- Beranda
- Komunitas
- News
- Beritagar.id
Jember Fashion Carnaval 2019 targetkan 2 juta wisatawan


TS
BeritagarID
Jember Fashion Carnaval 2019 targetkan 2 juta wisatawan

Jember Fashion Carnaval 2018 (12/8/2018).
Berawal dari sebuah acara parade sederhana keliling alun-alun kota pada 2001, Jember Fashion Carnaval (JFC) kini telah berkembang menjadi sebuah acara besar dan menjadi magnet bagi wisatawan untuk mendatangi kota di Jawa Timur tersebut.
Tahun lalu, ada sekitar 500.000 orang, termasuk sekitar 3.000 wisatawan asing, yang menyaksikan karnaval tersebut. Angka tersebut membuat Menteri Pariwisata, Arief Yahya, berani menargetkan masuknya 2 juta wisatawan--lokal dan asing--untuk menyaksikan JFC 2019 yang berlangsung 31 Juli-4 Agustus.
"Kalau (target) jumlah turis luar negeri belum dihitung. Tapi kalau ditambah dengan turis domestik bisa mencapai sekitar 2 juta," kata Arief Yahya kepada IDN Times, Selasa (26/2/2019).
Kendati terus mendorong jumlah wisatawan, tapi Arief Yahya mengaku belum menghitung dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.
Jumlah penonton JFC, yang digagas oleh perancang busana Dynand Fariz, memang terus bertambah setiap tahunnya. Dari hanya penduduk lokal pada masa awal penyelenggaraan, menjadi ratusan ribu. Dampaknya cukup besar bagi peningkatan wisatawan ke Jember dalam beberapa tahun terakhir.
Tahun lalu, Kepala Dinas Pariwisata Jember, Arief Tjahjono, menyatakan acara wisata seperti JFC membantu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata dari Rp16 miliar menjadi Rp20 miliar pada 2017.
Kerja keras penyelenggara juga berhasil membuat JFC dinobatkan sebagai karnaval terbaik di Asia dan peringkat keempat terunik di dunia setelah Rio de Janeiro Carnival di Brasil; Pasadena Flower Carnival di Los Angeles, Amerika Serikat; dan The Fastnacht Jerman.
Keberhasilan itu pula yang membuat Kementerian Pariwisata menasbihkan Jember sebagai Kota Karnaval Terbaik di Indonesia pada 2017.
“JFC sudah tiga kali berturut-turut masuk dalam Top 10 dari 100 Calendar of Event (CoE) Nasional. Semua yang bagus-bagus ada di JFC. Saya harap JFC bisa jadi standar penyelenggaran event di Indonesia,” kata Arief Yahya kepada Okezone (26/2).
CoE yang dilaksanakan di seluruh Indonesia sepanjang 2019 ini juga berupaya untuk mencapai target kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara dan 270 juta pergerakan wisatawan Nusantara.
"Tribal Grandeur"
Untuk penyelenggaraan tahun ini, Jember Fashion Carnaval mengambil tema "Tribal Grandeur" atau yang bermakna "Keagungan suku-suku bangsa".
Tema ini memengaruhi ragam kostum yang akan ditampilkan. Pada peluncurannya yang dilakukan di Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat (26/2), Dynand Fariz membocorkan delapan kostum bertema Tribal Grandeur yang akan dibawakan pada saat gelaran nanti.
Kedelapan busana tersebut terinspirasi dari suku bangsa Aztec (Meksiko), Mongol (Mongolia), Zulu (Afrika Selatan), Viking (Norwegia), Karen (Thailand), Polynesia, serta Indonesia yang diwakili suku Minahasa (Sulawesi Utara) dan Hudoq (Kalimantan Timur).
Dari Suku Aztec yang menempati wilayah Meksiko tengah sekitar abad ke-14, busananya didominasi warna merah dan biru. Lalu, di punggungnya ada sayap dengan aksen bulu. Penampilan sang model dilengkapi dengan topi berbentuk paruh elang, tameng, dan senjata panjang.
Selain itu, ada juga kostum yang terinspirasi Suku Hudoq yang mendiami wilayah Kalimantan Timur. Busana serupa sempat dibawakan Putri Indonesia Pariwisata 2018, Wilda Situngkir saat tampil di ajang Miss Supranational tahun lalu di Polandia dan keluar sebagai kostum nasional terbaik.
View this post on Instagram @officialputeriindonesia - THE SACRED HUDOQ ✨ "Bumi mencurahkan segala hanya kepada mereka yang mau bersyukur dan menjaga" Petuah yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Dayak inilah yang selalu dijaga dan diwariskan kepada anak cucu. Salah satunya melalui tarian topeng Hudoq✨ Hudoq artinya menjelma. Dalam tarian topeng ini, dipercaya bahwa sosok sang penjaga akan menjelma mengusir hama penyakit dan bencana dalam kehidupan. Topeng yang direpresentasikan memiliki beragam bentuk, merepresentasikan sifat yg dimiliki. Hudoq Urang Tinggung yg merepresentasi bentuk burung Enggang, yg mewakili kebijaksanaan dan merupakan dewa pelindung dalam kepercayaan Dayak kuno. Bentuk mata besar, paruh dan mulut terbuka lebar, serta gigi yang mencolok sebagai perwujudan kekuatan dan kehormatan. Sementara Daun pisang yang mengelilingi badan penari adalah bentuk pengharapan kesuburan dan kesejahteraan ✨ Meskipun sarat unsur mistis dan pengaruh animisme warisan leluhur, Tarian topeng Hudoq menunjukkan bahwa masyarakat Dayak selalu menjunjung tinggi segala bentuk komunikasi, baik terhadap sesama maupun Sang Pencipta ♥️???????? . . National Costume by @jemberfashioncarnaval ???? by @dennytjan Styled by @doleytobing Hair stylist @reyhairstylist ???? Make up @armand.abdillah @mustikaratuind . . . . #IndonesiaInspirasiku #MustikaRatu #YayasanPuteriIndonesia #PuteriIndonesiaPariwisata2018 #MissSupranationalIndonesia2018 #NationalCostume
A post shared by Jember Fashion Carnaval (@jemberfashioncarnaval) on Nov 29, 2018 at 6:51am PST
Dalam merancang kostum-kostum untuk acara yang telah 11 kali menyabet berbagai penghargaan kelas dunia ini, Fariz menggandeng banyak praktisi dan mahasiswa sekolah mode, khususnya Esmod Jakarta.
"Malam ini hanya hadirkan delapan saja, tetapi Agustus nanti tercatat lebih dari 6.000 peserta akan ikut dan dihadiri ratusan ribu penonton," ujarnya, seperti dikutip Liputan6.com (26/2).

Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...juta-wisatawan
---
Baca juga dari kategori BERITA :
-

-

-



anasabila memberi reputasi
1
526
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan