MALANGTODAY.NET – Beberapa klub sepak bola di Indonesia pernah terlibah pengaturan skor seperti yang diakui perangkat pertandingan di acara Mata Najwa, Rabu (20/2/2019). Salah satu klub yang ikut disebut ialah rival dari Persib Bandung yaitu Persija Jakarta.

Meski begitu, Wakil Satgas Anti Mafia Bola, Brigjen Pol. Krishna Murti kerap mengunggah tim-tim yang bersih melalui akun Instgram pribadinya. Tim yang relatif bersih dari tindak pengaturan skor antara lain ada PSM Makassar, Persipura Jayapura, dan Persib Bandung.

Berdasarkan catatan, klub yang sebelumnya dimiliki para petinggi di PT Liga Indonesia Baru (LIB), justru disebut jujur ketika mengarungi kompetisi Liga 1 2018. Klub yang berjuluk Maung Bandung ini diklaim tidak mau membeli pertandingan atau menyogok wasit di musim tersebut.



“Menurut salah satu wasit yg diperiksa: “untuk khusus tahun 2018 kemarin, klub ini termasuk salah satu yang sama sekali tifak mau kasih apapun ke wasit. Wasit ditanya kenapa cuma sebut tahun 2018..?? Dia bingung jawab nya. Setidaknya, klub ini mau berubah,” tulis akun @krishnamurti_bd91 tersebut.

Persija kerap kali diiusan terlibat kasus pengaturan skor oleh publik. Puncaknya ialah ketika Satgas Anti Mafia Bola menemukan dokumen keuangan yang diduga milik Persija saat menggeledah bekas kantor PT. Liga Indonesia, Jumat (1/2/2019). Dokumen itu sudah dalam kondisi yang sengaja dihancurkan.

Narasumber dalam berita Mata Najwa juga bahkan menyebut beberapa laga Liga 1 2018 sudah diatur. Salah satunya laga Persija Jakarta vs Mitra Kukar 9 Desember 2018 lalu.

Pundi-pundi uang yang diberikan kepada wasit untuk memenangkan pertandingan jumlahnya memang beranekaragam. Masih menurut pengakuan di acara Mata Najwa, harga kemenangan pertandingan mulai dari Rp10 juta sampai Rp100 juta, tergantung dengan situasi. (HAM)

https://malangtoday.net/flash/olahraga/persija-persib-match-fixing/