- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Adu Kencang "Unicorn" Di Asia Tenggara, Siapa Unggul?


TS
riandyoga
Adu Kencang "Unicorn" Di Asia Tenggara, Siapa Unggul?
Hai GanSis!! Lagi ramai nih ngomongin 'Unicorn' ya?? Unicorn itu apasih? Kuda warna-warni yang di iklan es krim itu ya. Eh bukan, ini Unicorn yang online-online itu.. ya gak sih..
Baik, gak usah bertele-tele lagi, kalau seperti kata Pak Prabowo. Langsung aja ke intinya. Unicorn disini maksudnya ialah sebuah perusahaan startup yang memiliki valuasi nilai hingga US$ 1 milyar.
Seperti namanya Unicorn, kuda bertanduk yang konon hanya ada di cerita mitologi. Kalaupun ada di dunia nyata, kuda seperti ini tentu menjadi kuda langka dan berharga. Begitupun dengan perusahaan rintisan yang dilabeli Unicorn, tentu tidak semua perusahaan sejenis meraih predikat yang sama. Hanya beberapa startup saja yang bergelar Unicorn.
Seperti kata Pak Jokowi dalam debat capres Minggu malam (17/2). Bahwa 4 dari 7 Unicorn di Asia Tenggara, berasal dari Indonesia.
Disini saya gak mau masuk terlalu dalam pembahasan Unicorn yang terjadi pada debat capres kedua kemarin. Bahas yang ringan-ringan saja tapi berbobot ya. Yaitu persaingan Unicorn di Asia Tenggara, Unicorn siapa yang paling cepat?
Saat ini Indonesia sudah memiliki 4 perusahaan startup yang sudah mencapai level Unicorn. Seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.
Saya pikir disini gak perlu ya membahas secara politik, apa keberadaan Unicorn ini membuat uang Indonesia mengalir ke asing. Alih-alih bahas seperti itu, mending kita melihat perjalanan & perjuangan Unicorn Indonesia hingga berada diposisinya sekarang.
Penasaran kan gimana Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak bisa sampai sebesar ini.

Kita mulai dari Gojek. Startup pertama asal Indonesia yang berhasil meraih gelar "Unicorn". Gojek, memantapkan diri sebagai "Unicorn" tepat pada 4 Agustus 2016 lalu selepas menerima pendanaan senilai $550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital dan Warbrug. Jika menilik tanggal kelahirannya, Gojek menyandang status "Unicorn" setelah sekitar 6 tahun berdiri.
Tak berhenti di situ, pada 4 Mei 2017 Gojek kemudian memperoleh suntikan dana tambahan senilai $1,2 miliar dari Tencent Holding dan JD.com. Ini membuat total pendanaan yang sukses diraih Gojek berada di angka $1,75 miliar, yang merupakan nilai tertinggi di antara empat "Unicorn" Indonesia.

Startup kedua asal Indonesia yang menjadi "Unicorn" ialah Tokopedia. Data yang dijabarkan dari Crunchbase mengungkapkan bahwa layanan online market place William Tanuwijaya ITE, kini secara keseluruhan telah memperoleh pendanaan senilai $1,347 miliar. Dari angka itu, investasi terbesar dicacatkan pada 17 Agustus 2017 lalu ketika Tokopedia memperoleh dana senilai $1,1 miliar dari Alibaba. Menilik tanggal kelahirannya, Tokopedia serupa dengan Gojek, menjadi "Unicorn" selepas 6 tahun berdiri.

Startup Indonesia ketiga yang menjadi "Unicorn" ialah Traveloka. Layanan penjualan tiket online itu, menyandang gelar "Unicorn" selepas Expedia, layanan sejenis yang populer di luar negeri, mengucurkan dana senilai $350 juta pada 27 Juli 2017 lalu. Ini membuat Traveloka total telah memperoleh pendanaan sebesar $500 juta. Meskipun menjadi yang ke-3, menilik tanggal peluncuran, startup besutan Ferry Unardi dan dua temannya dapat didaulat sebagai yang tercepat menjadi "Unicorn". Gelar "Unicorn" diperolehnya selepas sekitar 5 tahun berdiri.

Sementara untuk Bukalapak, tidak dijelaskan informasi kapan pastinya Bukalapak menjadi Unicorn. "Ya, kami sekarang sudah menjadi Unicorn," ujar CEO Bukalapak, Achmad Zaky, Rabu (10/1/2018), usai konferensi pers di Jakarta. Terkait investor yang melambungkan valuasi nilai Bukalapak hingga jadi Unicorn juga tidak dipublikasikan. Ya gitu aja, pokoknya ecommerce yang baru-baru ini CEO-nya viral sudah berstatus Unicorn.
Total sudah 4 Unicorn asal Indonesia. Dan digadang Indonesia akan memiliki 5 Unicorn hingga 2019 ini. "Saya optimis di akhir 2019 kami akan punya 5 unicorn," ucap Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika di Hotel Shangri-La pada Selasa (13/11/2018) lalu.
Saat ini kita boleh bangga punya 4 Unicorn asal Indonesia. Namun apakabar dengan perkembangan startup di Asia Tenggara? Ternyata persaingan startup di kawasan Asia Tenggara lumayan besar, manariknya hanya Indonesia dan Singapura yang mendominasi di Asia Tenggara.
Di Indonesia, Gojek menjadi Unicorn pertama. Sementara Traveloka menjadi startup tercepat yang berhasil menyandang gelar Unicorn sejak tahun kelahirannya.
Namun Traveloka masih kalah cepat dibanding Grab, ojol dari Singapura. Berbeda dengan startup Indonesia, Grab, startup ride-sharing asal Singapura, menyandang gelar "Unicorn" terhitung cepat. Grab didirikan oleh Anthony Tan pada tahun 2012 lalu. Kemudian, ia memperoleh pendanaan senilai $250 juta, alias seri D, pada Desember 2014 dari SoftBank. Di tahun itulah Grab mendaulatkan diri sebagai "Unicorn" asal Singapura. Perolehan itu Grab dapatkan selepas sebelumnya sudah mengumpulkan dana senilai $350 juta hanya dalam waktu 14 bulan semenjak kelahirannya.
Mengenai sebaran pendanaan di Asia Tenggara, sebanyak $6,8 miliar didapat oleh startup dari Singapura. Sementara Indonesia berada di peringkat selanjutnya dengan selisih yang cukup besar, yakni hanya mendapat hingga $1,8 miliar. Sisanya $0,5 miliar tersebar di negara lainnya. Namun bisa jadi persentase tersebut berubah, mengingat pada H2 2018 pendanaan startup di Indonesia terus mendapatkan kucuran investasi. Terakhir Tokopedia yang dikabarkan baru mendapatkan pendanaan hingga $1 miliar dari Softbank dan sejumlah investor.
Meski disini Singapura masih terus berada di atas Indonesia. Namun Indonesia juga ternyata gak ketinggalan amat dari negara di ujung semenanjung Asia itu.
Melihat data ditahun 2017, nilai investasi kepada para startup di Asia Tenggara sudah berada pada angka US$ 6,4 milyar. Dari angka yang besar itu, uang senilai $2,948 miliar masuk ke startup di Indonesia pada tahun 2017. Sementara startup Singapura mendapat pendanaan sebesar US$ 3,037 milyar. Beda tipis ya.
Selebihnya kita lihat saja persaingan para Unicorn-unicorn di Asia Tenggara di 2019 gimana kedepannya. Tentunya dengan Indonesia-Singapura sebagai pemain utamanya.
Kedua negara tersebut memang menjadi primadona di kawasan Asia Tenggara. Tercatat dari Indonesia dan Singapura telah silih berganti terlahir Unicorn. Grab, Sea, Lazada, Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak dan Razer. Sementara ada Unicorn dari Vietnam; VNG dan Filipina; Revolution Precrafted.
Sekarang ini mungkin kita uda gak bahas lagi tentang Unicorn. Kedepan ada Decacorn. Disini kita masih ribut bahas Unicorn. Sementara Grab (Singapura) pada 2018 lalu sudah sukses meraih gelar Decacorn pertama di Asia Tenggara. Sekedar informasi aja...
Unicorn = Startup yang memiliki valuasi nilai US$ 1 miliar
Decacorn = Startup yang memiliki valuasi nilai US$ 10 miliar
Hectocorn = Startup yang memiliki valuasi nilai US$ 100 miliar
Indonesia pun berpotensi memiliki dua decacorn tahun ini. "Potensi (decacorn) dua tetapi setidaknya satu. Saya gak mau sebut namanya," ujar Rudiantara di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (9/1/2019). Sedikit bocoran nih, dengar selentingan katanya Gojek akan jadi Decacorn pertama asal Indonesia.
Oke GanSis, disini saya hanya sekedar memberi gambaran kasar saja terkait apa itu Unicorn. Barangkali bahasan terkait Unicorn dan ekonomi digital sejatinya cukup panjang dan kompleks. Apa benar keberadaan Unicorn membuat uang Indonesia mengalir keluar negeri dan lainnya lagi? ya itu GanSis bahas sendiri aja ya, saya gak paham ekonomi heehS E N S O R
Namun disini kita ambil positif saja dari riuh ruang debat capres dengan salah satu keyword-nya "Unicorn". Banyak masyarakat jadi penasaran dan membahas Unicorn.
Termasuk di thread ini. Saya mengambil topik, Adu Kencang "Unicorn" di Asia Tenggara, Siapa Unggul? Disini saya harap kita jadi paham dimana sebenarnya posisi Unicorn Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Dan ternyata posisi startup asal Indonesia lumayan membanggakan.
Yang mana sebelum ini kita belum tahu apa itu Unicorn, kini kita jadi sedikit tahu perjalanan para Startup asal Indonesia hingga berhasil menjadi Unicorn, kedepannya menjadi Decacorn dan Hectocorn. Semoga perjalanan startup Indonesia hingga meraih gelar 'Unicorn' dapat menginspirasi kita semua.
Oleh Rianda Prayoga. Binjai, 20 Februari 2019.
Quote:
Baik, gak usah bertele-tele lagi, kalau seperti kata Pak Prabowo. Langsung aja ke intinya. Unicorn disini maksudnya ialah sebuah perusahaan startup yang memiliki valuasi nilai hingga US$ 1 milyar.
Seperti namanya Unicorn, kuda bertanduk yang konon hanya ada di cerita mitologi. Kalaupun ada di dunia nyata, kuda seperti ini tentu menjadi kuda langka dan berharga. Begitupun dengan perusahaan rintisan yang dilabeli Unicorn, tentu tidak semua perusahaan sejenis meraih predikat yang sama. Hanya beberapa startup saja yang bergelar Unicorn.
Seperti kata Pak Jokowi dalam debat capres Minggu malam (17/2). Bahwa 4 dari 7 Unicorn di Asia Tenggara, berasal dari Indonesia.
Disini saya gak mau masuk terlalu dalam pembahasan Unicorn yang terjadi pada debat capres kedua kemarin. Bahas yang ringan-ringan saja tapi berbobot ya. Yaitu persaingan Unicorn di Asia Tenggara, Unicorn siapa yang paling cepat?
Saat ini Indonesia sudah memiliki 4 perusahaan startup yang sudah mencapai level Unicorn. Seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak.
Saya pikir disini gak perlu ya membahas secara politik, apa keberadaan Unicorn ini membuat uang Indonesia mengalir ke asing. Alih-alih bahas seperti itu, mending kita melihat perjalanan & perjuangan Unicorn Indonesia hingga berada diposisinya sekarang.
Penasaran kan gimana Gojek, Tokopedia, Traveloka dan Bukalapak bisa sampai sebesar ini.

Kita mulai dari Gojek. Startup pertama asal Indonesia yang berhasil meraih gelar "Unicorn". Gojek, memantapkan diri sebagai "Unicorn" tepat pada 4 Agustus 2016 lalu selepas menerima pendanaan senilai $550 juta dari konsorsium 8 investor yang digawangi oleh Sequoia Capital dan Warbrug. Jika menilik tanggal kelahirannya, Gojek menyandang status "Unicorn" setelah sekitar 6 tahun berdiri.
Tak berhenti di situ, pada 4 Mei 2017 Gojek kemudian memperoleh suntikan dana tambahan senilai $1,2 miliar dari Tencent Holding dan JD.com. Ini membuat total pendanaan yang sukses diraih Gojek berada di angka $1,75 miliar, yang merupakan nilai tertinggi di antara empat "Unicorn" Indonesia.

Startup kedua asal Indonesia yang menjadi "Unicorn" ialah Tokopedia. Data yang dijabarkan dari Crunchbase mengungkapkan bahwa layanan online market place William Tanuwijaya ITE, kini secara keseluruhan telah memperoleh pendanaan senilai $1,347 miliar. Dari angka itu, investasi terbesar dicacatkan pada 17 Agustus 2017 lalu ketika Tokopedia memperoleh dana senilai $1,1 miliar dari Alibaba. Menilik tanggal kelahirannya, Tokopedia serupa dengan Gojek, menjadi "Unicorn" selepas 6 tahun berdiri.

Startup Indonesia ketiga yang menjadi "Unicorn" ialah Traveloka. Layanan penjualan tiket online itu, menyandang gelar "Unicorn" selepas Expedia, layanan sejenis yang populer di luar negeri, mengucurkan dana senilai $350 juta pada 27 Juli 2017 lalu. Ini membuat Traveloka total telah memperoleh pendanaan sebesar $500 juta. Meskipun menjadi yang ke-3, menilik tanggal peluncuran, startup besutan Ferry Unardi dan dua temannya dapat didaulat sebagai yang tercepat menjadi "Unicorn". Gelar "Unicorn" diperolehnya selepas sekitar 5 tahun berdiri.

Sementara untuk Bukalapak, tidak dijelaskan informasi kapan pastinya Bukalapak menjadi Unicorn. "Ya, kami sekarang sudah menjadi Unicorn," ujar CEO Bukalapak, Achmad Zaky, Rabu (10/1/2018), usai konferensi pers di Jakarta. Terkait investor yang melambungkan valuasi nilai Bukalapak hingga jadi Unicorn juga tidak dipublikasikan. Ya gitu aja, pokoknya ecommerce yang baru-baru ini CEO-nya viral sudah berstatus Unicorn.
Total sudah 4 Unicorn asal Indonesia. Dan digadang Indonesia akan memiliki 5 Unicorn hingga 2019 ini. "Saya optimis di akhir 2019 kami akan punya 5 unicorn," ucap Rudiantara selaku Menteri Komunikasi dan Informatika di Hotel Shangri-La pada Selasa (13/11/2018) lalu.
Saat ini kita boleh bangga punya 4 Unicorn asal Indonesia. Namun apakabar dengan perkembangan startup di Asia Tenggara? Ternyata persaingan startup di kawasan Asia Tenggara lumayan besar, manariknya hanya Indonesia dan Singapura yang mendominasi di Asia Tenggara.
Di Indonesia, Gojek menjadi Unicorn pertama. Sementara Traveloka menjadi startup tercepat yang berhasil menyandang gelar Unicorn sejak tahun kelahirannya.
Namun Traveloka masih kalah cepat dibanding Grab, ojol dari Singapura. Berbeda dengan startup Indonesia, Grab, startup ride-sharing asal Singapura, menyandang gelar "Unicorn" terhitung cepat. Grab didirikan oleh Anthony Tan pada tahun 2012 lalu. Kemudian, ia memperoleh pendanaan senilai $250 juta, alias seri D, pada Desember 2014 dari SoftBank. Di tahun itulah Grab mendaulatkan diri sebagai "Unicorn" asal Singapura. Perolehan itu Grab dapatkan selepas sebelumnya sudah mengumpulkan dana senilai $350 juta hanya dalam waktu 14 bulan semenjak kelahirannya.
Mengenai sebaran pendanaan di Asia Tenggara, sebanyak $6,8 miliar didapat oleh startup dari Singapura. Sementara Indonesia berada di peringkat selanjutnya dengan selisih yang cukup besar, yakni hanya mendapat hingga $1,8 miliar. Sisanya $0,5 miliar tersebar di negara lainnya. Namun bisa jadi persentase tersebut berubah, mengingat pada H2 2018 pendanaan startup di Indonesia terus mendapatkan kucuran investasi. Terakhir Tokopedia yang dikabarkan baru mendapatkan pendanaan hingga $1 miliar dari Softbank dan sejumlah investor.
Meski disini Singapura masih terus berada di atas Indonesia. Namun Indonesia juga ternyata gak ketinggalan amat dari negara di ujung semenanjung Asia itu.
Melihat data ditahun 2017, nilai investasi kepada para startup di Asia Tenggara sudah berada pada angka US$ 6,4 milyar. Dari angka yang besar itu, uang senilai $2,948 miliar masuk ke startup di Indonesia pada tahun 2017. Sementara startup Singapura mendapat pendanaan sebesar US$ 3,037 milyar. Beda tipis ya.
Selebihnya kita lihat saja persaingan para Unicorn-unicorn di Asia Tenggara di 2019 gimana kedepannya. Tentunya dengan Indonesia-Singapura sebagai pemain utamanya.
Kedua negara tersebut memang menjadi primadona di kawasan Asia Tenggara. Tercatat dari Indonesia dan Singapura telah silih berganti terlahir Unicorn. Grab, Sea, Lazada, Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak dan Razer. Sementara ada Unicorn dari Vietnam; VNG dan Filipina; Revolution Precrafted.
Sekarang ini mungkin kita uda gak bahas lagi tentang Unicorn. Kedepan ada Decacorn. Disini kita masih ribut bahas Unicorn. Sementara Grab (Singapura) pada 2018 lalu sudah sukses meraih gelar Decacorn pertama di Asia Tenggara. Sekedar informasi aja...
Unicorn = Startup yang memiliki valuasi nilai US$ 1 miliar
Decacorn = Startup yang memiliki valuasi nilai US$ 10 miliar
Hectocorn = Startup yang memiliki valuasi nilai US$ 100 miliar
Indonesia pun berpotensi memiliki dua decacorn tahun ini. "Potensi (decacorn) dua tetapi setidaknya satu. Saya gak mau sebut namanya," ujar Rudiantara di Hotel Mulia Jakarta, Rabu (9/1/2019). Sedikit bocoran nih, dengar selentingan katanya Gojek akan jadi Decacorn pertama asal Indonesia.
Oke GanSis, disini saya hanya sekedar memberi gambaran kasar saja terkait apa itu Unicorn. Barangkali bahasan terkait Unicorn dan ekonomi digital sejatinya cukup panjang dan kompleks. Apa benar keberadaan Unicorn membuat uang Indonesia mengalir keluar negeri dan lainnya lagi? ya itu GanSis bahas sendiri aja ya, saya gak paham ekonomi heehS E N S O R
Namun disini kita ambil positif saja dari riuh ruang debat capres dengan salah satu keyword-nya "Unicorn". Banyak masyarakat jadi penasaran dan membahas Unicorn.
Termasuk di thread ini. Saya mengambil topik, Adu Kencang "Unicorn" di Asia Tenggara, Siapa Unggul? Disini saya harap kita jadi paham dimana sebenarnya posisi Unicorn Indonesia di kawasan Asia Tenggara. Dan ternyata posisi startup asal Indonesia lumayan membanggakan.
Yang mana sebelum ini kita belum tahu apa itu Unicorn, kini kita jadi sedikit tahu perjalanan para Startup asal Indonesia hingga berhasil menjadi Unicorn, kedepannya menjadi Decacorn dan Hectocorn. Semoga perjalanan startup Indonesia hingga meraih gelar 'Unicorn' dapat menginspirasi kita semua.
Oleh Rianda Prayoga. Binjai, 20 Februari 2019.
Spoiler for Sumber & referensi:
Diubah oleh riandyoga 20-02-2019 08:30
1
1.4K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan