Media sosial bisa menjadi ladang duit bagi mereka yang kreatif. Contohnya seperti yang dilakukan Jovan Hill, seorang mahasiswa drop-out yang bisa mengantongi pendapatan USD 6.500-USD 7.000 atau Rp 90 juta-Rp 98 juta per bulan dengan cara “mengemis” via medsos.

Minggu pada September 2018, Hill melakukan siaran langsung selama tujuh menit di Periscope. Ia curhat membutuhkan uang USD 7.000. Uang tersebut akan dipakainya untuk pindah ke Los Angeles, Amerika Serikat.

Di luar ekspektasi, Hill mendapat sumbangan melalui akun Venmo dan Paypal. Ada yang menyumbang USD 100, ada pula yang menyumbang USD 1. Jika ditotal, jumlah sumbangan ternyata lumayan banyak.

Dikutip Telset.id dari Mirror, Selasa (19/2/2019), pendapatannya per bulan rata-rata di atas USD 6.500. Uang sebanyak itu cukup baginya untuk bayar sewa apartemen, membeli ganja, dan berbagai keperluan lain.

“Saya terkenal di Twitter. Saya menyediakan layanan sehingga orang-orang rela memberi uang. Memang, ada beberapa orang yang tidak suka. Tetapi, menurut saya, mereka hanya merasa iri atau cemburu,” ujarnya.

Hill dikabarkan mulai menjadi pengemis ketika resmi pindah ke New York, Amerika Serikat. Ibunya, Veronica Hill, memberinya uang untuk membeli tiket pesawat agar bisa membangun kehidupan baru di kota tersebut.

“Sekarang saya mempunyai 110 ribu pengikut. Mereka berasal dari Amerika Serikat sampai Singapura. Saya sukses karena punya selera humor yang menarik. Kicauan dan siaran saya sangat menghibur,” katanya.

Hill sempat kuliah di jurusan ilmu politik di Texas State University. Namun demikian, ia tak dikeluarkan pada awal 2017. Ia kemudian pindah ke New York. Saat itu, pengikutnya di Twitter baru berjumlah 13.000. [SN/HBS]