Informasi Hoax yang disebarkan oleh Prabowo Subianto seperti tak ada habis-habisnya. Informasi palsu itu bahkan juga terkait dengan kematian seorang warga, sehingga capres nomor urut 02 itu diprotes keluarganya.

Dalam pidato kebangsaannya Januari lalu, Prabowo menyebut ada warga Grobongan yang bunuh diri karena terlilit hutang. Adalah Hardi, seorang warga dari Desa Tawangharjo, Kabupaten Grobongan, Jawa Tengah, yang disebut Prabowo melakukan bunuh diri pada Desember 2017, karena memiliki hutan di Bank.

Mendengar pernyataan itu, Keluarga almarhum Hardi, yang diwakili oleh sang istri, Supinah, dengan tegas membantah pernyataan Prabowo. Ia mengungkapkan almarhum suaminya hidup tidak serba kekuarangan.

Supinah menjelaskan, keluarganya memiliki rumah dan kebun yang mampu menopang perekonomian keluarga. Selain itu, Hardi juga punya perkebunan Jati, yang bisa dijual untuk mencukupi kebutuhan hidup, jika memang terdesak.

Supinah juga membantah jika almarhum suaminya mempunyai hutang di bank. Apalagi, anak-anaknya juga sudah kerja sehingga bisa membantu orang tuanya.

Terkait bunuh diri suaminya, hingga saat ini Supinah tak tahu pasti apa motif bunuh diri yang dilakukan suaminya tersebut. Sebab, suaminya sangat tertutup sehingga tidak tahu pasti beban pikiran apa yang ditanggung hingga nekat bunuh diri.

Tetapi yang jelas pernyataan Prabowo itu sangat menghina sekali bagi keluarga Alm. Hardi. Pernyataan ngawur itu tidak sesuai fakta dan digunakan sebagai propaganda politik.

Penyebutan kasus bunuh diri tersebut merupakan buah narasi pidato hiperbolik untuk membangun opini negatif kepada masyarakat bahwa di era pemerintahan Jokowi kehidupan ekonomi masyarakat semakin mengkhawatirkan.

Inilah bukti bahwa Prabowo dan timnya telah mendompleng beberapa kejadian di daerah untuk membangun opini negatif terhadap pemerintah, tanpa peduli sedikit pun dengan asal-usul kejadian tersebut.

Sudah pasti hoax, kan?