azriel_bahrieAvatar border
TS
azriel_bahrie
Yang Ramai Setelah Debat Usai


Komentar khalayak terhadap debat calon presiden Ahad lalu (17/2/2019) itu beragam. Sebagian ucapan capres menjadi bahan guyon bahkan ejekan bagi pendukung lawan. Lantas pihak terserang cenderung memilih kartu lain untuk membela.


Kubu Joko "Jokowi" Widodo paling girang dengan kegagapan Prabowo Subianto soal unicorn. Hal itu dipertautkan dengan kasus cuitan Achmad Zaky, CEO Bukalapak, pekan lalu, yang menyebut harapan untuk presiden baru. Zaky tak bicara unicorn, tapi riset dan pengembangan.

Lantas kubu Jokowi meledek apa yang diharap dari (calon) presiden (baru) jika si kandidat tak paham unicorn. Bahkan Ketua

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Djoko Santoso, menganggap unicornitu kapitalis.

Kubu Prabowo punya lebih dari satu jurus. Pertama, jawaban Prabowo atas nasionalisme dan patriotisme tentang 340.000 hektare lahan yang dia kuasai dalam payung hak guna usaha (HGU).

Kedua, data yang disebutkan Jokowi tidak tepat. Ketiga, soal earpice dan alat komunikasi berupa bolpen yang dituduhkan kepada Jokowi.

Itu tadi hanya contoh. Adakah kelucuan lain? Di Twitter, tagar #DebatPintarJokowi dilawan tagar #PrabowoMenangDebat. Kepintaran dikejar kemenangan.

Debat tak pakai kalah dan menang, kecuali berupa lomba yang dinilai juri. Adapun pintar dan tidak pintar itu soal klaim diri.

Kenapa tagar tandingan tak memakai "lebih pintar" untuk mengunggulkan jagoan? Lebih santun ketimbang menyebut lawan bodoh apalagi dungu, begitulah.

Oh ya, yang penting itu memang bagaimana menggerakkan emosi atas nama akal yang semoga sehat. Dari kubu mana pun.


Quote:



0
2.6K
7
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan