Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

seungriseiyoAvatar border
TS
seungriseiyo
Karyawan Microsoft Protes Penggunaan Augmented Reality Untuk Militer


Karyawan Microsoft baru saja mengeluarkan surat terbuka yang ditujukan kepada sang CEO, Satya Nadella dan Presiden perusahaan, Brad Smith. Mereka memprotes kontrak kontroversial senilai US$ 480 juta dengan Angkatan Darat Amerika Serikat untuk menyediakan teknologi AR (Augmented Reality). Dilansir dari Tech Spot, Selasa (26/2/2019), menurut ketentuan kontrak, Microsoft akan memasok 100.000 headset HoloLens untuk mendukung Sistem Augmented Visual Terpadu (IVAS) Angkatan Darat AS.

IVAS adalah program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan tentara untuk mendeteksi, memutuskan, dan apa yang harus dilakukan ketika dihadapan musuh. Para karyawan, terutama mereka yang bekerja dalam pengembangan HoloLens, dengan tegas menentang hal ini melalui surat terbuka. Surat yang ditandatangani oleh 50 karyawan itu telah diterbitkan pada Jumat (22/2/2019), waktu setempat dan menguraikan sikap moral karyawan akan kontrak tersebut.

"Kami adalah koalisi global pekerja Microsoft dan kami menolak menciptakan teknologi untuk perang dan penindasan. Kami khawatir bahwa Microsoft berupaya menyediakan teknologi persenjataan kepada militer AS dengan menggunakan alat yang kami buat," demikian isi surat tersebut. "Kami tidak mendaftar bekerja untuk pengembangan senjata dan kami menuntut pendapat tentang bagaimana pekerjaan kami digunakan," lanjutnya.

Surat itu juga mengutip perjanjian Microsoft di masa lalu dengan militer dan menyatakan bahwa perusahaan telah melewati batas dalam pengembangan senjata dengan kontrak. Terlebih lagi para karyawan merasa bahwa mereka telah kehilangan hak akan pekerjaan yang mereka buat. Oleh sebab itu, mereka dalam surat menuntut Microsoft membatalkan kontrak IVAS, hentikan setiap teknologi dan pengembangan senjata. Juga membuat konsep kebijakan publik untuk melindungi komitmen itu, serta tunjuk dewan peninjau etika eksternal untuk menegakkan kebijakan.

Tahun lalu, Microsoft pun telah mendapat kritik internal atas keterlibatan mereka dengan ICE di tengah kebijakan pemisahan keluarga yang berada di perbatasan. Google pun menghentikan kerja sama dengan Pentagon dalam pengerjaan drone setelah gelombang protes dari internal.
 
 
 
Dilansir dari: Liputan6 Tekno


zharkiAvatar border
zharki memberi reputasi
1
383
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan