Saat ini, mal bukan sekadar tempat berbelanja. Sebagian besar masyarakat kota menjadikan mal sebagai tempat untuk berbagai kegiatan, misalnya rekreasi dan berkumpul dengan keluarga. Hanya saja, apapun kegiatannya di mal, ujung-ujungnya menghabiskan uang juga.
 
Untuk tujuan kumpul dengan keluarga dan menghabiskan waktu bersama, ada satu tempat alternatif yaitu perpustakaan umum yang dikelola oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsiapan Daerah.
 
Ane dan keluarga di Bandung, sering mengunjungi perpustakaan umum daerah Jawa Barat yang berada di Jalan Kawaluyaan Indah II. Kami mendaftar sebagai anggota dan sering berkunjung pada hari Sabtu. Daripada ke mal, lebih baik ke perpustakaan daerah itui karena 8 alasan berikut.
 
1. Tempat yang nyaman
 
Perpustakaan umum pemerintah saat ini sudah nyaman, bahkan di Bandung mirip mal. Perpustakaan umum yang berlokasi dekat Metro Indah Mal, Bandung terdiri dari 4 lantai. Ruang baca terbagi-bagi menjadi ruang baca dewasa, ruang baca remaja, dan ruang baca anak. Selain itu ada ruang arsip juga yang bisa dilihat-lihat.
 
Khusus ruang baca anak, berada di lantai dasar sehingga tidak perlu naik tangga atau lift lagi. Lantainya dilapisi karpet yang bersih dengan bangku dan meja yang cocok untuk dipakai anak-anak balita. Mau baca sambil selonjoran atau tengkurep boleh saja asal tidak mengganggu pengunjung lainnya.  
 
2. Memberikan kenangan
 
Mumpung anak masih kecil dan mau ikut orang tua pergi ke mana-mana, berikanlah kenangan di tempat yang baik. Perpustakaan salah satunya. Kelak saat mereka dewasa dan merantau, jika rindu keluarga atau ingin merasakan kehangatan keluarga, mereka akan pergi ke perpustakaan. Orang dewasa yang sering kelayapan di mal, bisa jadi karena punya banyak kenangan indah di mal.   
 
3. Menjadikan buku Tersedia aneka macam buku
 
Malas atau jarang baca karena harga buku mahal itu sepertinya alasan yang dicari-cari. Banyak cara untuk membaca, salah satunya dengan mengunjungi perpustakaan. Di perpustakaan tersedia berbagai macam buku yang dapat dibaca dan dipinjam. Apapun minat kita, coba saja cari buku terkait di perpustakaan.  


4. Pinjam buku gratis
 
Di perpustakaan daerah Jawa Barat, tiap orang boleh meminjam maksimal 3 buku. Waktu peminjaman 2 minggu untuk semua buku. Asyiknya lagi, pinjam buku itu gratis. Hanya saja kalau terlambat mengembalikan didenda Rp1.000/hari. Buku. Usahakan mengembalikan buku tepat waktu agar uang tidak habis cuma untuk bayar denda.   
 
5. Anak bisa bermain
 
Ada rak buku yang juga berfungsi sebagai perosotan juga di perpustakaan daerah Jawa Barat. Anak-anak balita yang sering ermain di sana. Selain itu, anak bisa menjelajahi bangunan 4 lantai menggunakan lift dan tangga. Bagi anak, menjelajahi gedung itu merupakan satu permainan. Jadi anak bisa bermain selain membaca.  


6. Tidak lapar mata
 
Di mal, sebagian kita seringkali lapar mata, membeli sesuatu yang tidak begitu dibutuhkan namun karena diskon dan tawaran promosi lainnya, akhirnya jadi beli. Di perpustakaan kebiasaan ‘lapar mata’ cenderung tidak muncul. Hemat pengeluaran, kantong tetap bisa tebal.

7. Lapar perut ada solusi yang murah
 
Di sekitar perpustakaan daerah Jawa Barat, ada warteg dan warung makan murah meriah lainnya. Untuk satu keluarga yang terdiri dari 2 anak balita dan ayah-ibu sudah bisa makan kenyang di warteg dengan biaya Rp50.000 saja. Di mal, Rp50.000 hanya bisa untuk makan-minum 1 orang saja. Satu keluarga setidaknya butuh Rp Rp150.000 – Rp200.000 untuk makan siang di mal. Siap-siap tekor jika tiap pekan pergi ke mal.
 
8. Tempat toilet dan musala 
 
Musala yang nyaman dengan toilet yang terawat ada di perpustakaan daerah Jawa Barat. Toilet di dalam gedung, sebagian memang memprihatinkan. Sepertinya akibat tidak ada orang khusus yang merawatnya. Poin ini perlu jadi perhatian pengelola perpustakaan.


Itulah 8 alasan ane sering mengajak keluarga ke perpustakaan. Kondisi perpustakaan pemerintah di tiap kota atau daerah mungkin berbeda. Namun sejauh pengamatan ane di Bandung, Cimahi, Jakarta, dan Depok, perpustakaannya cukup nyaman. Bisa jadi alternatif tempat refreshingbareng keluarga selain mal.
 
Bagaimana kondisi perpustakaan umum di tempat tinggal Agan dan Sista, bisa jadi alternatif tempat ngumpul selain mal nggak?
    


Sumber foto: dokumentasi pribadi