- Beranda
- Komunitas
- Hobby
- Hobby & Community
COC Dua Bus Kayu Yang Masih Tersisa di Indonesia


TS
prasetia13
COC Dua Bus Kayu Yang Masih Tersisa di Indonesia

Keberadaan angkutan umum seperti bus di Indonesia telah ada sejak masa penjajahan. Pasca kemerdekaan, bus-bus mulai berseliweran diberbagai kota.
Dari sekian banyak armada bus yang ada, PO Sabang Jaya dari pulau Bangka dan PO Baik dari Bandung, menjadi perusahaan transportasi yang memiliki sejarah cukup panjang. Berikut ulasannya.
Quote:
PO Baik
Warga di Bandung Raya tentu memiliki kenangan tersendiri terhadap moda transportasi bus. Ingatan itu merujuk pada bus kayu yang dulu jadi andalan mobilitas warga.
Bus kayu sebenarnya dibangun menggunakan sasis truk dan memiliki bentuk yang khas. Bagian depan hingga kaca menyerupai truk, sedangkan bagian belakang dibangun memakai rangka besi dan material kayu sebagai panel bodi
Spoiler for PO Baik:


Dalam artikel haltebus.comdituliskan bahwa, dari versinya, menurut pemerhati kendaraan klasik di Indonesia, Robert Permadi, bus Austin ini lansiran tahun 1950-1960. Ada ciri khas khusus untuk setiap produk otomotif mewakili eranya. “Ciri khas itu bisa dilihat mulai lampu, bumper maupun rumah roda. Kebetulan saya ada referensi model truk Austin, tahun pembuatannya sekitar tahun 1950-1960-an,” katanya.
Spoiler for PO Baik:
Berdasarkan informasi yang dikutip dari wikipedia.com truk model ini diproduksi dalam dua bendera berbeda di bawah naungan British Motor Coorporation (BMC). Ada yang berlabel Morris GR ada pula yang menyandang label Austin. Seri type/model yang diberikan BMC adalah S203, S403 dan S503. Angka di depan menunjukkan Gross Vehicle Weight (GVW), yakni 2, 4 dan 5 ton. Diproduksi pertama kali di tahun 1955 dan berakhir diproduksi 1964.
Bus kayu berbasiskan truk Austin yang masih terpelihara dengan baik di garasi perusahaan bus Bahagia Ikhlas (BAIK). Mesin yang disandang untuk masing-masing tipe tidak sama ada yang mesin diesel 3,1 liter, mesin diesel 5,1 liter dan mesin bensin 4 liter. Truk dengan mesin diesel 3,1 liter tidak dieskpor keluar Inggris. Dari identifikasi ini, bus Austin PO. BAIK persis dengan spesifikasi yang disebut untuk tipe S503 yang menyandang mesin bensin 4 liter dan diesel 5,1 liter yang memang diekspor keluar Inggris.
Bagaimana kondisi bus Austin berkelir dominan biru dan krem itu? Bus terbuat dari kayu jati yang masih terlihat kokoh. Cukup tebal untuk dibandingkan dengan papan-papan kayu yang lazim kita temui saat ini. Guratan kayu jati yang indah bisa dinikmati saat kita memasuki bus. Tidak hanya lantai, dinding dan langit-langit kabin penumpang bisa membuat siapapun yang masuk ke dalam bus pasti terpukau.
Atap bagian luar juga terbuat dari kayu yang juga dilapis seng, sambungannya sangat rapi sehingga tidak terlihat ada rembesan air dari dalam kabin penumpang. Sementara, dinding bagian luar dilapis lembaran seng tipis. Tidak ada penyok di badan bus, hanya bekas baret di bagian pintu belakang, dengan cat yang terlihat kusam tetapi tetap mulus permukaannya. Catnya masih terjaga, cat pertama saat bus itu beroperasi.
Spoiler for Video PO Baik:

Quote:
PO Sabang Jaya
Masyarakat di Pulau Bangka mempunyai kenangan tersendiri terhadap moda transportasi bus. Ingatan itu merujuk pada bus kayu yang dahulu jadi andalan mereka dalam berbagai aktivitas. Mengandalkan truk keluaran Chevrolet yang diproduksi tahun 1948 - 1953 sebagai basis bus kayu dan dengan mengemas mesin bertenaga besar maka bus Sabang Jaya mampu mengangkut penumpang dan barang yang ditaruh di atap bus.
Spoiler for PO Sabang Jaya:



Mengutip dari artikel liputan enam.com, PO Sabang Jaya sendiri dimiliki seorang pria yang kini berusia 77 tahun. Namanya Hasan Rusli.
Hasan merupakan generasi ke-2 yang mengembangkan usaha tranportasi di Bangka. Sebelumnya armada bus itu dikelola oleh mendiang orang tuanya, Rusli Eddy atau dikenal dengan sebutan Lie Sung Fuk. Rusly memulai usaha transportasi bus di Pulau Bangka, pada 1951. Selanjutnya perusahaan berkembang dan membuka trayek baru di Pangkalpinang pada 1953.
Menurut Hasan, di tahun 50-an, bisnis sang ayah berkembang. Awalnya hanya bermodalkan satu unit bus, lalu bertambah menjadi 11 unit. Ini sesuai dengan namanya, Sung berarti ganda, Fuk artinya rejeki, sehingga dibaca rejeki yang berlipat ganda. Menurut Hasan, bus yang dipakai oleh sang ayah untuk merintis bisnis adalah bus buatan Amerika Serikat, Chevrolet lansiran 1948 – 1953.
Spoiler for PO Sabang Jaya:



Berdasarkan buku American Truck Spotter’S Guide 1920–1970 karya Tad Burness, truk Chevrolet saat itu memiliki perbedaan tenaga mesin. Selain besi, bahan baku bus masih menggunakan kayu.
Pada 1948 truk kayu itu mengandalkan mesin bertenaga 90-93 Tenaga kuda (Tk). Berkembang pada 1950, ada tiga varian mesin yang dipakai, yakni 92, 102 dan 105 Tk. Setelah itu, pada 1953 kembali berkembang menjadi 92, 107 dan 108 Tk.
Di masanya, setiap bus kayu menggunakan sasis truk untuk menopang bodi bus. Meski telah disebut bus, namun bagian depan mulai dari bumper hingga kaca masih terlihat seperti truk. Sedangkan sisanya mulai dashboard ke belakang hanya rangka besi.
Menurut Hasan, bus milik ayahnya sangat kuat, selain mengangkut penumpang, rak di atap bus juga bisa membawa barang dagangan hingga tas dan oleh-oleh.
“Tenaganya jangan ditanya, badannya besar dan terlihat gagah, lebih besar dari bus sebelumnya,” kata dia.
Karena telah beroperasi lama, bus milik Hasan dikenal dengan masyarakat Bangka dengan sebutan bus Lie Sung Fuk. Namun ada juga yang menyebut bus Sung Fuk, atau disederhanakan jadi bus Simpuk.
Sayangnya bus-bus milik Hasan harus berhenti beroperasi di awal 2000-an, saat kendaraan pribadi mulai banyak bersliweran di Bangka. Saat berhenti beroperasi, Hasan menyatakan, busnya masih dalam keadaan normal, tanpa masalah teknis.
Kini, bus-bus itu teronggok di garasi belakang rumahnya dan tersisa 10 unit. Satu unit baru saja terjual Januari lalu, dibeli kolektor mobil kuno asal Bangka.
Kendati dimakan zaman, bus Bangka ini rupanya masih ada yang melestarikannya, yaitu melalui PT Timah (Persero) Tbk. Mereka membuat bus buatan Amerika Serikat itu untuk wisata keliling kota Pangkalpinang. Jika ada yang ingin mengenang bus kayu Bangka, tinggal mampir Museum Timah Indonesia, pada waktu Sabtu-Minggu.
Spoiler for Video PO Sabang Jaya:

Demikian dan terimakasih.
Sumber tulisan dan gambar: Disini, disini , dan disini .
3
2.8K
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan