- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Bandung Lautan Coklat di Hari Dilan. Mari Bung Nonton Kembali!
TS
KASKUS.HQ
Bandung Lautan Coklat di Hari Dilan. Mari Bung Nonton Kembali!
Mengapa Hari Dilan disambut begitu hangat oleh banyak warga Kota Bandung? Inilah jawabannya!
Pasti Agan dan Sista udah tau kalo kemaren (24/2) di Bandung tuh dirayain Hari Dilan, entah dari media mainstream maupun dari media sosial. Ya kan? Tapi tau nggak Gan, Bandung bener-bener jadi lautan coklat di hari peluncuran penayangan film Dilan 1991 untuk yang pertama kalinya?
Ridwan Kamil saat speech di rumah dinas
Bermula dari pagi hari, ketika media dan beberapa pemeran Dilan 1991 yang semuanya memakai kaos berwarna coklat muda berkumpul di rumah Dinas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk sarapan bareng. Setelahnya, kita semua menuju Kantor Gubernur dengan menggunakan Bandros, bus pariwisata kota Bandung.
Ternyata, di halaman Kantor Gubernur udah dipadati ratusan warga kota Bandung berbaju coklat muda, dari berbagai macam usia dan komunitas. Mulai dari komunitas sepeda, komunitas motor tua, dan komunitas mini Jeep. Kalo diitung-itung, ada sekitar 1000 kendaraan di Hari Dilan itu, yang akan konvoi mengelilingi kota Bandung selama seharian.
Goweser bandung siap buat konvoi di Hari Dilan
Anak motor jadul Bandung nih Gan..
Komunitas Mini Jeep nggak mau kalah ingin meramaikan hari Dilan
Sambil menunggu kesiapan Pak Gubernur dan pemeran film Dilan 1991 buat konvoi, para warga bercakap ria dan foto bersama dengan penuh canda juga suka cita. Terlihat mereka bersemangat banget untuk memeriahkan Hari Dilan yang digagasi oleh Pak Gubernur.
Setelah semuanya siap para cast, crew, media, dan warga Bandung berbondong-bondong konvoi menggunakan motor, sepeda, mobil, dan bandros ke pemberhentian pertama, GOR Saparua. Di sana, warga Bandung yang sedang berolahraga seolah sudah menyambut kami para rombongan berbaju coklat muda.
Peletakan batu pertama untuk pembuatan Sudut Film Dilan dilakukan oleh Vanesha Prescilla, Iqbaal Ramadhan, Ridwan Kamil, dan Arif Yahya, Menteri Pariwisata. Awalnya Dilan Corner ini akan diberi nama Taman Dilan. Namun karena beberapa hal, akhirnya diubah namanya menjadi Dilan Corner, atau bisa juga disebut Sudut Film Dilan.
Lokasi dimana Sudut Film Dilan akan dibangun
“Ini hanya istilah aja, karena taman ya, udah ada taman Saparua, jadi di dalamnya ada tempat olahraga, panjat tebing dan lain-lain, makanya ini jadi Literasi ya. Tempatnya nanti ada memorabilia, kemudian ada tempat-tempat meja untuk membaca buku. Termasuk nanti ada perpustakaan jadi di sudut sana, nanti ada bangunan yang kita pilih sebagai ruang literasi.” Jelas Ridwan Kamil menjelaskan kepada media dan warga Bandung.
Ya, kedekatan Dilan dan kota Bandung memang nggak bisa dipisahkan. Pidi Baiq sang penulis Dilan memang orang Bandung dan dalam bukunya mengambil setting di Bandung jaman dulu. Pantas lah kesuksesan Dilan diapresiasi Ridwan Kamil dan Arif Yahya supaya menginspirasi anak muda.
Lanjut dari Corner Dilan, rombongan konvoi kembali keliling kota menuju Ciwalk untuk menonton Gala Premier film Dilan 1991. Warga kota Bandung antusias melihat rombongan ini wara-wiri. Mereka, kebanyakan ABG, melambaikan tangan dan ada juga yang mengabadikannya lewat smartphone.
Warga antusias saat Bandros ada di dekat mereka
Presscon setelah nonton Film Dilan 1991
Hari Dilan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh warga Bandung. Semua tiket yang dijual hari itu, yang juga merupakan rangkaian Hari Dilan, terjual habis di seluruh bioskop yang ditunjuk panitia. Meet and Greet yang dilakukan ke mall-mall pun disambut teriakan-teriakan fans yang menggila.
Ya, Bandung menjadi lautan coklat muda di Hari Dilan kemarin selama seharian. Sebuah fenomena baru untuk perindustrian film tanah air. Ketika sebuah film mendapat apresiasi dari warga sampai pejabat pemerintahan. Semoga ini menjadi perjuangan yang indah untuk para pemain dan kru yang terlibat di dalamnya. Mari Bung nonton kembali!
Trailer Film Dilan 1991
0
1.1K
4
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan