- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Film Indonesia
Mabuk Asmara dalam Antologi Rasa


TS
memaidy
Mabuk Asmara dalam Antologi Rasa
Pernahkah agan dan sista semua jatuh cinta dengan sahabat sendiri?
‘witing tresno jalaran soko kulino’menjadi ungkapan tepat saat cinta itu tumbuh tanpa disadari

Menurut ngana siapa sih yang menciptakan friendzone?

Alkisah ada 4 pegawai bank baru yang bersahabat. Mereka bernama Harris (Herjunot Ali), Keara (Carissa Perusset), Ruly (Refal Hady), dan Denise (Atikah Suhaime). Masing-masing menyimpan rasa cinta yang terpendam. Tapi, tak terbalaskan.

Harris Risjad jatuh cinta pada pandangan pertama terhadap Keara Tedjasukmana. Sementara Keara jatuh hati dengan Ruly. Tapi, Ruly lebih memilih Denise yang sudah memiliki Kemal dalam hidupnya.
Spoiler for happy ending:


Cerita pun berlalu dengan lemah. Rasa emosi dalam film terasa tak memiliki esensi. Apa karena konfliknya hanya bertahan pada dada masing-masing pemeran. Tapi, rasanya terlalu biasa karena perubahan karakter bisa berubah seketika.
Lama-kelamaan Keara hanya menjelma sebagai sosok wanita yang menerima siapa saja yang mencintainya. Ia tak berani menembus era emansipasi. Padahal Keara juga tergolong agresif. Sudah seharusnya ia punya prinsip dalam menentukan pasangan hidupnya.
Dua pemeran pria lain seolah tak bisa berbuat apapun. Kondisi hati mereka terlalu rapuh. Tak ada ketangguhan seorang pejantan untuk membuktikan bahwa cintanya yang paling memiliki rasa sayang.

Komando Rizal Mantovani seolah tak ikut campur tangan membuat film ini terasa manis. Sebenarnya premise tergolong sederhana, tapi tidak mau mengalir dari hulu ke hilir. Penonton hanya diajak berputar-putar saja padahal kisah Antologi Rasa hadir sebagai polemik cinta yang sudah dewasa.
Apa Ika Natassa sebagai penulis novelnya tidak terlibat dalam naskah filmnya? Semua cerita terasa hampa dan sutradara tak mampu meramu adegan dengan akal sehat. Beberapa adegan justru meloncat sehingga tak enak dilihat. Misal, adegan flashback Harris mengantar Keara untuk membeli pembalut terasa tidak pas. Begitu juga saat bayang-bayang Ruly divisualkan.
Adegan bobo bareng setelah mabuk juga tak mendapat perhatian lebih lanjut. Padahal adegan ini membangun penonton supaya kesal kepada Harris seperti apa yang dirasakan Keara. Beberapa penonton malah berujar “Ohh.. Harris cuma mimpi basah yah?”

Seleraku terhadap film Indonesia kembali dipertaruhkan. Ada halu tingkat dewa yang dikemas dengan bumbu-bumbu hedonisme dalam film Antologi Rasa. Sepertinya film ini hanya menyasar dominasi pasar bioskop yang diisi oleh sekumpulan generasi micin. Para sista akan klepek-klepek terhadap agan yang tampak keren walau agan tersebut bertingkah slengean. Kok yaa mereka gak mikir keras sih!

Semua jalan cerita dalam film Antologi Rasa sudah bisa ditebak. Seharusnya supaya lebih memberi ruang bagi penonton untuk mencerna pesan cinta yang ingin disampaikan, adegan ciuman saat Harris dan Keara berada di klub malam bisa ditempatkan pada babak akhir saja. Dengan begitu film ini bisa lebih dari sekadar hiburan seremonial hari kasih sayang belaka. Itulah Antologi Rasayang belum mampu menghadirkan rasa yang pernah ada sejak tayang di jaringan bioskop seluruh Indonesia pada 14 Februari 2019.


Quote:
Quote:
1
1.4K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan