Taman, Pemalang – Sejak tahun 2017 Desa Wanarejan Utara digagas menjadi Desa Wisata Edukasi di daerah Pemalang, Jawa Tengah. Kearifan lokal yang melekat dan masih dimiliki masyarakat Desa Wanarejan Utara sejak jaman penjajahan Jepang menjadi suatu daya tarik bagi wisatawan. Nilai-nilai kearifan lokal tersebut dapat dilihat dan dipelajari melalui hasil karya masyarakat Desa Wanarejan Utara berupa Kain Tenun Goyor. Maka dari itu, pada awal tahun 2018 Pokdarwis Wanarejan Utara menggagas Kampung Tenun Goyor, namun gagasan ini belum dapat benar-benar teralisasi karena belum adanya fasilitas-fasilitas yang mendukung.

 

 
[img]file:///C:\Users\ASUS\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg[/img]Hal ini menjadi perhatian bagi mahasiswa KKN Undip Tim I 2018/2019 untuk didiskusikan bersama Pemerintah Desa dan BUMDes dalam pengoptimalan Desa Wanarejan Utara sebagai Desa Wisata Edukasi. Bapak Mahmud, selaku Kepala Desa Wanarejan Utara, menyambut dengan antusias rencana program dan ide-ide yang disampaikan oleh mahasiswa KKN dalam kunjungan ke Balai Desa pada Selasa, 15 Januari 2019 lalu. “Peningkatan Desa Wanarejan Utara sebagai Desa Wisata Edukasi Kain Tenun Goyor” menjadi program Multidisiplin Mahasiswa KKN Tim I di Desa sebagai tahap lanjutan dalam pengembangan Desa Wanarejan Utara sebagai Desa Wisata Edukasi.



Dalam diskusi tersebut, mahasiswa KKN menjelaskan potensi yang dimiliki Desa Wanarejan Utara apabila dilakukan Sentralisasi Wisata Edukasi di suatu wilayah yang dapat dikunjungi oleh wisatawan dengan fasilitas-fasilitas seperti, Galeri, Workshop, Taman Edukasi, dan kios-kios yang menampilkan Kain Tenun Goyor, serta fasilitas lain yang mendukung. Dengan adanya pusat wisata tersebut desa wisata dapat berjalan dengan optimal, dimana ketika wisatawan berkunjung dapat langsung melakukan tourdi satu site yang tersedia secara tertata rapi dan terstruktur. Bentuk edukasi yang tersedia juga dapat tersampaikan dengan maksimal bagi wisatawan untuk mempelajari kearifan lokal di Desa Wanarejan Utara.
 


 
Bapak Abu, salah satu Perangkat Desa Wanarejan Utara, menemani mahasiswa KKN melakukan survei di salah satu wilayah yang berpotensi untuk dilakukan pembangunan sebagai site (objek) wisata di Desa Wanarejan Utara. Dalam program ini mahasiswa KKN berperan sebagai perancang ide dan pendesain site tersebut, maka dari itu selama masa KKN akan dilakukan pendekatan dan penelitian secara mendetail tentang hal-hal yang dibutuhkan dalam pembangunan objek wisata tersebut.
Rencana program ini juga mendapat dukungan dan apresiasi dari BUMDes dan Pokdarwis Wanarejan Utara. Pada Minggu, 20 Januari 2019, diadakan rapat dan diskusi persiapan penampilan dan stand Desa Wisata Edukasi Wanarejan Utara pada acara Hari Jadi Pemalang ke-444. Pak Asyanto, sebagai Penanggung Jawab Program Kotaku, menyampaikan akan dilaksanakannya Festival Desa Wisata pada acara Hari Jadi Pemalang ke-444 sehingga dapat dijadikan sebagai wadah untuk mempromosikan Desa Wanarejan Utara sebagai Desa Wisata Edukasi. Kegiatan ini dan program-program Pak Asyanto juga berkaitan erat dengan program multidisiplin mahasiswa KKN maka akan dilakukan koordinasi dalam pengembangan Desa Wisata Edukasi Wanarejan Utara.


 
Mahasiswa KKN juga diminta untuk berpartisipasi dan berperan penuh dalam acara Festival Desa Wisata yang akan diadakan pada tanggal 26-28 Januari 2019 tersebut. Desa Wanarejan Utara nantinya akan menampilkan Lagu Goyor dan Tari Goyor serta membuka standyang dapat dikunjungi peserta festival. Dalam acara ini, harapannya Desa Wanarejan Utara sebagai Wisata Edukasi (Kampung Tenun Goyor) dapat dikenal diketahui oleh masyarakat Indonesia secara luas bahkan masyarakat internasional. Ditunggu ya acaranya minggu depan, ada reportasenya juga loh, terimakasih.