Penampilan aktris Carissa Perusset dalam film Antologi Rasa | Soraya Intercine Films
Antologi Rasa menjadi film Indonesia terlaris pekan lalu. Menurut
FilmIndonesia.or.id, film garapan sutradara Rizal Mantovani ini ditonton oleh 128 ribu penonton sejak ditayangkan pada Kamis (14/2/2019).
Antologi Rasaberhasil mengalahkan dua film baru yang tayang sejak hari yang sama, yaitu
Calon Bini (25 ribu penonton) dan
Kain Kafan Hitam (
48 ribu penonton). Pada hari perdana penayangannya saja,
Antologi Rasa berhasil ditonton
41 ribu orang.
Pencapaian ini tak lepas dari momen penayangan yang tepat.
Antologi Rasa merupakan sebuah drama romantis sehingga sangat cocok untuk
tayang pada Hari Valentineyang jatuh pada hari itu saat film tersebut naik ke bioskop.
Sang sutradara, yang pada 2018 lebih banyak menggarap film horor seperti Bayi Gaib: Bayi Tumbal Bayi Mati, Jailangkung 2, dan Kuntilanak, punya kiat tersendiri dalam membuat drama romantis sepertiAntologi Rasa.
"Saya pengin bahasa gambar tetap menarik untuk penonton, tapi bagaimana gambar keren itu tak menarik emosi dari karakter. Kadang gambar keren dalam film drama malah mematikan emosi si karakter," ungkap Rizal kepada
Beritagar.id dalam konferensi pers di kantor PT. Soraya Intercine Films, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (4/1/2019).
Kesuksesan ini juga jadi awal yang bagus bagi pemeran utamanya, Carissa Perusset. Apalagi Antologi Rasaadalah film pertamanya. Perempuan 21 tahun ini sebelumnya menjalani profesi model.
Sebelum bermain dalam Antologi Rasa, Carissa bahkan tak lancar berbahasa Indonesia. Ia memang lahir dan tumbuh besar di Jakarta, tapi selalu menempuh pendidikan di sekolah internasional yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar.
"Dari lahir
sihdi Indonesia, tapi sekolah internasional jadi jarang banget ngomong bahasa Indonesia. Ini saja enggak lancar banget. Ini gara-gara film ini bisa begini, belajar (bahasa Indonesia)-nya setahun ya," ujar Carissa kepada
Kompas.com (16/2).
"Untuk guepribadi karena ini film pertama, tantangan semua sih, belajar bahasa Indonesia, pakai heels-lah, comfortable dengan kamera, itu semua tantangan gue dari awal sampai akhir. Tapi gue termotivasi banget buat the next film," tambah Carissa.
Untuk memuluskan film pertamanya, Carissa banyak dibantu oleh dua rekan mainnya yaitu Herjunot Ali dan Refal Hady. "
Personally sih,
ngelihatmereka sudah kayak
ngebangun mood gue. Lihat mereka senang jadi
happy juga, kayak
mood booster gitu. Sampai rumah tapi agak
drop dikit, harus tidur," tandas Carissa kepada
Cumicumi.com (18/2).
"NgelihatCarissa, dia tuh masih sangat ingin effort. Meskipun gue tahu dia capek banget, tidur kurang, tapi dia kayak, 'Oke, oke, gue bisa, gue bisa'. Setiap hari dia getting better," tambah Refal.
Pemeran utamaGalih dan Ratna (2017) itu juga memuji sutradara Rizal Mantovani, terutama caranya mengarahkan para pemain.
"Kalau ada penghargaan buat sutradara tersabar sepanjang masa, saya pikir Rizal Mantovani-lah pemenangnya. Dalam situasi apa pun, dia sabar dan mengayomi," ujar Refal kepada
TabloidBintang.com(16/2).
Antologi Rasamerupakan ekranisasi dari novel berjudul sama karya Ika Natassa yang terbit pada 2011. Ini merupakan novel kedua Ika yang diangkat ke film setelah
Critical Eleven (2017), yang berasal dari novel berjudul sama terbitan 2015.
Critical Eleven juga terbilang sukses dengan mencapai
881 ribu penonton.
Antologi Rasamerupakan kisah cinta segitiga yang terjalin antara tiga sahabat Keara (Carissa Perusset), Harris (Herjunot Ali), dan Ruly (Refal Hady).
Meski selama ini mereka hanya bersahabat, Keara yakin cinta sejatinya adalah Ruly. Ia setia menunggu Ruly meski sadar bahwa sahabatnya mencintai Denise (Atikah Suhaime) -- teman sekantor mereka yang sudah menikah.
Harris juga mengalami hal yang tak jauh beda. Ia mencintai Keara walau si perempuan hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat.