechnya yang berjuang mati - matian dengan garang serta gagah berani melawan kedigdayaan kekaisaran Rusia.
Haji Murad merupakan gambaran menggetarkan sosok pejuang yang mengalami proses perjuangan yang tragis, yang tentunya juga masih dikenang sampai saat ini. Dalam novel ini tersajilah sebuah kisah tentang cinta, perjuangan, serta pengorbanan yang sepatutnya dapat kita sebagai pembaca renungkan.
Quote:
Review by Me :
Novel ini mengangkat cerita berlatar belakang tentang konflik berkepanjangan yang tengah terjadi antara negara - negara pecahan Uni Sovietpada kawasan Kaukasus. Dan perlu Gan - Sis ketahui bahwasanya tokoh - tokoh yang disebutkan dalam novel ini bukanlah tokoh imajiner sang penulis, melainkan memang ada dan menjadi sosok simbolis perjuangan muslim kala itu. Penulis sendiri tentu telah mengkaji secara mendalam aspek historis di dalamnya.
Adalah Haji Murad, seorang pejuang herois, berkebangsaan Chechnya yang berjuang dengan gagah berani. Ia adalah seorang pejuang nasionalis religius yang rela berkorban demi perdamaian negaranya. Beliau adalah pejuang bagi bangsa Avar, yang bersama - sama dengan rakyat Dagestan serta Chechnya kala itu melawan kekaisaran Rusia. Tercatat periode perjuangan ini dimulai pada tahun 1811- sampai dengan 1864.
Adalah Shamil, juga seorang pejuang herois, pemimpin militer, sekaligus atasan Haji Murad. Mulanya mereka berteman baik, tapi dikarenakan, adanya potensi besar dari Haji Murad untuk menduduki pucuk pimpinan. Tercetuslah rasa kecurigaan, ketidakpercayaan, serta ketakutan menyeluruh pada diri Shamil. Ia pun memutuskan untuk menangkap baik hidup atau mati Haji Murad, agar posisi pimpinan tetap berada dalam genggamannya.
Di dalam novel ini tersaji hal - hal klasik tentang hubungan antar manusia. Bahwasanya manusia tidak lepas dari hal baik serta buruk, tidak pernah lepas dari guratan warna hitam atau putih, walaupun ia seorang pejuang. Masih banyak contoh selain Shamil yang menunjukkan guratan hitamnya. Hal itu terlihat pada tokoh lain di dalam novel ini, yang menunjukkan kristalisasi guratan hitam dirinya melalui berbagai bentuk pengkhianatan, perselingkuhan, serta pembunuhan.
Akan tetapi di balik segala guratan hitam itu, Haji Murad tetap berjuang dengan gagah berani, walau bertubi - tubi selongsong peluru jatuh, tetap tidak mampu membuat dirinya jatuh seketika itu pula. Dirinya masih tetap penuh dengan daya juang, tetap berdiri dan menghabisi para lawannya. Suatu contoh jejak herois yang patut untuk dikenang, bahkan sampai detik ini. MasyaAllah.


tien212700 memberi reputasi
1
3.8K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan