kaskus.co.id

*****

Sejatinya tujuan KPU menyelenggarakan debat capres adalah untuk menjaring suara swing voters, alias pemilih yang belum menentukan pilihannya dalam pemilihan presiden mendatang. Tapi semakin ke sini - setelah debat capres diadakan bahkan untuk kali kedua - bukannya semakin yakin dan mantap menentukan pilihan, saya sebagai swing votersmalah merasa makin ragu-ragu. Apalagi saya adalah orang yang cenderung skeptis dan tidak mudah percaya pada perkataan politikus.

Alasannya narasi-narasi yang dipaparkan oleh kedua calon presiden pada debat kedua (17/2) hanya menarik untuk konsumsi kalangan tertentu, alias kalangan pendukung mereka sendiri yang sudah terlanjur fanatik. Dengan kata lain belum cukup meyakinkan untuk membuat swing voters memantapkan pilihannya, apalagi membuat kubu seberang mengubah pilihannya.

*****


majalahkartini.co.id

Jalannya debat capres seakan mudah ditebak. Petahana kembali membahas pencapaian-pencapaiannya. Sementara pihak oposisi, yang seharusnya lebih banyak menyerang, malah tidak melakukan serangan-serangan mematikan seperti yang diharapkan.

Sekedar masukan untuk kubu oposisi. Lebih baik kurangi tawaran-tawaran alternatif strategi dan kebijakan, apalagi kalau tidak detail. Coba lebih fokus pada riset dan lawan petahana dengan data-data kredibel. Saya rasa banyak media massa yang concern terhadap isu-isu khusus. Dan seharusnya oposisi bisa menemukan banyak isu dari sana, serta memakainya untuk menyerang petahana. Coba saja ambil topik dari media-media kritis seperti Mongabay, atau Tempo. Bakal lebih seru jadinya.

*****


viva.co.id

Ya, semoga saja masukan saya dipertimbangkan. Karena swing voters seperti saya sudah bosan mendengar diksi dan permainan persona yang begitu-begitu saja. Kalau anda perhatikan, apakah ada perubahan berarti dari retorika-retorika semu para paslon? yang mungkin malah sering anda dengar sebelumnya pada kampanye-kampanye di panggung dangdut.

Kenapa saya terdengar begitu "ilfeel" (ilang feeling)? Karena kalau terus demikian debat capres hanya akan berakhir menjadi ladang meme para netizen. Yang ingin kami, swing voters, saksikan bukan dramaturgi di depan panggung, tapi adu cerdas. Seperti acara "Klub Pengacara Indonesia" di "TV Satu" itu loh. Apa perlu moderatornya diganti sama Bang Karni?

*****


kompas.id

Tapi sebenarnya itu belum seberapa. Yang lebih bikin "ilfeel" adalah barisan buzzer kampanye pendukung fanatik kedua kubu paslon. Bagaimana tidak bikin "ilfeel"? Mereka seakan memakai kacamata kuda dengan mendewakan paslon junjungannya dan hanya memandang sisi negatif kubu seberang dan paslonnya. Padahal terlalu serius bermain kubu-kubuan seperti ini malah justru bikin orang kehilangan rispek pada kedua kubu. Jadi untuk para buzzer tolong deh, kurang-kurangi kadar fanatisme kalian.

*****


kaskus.co.id

Pada akhirnya, "curhatan-curhatan" seperti ini seharusnya menjadi indikator bahwa setidaknya potensi golput masih ada. Dan dengan begitu, pasangan capres dan cawapres beserta tim propagandisnya harus bekerja lebih cerdas untuk merebut hati kami, para swing voters.

*****

Sekian curhatan dari saya bre & sis.
Kalau anda, sudah mantap menentukan pilihan atau belum? silakan tulis di kolom komen
Salam dan sampai jumpa di thread cipt. Papa.T.Bobselanjutnya.