all image dok. pribadi and my youtube

Membuat video atau untuk sekarang ini, lebih tepatnya short film, pastinya mempunyai sudut pengambilan gambar atau shoot yang beragam. Jika dibahas lebih dalam mengenai sudut pengambilan entah di gambar atau video, tentu akan sangat luas pembahasannya.

Tapi untuk sekarang ini, ane bakal membahas sekidit mengenai bagaimana cara mengambil shoot yang tepat saat membuat short film atau film pendek. Seperti yang kita ketahui dalam mengambil shoot, khususnya dalam membuat film, pastinya semua ada arahan atau sudah direncanakan.

Untuk kalian yang ingin belajar membuat film pendek dan masih di bilang pemula, mungkin ini sedikit bisa membantu kalian. Dalam mengambil shoot pada film, misal film pendek, kalian harus tahu dahulu akan scene filmnya. Maksudnya begini gan.

Semisal kalian ingin membuat scene percakapan antara dua orang atau beberapa orang, pasti rata-rata shootnya diam dan fokus kepada orang yang berbicara bukan? Tidak mungkin kalian sedang melakukan take scene percakapan seseorang, tapi shoot kameranya dibuat zoom in sampai 1 frame full muka orang doang.

Nah, oleh karena itu jadi ane bakal kasih sedikit tips, cara supaya shoot kamera kalian terlihat bagus saat membuat film. Oiya, FYI ya gan kalau pengambilan gambar atau take shoot ini bisa dibedakan jadi 3 bagian. Ini bukan ilmu pengetahuan yang paten, tapi menurut ane aja gan. Cara mengambil shoot terbaik, ada 3 bagian yakni dari dialog atau percakapan, cinematic, dan action atau aksi.



Percakapan

Kalau masuk dalam scene percakapan entah dialog, monolog, atau rame-rame, shoot kamera agan bisa diambil dari beberapa bagian pastinya. Contoh saja agan sedang melakukan shoot untuk scene percakapan antara 2 orang. Agan bisa ambil shoot dari 3 titik, yakni di belakang orang pertama, belakang orang ke 2, dan dari samping entah kanan/kiri orang tersebut, entah juga shootnya dari dekat atau dari jauh.

Jangan hanya dari 1 titik saja, sudah pasti orang akan bosan melihatnya. Buat objek yang masuk frame agan bisa dipandang enak oleh para penonton. Begitupun dengan shoot percakapan yang lain, entah monolog, 3 orang, 4 orang, atau rame-rame.



Cinematic

Biasanya, memang dalam membuat film seperti contoh short film saja, sudah pasti ada scene cinematic. Entah itu untuk bagian pembuka, untuk transisi antar scene, ataupun scene bebas dengan disertai suara seseorang atau seperti scene orang berbicara dalam hati. Kalau masuk dalam scene cinematic sih, itu semua terserah agan atau sekereatifnya agan dalam mengambil shoot.

Biar nggak bingung, ane kasih tips-tips sedikit. Cinematic scene bisa agan isi dengan shoot-shoot yang slowly, zoom option (bisa in bisa out), atau shoot apapun yang menggambarkan tema di film agan. Misal, cinematic horror, agan shoot bunga mawar dengan shoot zoom option, atau agan shoot rumah kosong dengan slowly shoot, jadi kesan horror semakin terasa.

Jangan sampai agan membuat sinematic tapi, shoot nya amburadul. Contoh, agan akan ambil shoot untuk scene cinematic romance. Eh agan malah ambil shoot di kebun binatang, terus shoot kameranya di goyang-goyangin kek orang kesurupan, ya pasti salah besar dong.

Atur semua shoot cinematic agan dengan perlahan namun pasti. Misal mau cinematic orang berjalan, ambil shootnya dari bagian belakang, samping atau depan, dan nanti di edit jadi agak lambat, pasti bakal dapet tuh hasilnya yang bagus. Belajar kreatif sih intinya.



Action/Bergerak

Kalau ini sih udah pasti agak repot ngatur shoot nya dari mana, tapi memang begini adanya. Misal agan ada adegan lari-larian, agan bisa coba shoot dari beberapa titik, mulai dari bagian kakinya, di shoot dari belakang, atau depan badannya di shoot dari samping, agak repot juga, tapi kalau nggak mau repot, agan bisa shoot orang berlari itu dengan shoot dari jauh, dan hanya diam saja, kamera mengikuti orang tersebut berlari.

Atau ada scene dimana orang bersalaman atau tepuk tangan, shoot yang benar ya coba ambil shoot di tangan mereka atau dari jauh, jadi nampak lebih natural. Jangan orang tepuk tangan, yang di shoot malah bagian mukanya, jadinya agak nggak klop. Intinya, cari angel untuk shoot senyaman mungkin, mulai dari penyuting, pemainnya, dan juga frame yang masuk supaya penonton nyaman melihatnya.

Dari sini sudah ada sedikit gambaran mengenai shoot yang baik ketika membuat film, belum?Nah kalau begitu, itu aja tips dari ane gan. Kesimpulannya, makin unik dan banyak variasi dalam mengambil shoot film, akan membuat hasil filmnya lebih tampak bagus dan seperti hidup. Jangan sampai monoton gan! Hasil shoot dalam sebuah film yang bagus, pasti juga butuh perjuangan.