AFF U22 di kamboja sudah usai, kemenangan Indonesia di tangan pelatih dingin yang sukses meramu tim kacangan menjadi tim berkelas. Dialah Indra Sjahfri pelatih asal Sumatra Barat yang mulai meninggalkan gaya blusukannya.



Bung Indra saat ini hanya memantau pemain yang sudah berada di level club, level pemain muda berbakat ini dipoles untuk menjadi tim yang solid hasilnya Indonesia juara AFF u22 2019.

Sorak sorai menggema dari sanubari hati masyarakat Indonesia yang cinta akan prestasi Garuda yang semakin tinggi, walau sebenarnya di tubuh PSSI sedang terkuak skandal hitam pengaturan skor. Hingga banyak para pejabatnya terciduk menjadi tersangka dan ada yang sudah menginap di hotel prodeo.



Bersihnya PSSI tanpa intervensi memperlihatkan kemajuan dari prestasi yang sudah lama absen dari bumi tanah pertiwi. Carut marutnya kompetisi dan juga permainan di balik layar membuat satgas mafia pun mulai bermain hingga mereka para mafia kakap pun diam tanpa ada keinginan untuk memperkeruh hasil dari banyak pertandingan yang kini tersaji di layar kaca.

Tanpa hadirnya para Mafia Bola terbukti Indonesia mampu menggungguli Thailand dan Vietnam yang prestasi mereka memang di atas rata-rata negara Asean lainnya. Garuda pun memang mulai berbenah, dimana u16-17 pun memiliki agenda yang sangat bagus bermain reguler dengan club Inggris dengan nama Garuda Select, dimana mereka mendapatkan sponsor hingga 10 tahun ke depan.



Walau PSSI itu kini sedang di batas nadir untuk runtuh tapi memang ada beberapa programnya yang mulai menunjukkan hasil. Setelah KLB dan di pimpin oleh ketua yang professional, saya harap bukan tidak mungkin pelatih berkualitas pun kembali menukangi timnas seperti Facri Husein yang telah memberikan gelar piala AFF u16. Bahkan event-event PSSI kedepannya akan memberikan dampak positif dari penanganan kompetisi yang terstruktur dan berkelas.

Masih ada harapan dari prestasi timnas yang mulai meningkat, masyarakat saat ini memang butuh hiburan terutama olahraga sepak bola. Walau ketika Thailand kalah dari Indonesia, pelatihnya berkata pemain ini masih muda dan ada beberapa pilar utama yang tidak bisa ikut.



Tetapi melihat hal itu sebenarnya AFF memang bukan kompetisi yang dinaungi FIFA, dan ada juga beberapa pilar utama timnas yang tak dilepas club karena performanya dibutuhkan club itu sendiri. Jadi kemenangan adalah kemenangan, saatnya menggoyang Asia dengan prestasi gemilang tunjukkan pada dunia bahwa sebenarnya kita "bisa".

Menpora pun menyambut bangga kemenangan perdana dari event AFF u22 dengan mengguyur bonus senilai 2,1 Milliar. Euforia kemenangan memang wajar, namun perjalanan masih panjang piala Asia u23 di tahun 2020 dan SeaGames pun sudah menanti, jadi nikmatilah kemenangan saat ini.

:nyantai:nyantai:nyantai

Serupuutt yukk..

created by c4punk@2019

referensi tulisan