

TS
100suns
Ayo Minta Maaf, Gan!
WELCOME


Hallo,
Guys, pernah denger kan 3 kata paling penting yang harus selalu kita gunakan?. Yakni Terima Kasih (Thanks), Maaf (Sorry), dan Tolong (Please). Tiga kata universal yang pasti ada dalam tiap bahasa yang ada di belahan dunia manapun. Banyak orang mulai melupakan betapa powerful nya ketiga kata itu. Banyak alasannya seperti gengsi, lupa, biar lebih ringkas, atau karena udah ngerasa dekat jadi gak perlu lagi. Padahal tiga kata itu bukan cuma bakal nunjukin kualitas sikap atau manner seseorang, tetapi juga sebagai perekat hubungan ke sesama, karena kita hidup gak sendiri.
Tapi gue gak akan bahas tiga-tiganya sih, kali ini gue cuma mau bahas bagian maafnya aja. Karena menurut gue minta maaf itu adalah yang paling sulit dilakukan karena beberapa alasan ego atau mind blockages lainnya.

Source: Olahan sendiri
Maaf, Sorry, Gomenasai, Joesonghamnida, Je suis désolé, barangkali adalah kata yang paling penting sekaligus yang paling sulit terucap. Terima kasih lebih mudah diucap karena perasaan sudah lega setelah dibantu, dan tolong lebih mudah dilakukan ketika kita dalam keadaan terdesak. Tapi 'maaf' lebih sulit karena pasti akan memunculkan konflik internal dalam diri sebelumnya. Entah itu gengsi, harga diri, malu, atau apapun itu. Padahal kata maaf itu punya peran penting sebagai penjaga hubungan kita dengan orang lain. Coba tanya dan lihat, berapa banyak hubungan pertemanan yang jadi renggang atau awkward cuma gara-gara seseorang gengsi untuk minta maaf? Banyak kan?
Beberapa orang mungkin menganggap 'minta maaf' jadi tanda yang menunjukan kelemahan dan gak perlu ditunjukin. Biasanya ini terjadi sama orang-orang yang merasa punya posisi lebih superior, bos terhadap bawahan, senior sama junior, dan yang paling miris orang tua ke anak. Gue sering liat dimana banyak orang tua ketika ditegur anaknya malah lempar pembelaan, "anak kecil tau apa?!" atau "jangan ikut campur urusan orang tua!". Gak jarang juga karena merasa punya kekuasaan, mereka jadi gunain hal itu buat lepas dari tanggung jawab minta maaf. Sebagai contoh ketika orang tua gak sengaja ngerusakin barang pribadi anaknya, "udah ikhlasin aja, itu juga belinya pake duit gue" atau "Udah gak usah nangis, cengeng amat, besok beli lagi". Si anak cuma bisa manyun karena bukan dapat maaf malah dimarahin. Well, gak heran sih sekarang banyak orang yang tumbuh jadi orang yang arogan dan gak bisa mawas diri. Karena mereka mungkin gak pernah diajarkan pentingnya kata maaf atau ditunjukan sikap saling menghargai. Ada sih, tapi cuma setahun sekali pas lebaran aja...
Masih segar juga diingatan kasus yang sempet viral beberapa waktu lalu. Yakni anak mudah yang ngamuk-ngamuk karena ditilang polisi. Sudah jelas bahwa dia yang salah karena gak bawa perlengkapan berkendara, kok ketika ditegur malah dia yang marah dan ngamuk-ngamuk?. Apapun alasannya, kejadian itu membuktikan bahwa minta maaf itu sulit. Ada banyak ego dalam diri yang nahan kita untuk minta maaf. Arogansi, pride, atau barangkali ketakutan menerima konsekuensi jika kita mengaku salah. Jadi mereka pikir yaudah marah-marah aja, lebih galak, siapa tau yang negur jadi takut dan ngebebasin mereka dari tanggung jawab. Padahal cara kayak gitu malah memperburuk keadaan dibanding kita terima konsekuensi secara gentle. Buktinya itu orang yang sempet ngamuk jadi viral, bikin malu, dipenjara pula.
Kondisi lain yang juga sering gue temui itu ketika nagih utang. Gak jarang tuh yang ditagih malah jadi lebih galak dari yang nagih. Kata-kata yang paling gue sering denger paling "Ah elu, barang 200 ribu aja perhitungan banget, bulan depan gajian gue bayar". Padahal udah 2 tahun alasannya sama terus. Klo mereka minta maaf dan bilang beneran belum ada, ya gue gak bakal maksa juga sampe bentak-bentak atau nyita barang. Kenapa juga harus nge-gas? Coba gini, "maaf/sorry, gue belum ada, bulan ini banyak pengeluaran darurat", kan enak dengernya dan gue juga jadi gak naruh dendam sama mereka. (ya biarpun bakal nyinyir juga klo liat dia pamer foto liburan/barang baru disosmed nya..

Bukan hanya hanya itu sih, banyak hal-hal sederhana juga yang rasanya kita uda lupa untuk minta maaf. Ditambah yang menyedihkan adalah saat ini di banyak pergaulan, kata maaf mulai tergantikan oleh sesuatu yang menurut gue konyol dan gak etis, yaitu kata 'baper'. Orang jadi lebih enteng ngomong "ah, baperan lo mah" ketika mereka, entah itu disengaja atau enggak, berbuat salah atau menyakiti orang lain. Orang-orang baperan dianggap gak asik, gak fleksibel, gak seru diajak fun. Jadi seperti sebuah normalitas gitu, ketika berbuat salah dan korbannya marah, lempar aja kata "ah baperan lo mah" dan yang salah jadi si korban? Lucu kan ya?

Source: Diolah sendiri
Sedikit cerita, sebuah pertemanan di kampus gue dulu pernah hancur gara-gara kata 'baperan' ini. Jadi ceritanya, salah satu temen gue ini bikin prank ke temen gue lainnya. Temen gue yang jadi korban prank ini enggak terima dan komplain ke pelaku. Alih-alih minta maaf, kata pertama yang keluar justru "ah baperan lo mah orangnya.. ". Mendengar kata itu, korban jadi semakin gak terima. Kemudian keduanya jadi berantem lewat adu mulut (di grup chat WA sih). Meski pada akhirnya si pelaku minta maaf, tapi terlihat hanya seperti sebuah formalitas, seolah maafnya cuma "Okay, whatever, gue minta maaf karena gue capek ngeladenin lo berdebat". Bener aja, karena setelahnya si pelaku meninggalkan grup.
Moral of the story-nya adalah banyak dari kita yang suka bercanda ngecengin orang atau nge-prank temen, entah itu untuk sekedar hiburan atau untuk sekedar mencairkan suasana. Tapi yah, terlepas seberapa ringan atau keterlaluannya bahan becandaan itu, kita gak pernah tahu kapan atau sejauh mana yang kita lakukan itu bakal melewati batas atau menyinggung sisi paling personal dari si korban. Sebagai pelaku kita sudah pasti berada pada pihak yang salah, udah sewajarnya kita minta maaf. Bukan malah menambah luka dengan bilang 'baperan'. Gak etis itu. Life is full of errors, dan kita sebagai manusia emang tempatnya salah. Gak ada yang memalukan dengan minta maaf, gak akan menurunkan martabat kita. Justru menurut gue dengan minta maaf malah akan menaikan kualitas kita sebagai manusia. Tapi bukan berarti kita bebas berbuat salah sesukanya, yang terpenting setelah minta maaf, lakukan intropeksi agar gak mengulangi kesalahan yang sama. Setuju gan?

Menjadi baik memang tidak mudah, butuh dedikasi dan kesabaran yang tidak sedikit, tapi setidaknya sebagai manusia, terus menjadi lebih baik adalah sebuah kehormatan. Karena kita makhluk yang berpikir.
Menulis ini bukan berarti gue udah jadi orang paling baik sedunianya, justru sebaliknya, semata-mata tulisan ini hanya sebagai pengingat, bahwa gue dan kita masih jauh dari sempurna. Karena pada dasarnya, menjadi lebih baik adalah proses seumur hidup. Kita gak akan pernah sampai pada titik 'cukup baik', karena pasti akan ada yang harus selalu kita perbaiki.
Salam hangat,
100Suns
Quote:
Diubah oleh 100suns 21-02-2019 14:19


tata604 memberi reputasi
1
1.4K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan