Kaskus

News

mendoan76Avatar border
TS
mendoan76
Dubes Rusia soal Ucapan Propaganda Rusia oleh Jokowi: Tidak Pantas
Dubes Rusia soal Ucapan Propaganda Rusia oleh Jokowi: Tidak PantasDubes Rusia soal Ucapan Propaganda Rusia oleh Jokowi: Tidak Pantas

Kumparan
2019/02/13 13:44

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva menegaskan pemerintah negaranya tak turut campur terhadap pemilu Indonesia. Komentar tersebut merespons munculnya sebutan "propaganda Rusia" jelang pilpres April mendatang.

Vorobieva menegaskan, penggunaan istilah propaganda Rusia -- yang sempat terlontar dari mulut Presiden Jokowi -- *tidak pantas untuk diucapkan. Sebab,propaganda Rusia tidak pernah ada.

“ *Penggunaan istilah 'propaganda Rusia' tidak pantas, karena itu palsu dan tidak berdasarkan realitas, itu hoaks* ,” kata Vorobieva saat menggelar Press Briefing di kediamannya Jakarta, Rabu (13/2).

Menurut Vorobieva, istilah propraganda Rusia pertama kali dicetuskan oleh Amerika Serikat pada pemilihan umum 2016. Sama kejadiannya dengan Indonesia, pada saat itu Rusia disebut memiliki keterlibatan dalam pemilu di Negeri Paman Sam.


“Dan ini tidak punya bukti atau dasar faktanya, istilah ini diperkenalkan oleh Amerika serikat dan jelas palsu,” ujarnya.
“Saya nyatakan berulang kali bahwa pemilu adalah kebijakan yang tegas, Rusia tidak akan mengintervensi politik domestik di negara manapun, terutama di pemilihan umum, kita tidak punya niat melakukan itu ” kata Vorobieva.

Vorobieva juga mengimbau masyarakat Indonesia untuk lebih selektif. Pasalnya, berita palsu bisa berasal dari sumber mana saja dan ia memastikan bahwa bukan Rusia yang berada di balik berita bohong itu.
“Kalau kita lihat apa yang terjadi di dunia, berita palsu dan hoaks yang beredar di media massa dan internet, tidak bersumber pada Rusia. Sumbernya berasal dari sumber yang berbeda, dan ini sudah dibuktikan berulang kali,” ujar Vorobieva.


Sebelumnya, capres nomor urut 01, Joko Widodo dalam pidatonya melontarkan istilah propaganda Rusia di acara pertemuan dengan pengusaha kayu dan mebel di Parbik Gula De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (3/2).

Ucapan Jokowi itu ditujukan kepada lawan politiknya yang dianggap menggunakan metode propaganda Rusia atau yang disebut dengan The Russian Firehose of The Falsehood.
“Teori proaganda Rusia seperti itu. Semburkan dusta sebanyak-banyaknya, semburkan kebohongan sebanyak-banyaknya, semburkan hoaks sebanyak-banyaknya, masyarakat menjadi ragu,” ujar Jokowi.
++++

Hem gimana koment agan2..
Lainkali pkde ati2 omong ya...atutnya stelah kepatil micropon.ntar kepatil sm mr putin..berabe ntar.bisa2 sukhoi 37 terminatornyaDubes Rusia soal Ucapan Propaganda Rusia oleh Jokowi: Tidak Pantas pada agresi kesini smua...
Ane screenshot koment2 dri netizen yg baca brita ini aja ya...Dubes Rusia soal Ucapan Propaganda Rusia oleh Jokowi: Tidak Pantas

++++
*Psy War Jokowi, Dari Sontoloyo, Genderuwo Hingga Propaganda Rusia*

NusantaraNews
2019/02/05 19:15

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mendekati Pilpres 2019 yang tinggal 60 hari-an lagi, calon presiden nomor urut 01 Jokowi atau Joko Widodo tampaknya tengah giat mempraktikkan strategi Psy War.

Menurut, Prof. Drs. Onong Uchjana Effendy, Psy War atau perang urat saraf didefinisikan sebagai suatu metode komunikasi yang secara berencana dan sistematis berupaya mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang atau sekelompok orang dalam ajang kemiliteran, politik, ekonomi dan lain-lain untuk meraih kemenangan.
Sebagaimana diketahui pada 24 Oktober 2018 lalu, saat melakukan Peresmian Pembukaan Pertemuan Pimpinan Gereja dan Rektor/Ketua Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Jokowi menyerang kubu oposisi menyebut mereka tengah memainkan politik ‘Sontoloyo’.

Tak berhenti di situ, kurang dari sebulan pasca munculnya istilah ‘Sontoloyo’, praktik Psy War Jokowi pun berlanjut. Dimana Jokowi saat berpidato dalam pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, pada 9 November 2018 lalu, kembali memproduksi Psy War.

Dalam kesempatan itu, Jokowi melontarkan istilah ‘Politik Genderuwo’. Lagi-lagi istilah politik Genderuwo ini terpaparkan kepada kubu oposisi. Jokowi mengatakan, politik Genderuwo adalah politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran.

Agresi pendiskreditan oposisi melalui strategi Psy War itu kembali berlanjut. Baru baru ini tepatnya pada 3 Februari 2019 saat di Karanganyar, Jawa Tengah, Jokowi menuding kubu oposisi menggunakan konsultan asing dan menggunakan propaganda dari Rusia.
Istilah ‘Propaganda Rusia’ ini, menurut Jokowi merujuk pada cara-cara berpolitik yang dilakukan dengan cara menyemburkan dusta, fitnah dan hoax.

Sebelumnya, saat acara di Surabaya, pada 2 Februari 2019, Jokowi juga menyinggung mengenai tudingan propaganda Rusia tersebut. Dirinya mengajak masyatakat Surabaya untuk memerangi strategi politik propaganda Rusia.

Dari sederet pernyataan kontroversial itu, yanki mulai dari Sontoloyo, Genderuwo dan Propaganda Rusia, sepertinya menguatkan asumsi politik Psy War dari kubu petahana sebagai strategi untuk melemahkan lawan.
Sebagai informasi, menurut William E.Daugherty dan Morris Janowitz dalam bukunya A Psychological Warface Casebook, menyatakan bahwa Psy War atau perang urat saraf adalah penggunaan secara berencana propaganda dan kegiatan-kegiatan lainnya yang direncanakan untuk mempengaruhi pendapat, emosi, sikap, dan perilaku pihak musuh, pihak netral dan pihak kelompok asing yang bersahabat dalam rangka mendukung pencapaian sasaran dan tujuan nasional.
0
1.7K
9
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan