Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

septy.vAvatar border
TS
septy.v
Puncak Kebahagiaan Yang Memilukan
Bulan puasa ini kami tak begitu intens bertemu,mungkin baru beberapa kali Ia kesini.Setiap datang biasanya Ia slalu membawakan brownis coklat kesukaan zira kponakanku tapi kali ini Ia tak membawanya karna mungkin bulan puasa,entahlah.
Keponakanku sempat merengek minta kue coklat saat itu,dan akhirnya sepulang pergi jalan-jalan kamipun membawakannya sekotak brownis coklat.
Beberapa hari setelah itu hari liburku berjalan normal,hingga pada suatu hari tepatnya hari selasa malam tragedi itupun terjadi,selepas tarawih aku bertengkar hebat dengan kakakku hingga akupun memutuskan untuk pergi dari rumahnya.
Malam itu sudah pukul 10:00 kira-kira aku menyusuri jalan kota dan bingung ingin kemana,hanya satu tujuanku yaitu pergi ke rumah teman sekantorku menginap disana untuk sehari saja lalu besoknya aku akan pergi ke rumah mas Hari.Malam itu aku berjalan sekitar 2km menuju pos ojek didekat pasar,setelah sepakat dengan harga akupun berangkat membonceng bapak ojek,agak beberapa lama seketika aku kaget karna jalan yang dilewati bapak ojek itu berbeda dari jalan yang sering aku lewati,dan dia tiba-tiba berhenti di tengah ladang tebu,dengan spontan akupun berlari meninggalkan tukang ojek itu dan pergi menuju rumah warga terdekat.Lalu tukang ojek itu menghampiriku dan berhasil meyakinkanku bahwa Ia tidak punya niat jahat dengan akhirnya melewati jalan yang biasa kulewati.Malam itu akhirnya aku sampai dirumah temanku dengan selamat,tanpa mengabarinya sebelumnya akupun menginap dirumah temanku,paginya aku dipinjaminya baju kantornya karna aku tak sempat membawa baju kantor milikku,beruntung aku disambut dengan baik dirumah temanku.Bahkan ibunya pun bilang aku sudah dianggapnya seperti keluarga.
Tak berselang lama setelah dua hari kepergianku dari rumah kakakku,akupun mendapat kabar bahwa oma meninggal dunia.Ibuku turut datang ke Surabaya untuk takziah.
Aku berpikir saat itu aku akan menyusul ibu dan pulang bersama ibu untuk sekalian mudik ke Kendal.
Sore itu sepulang kerja,dengan menuntaskan pekerjaanku dikantor sebelum libur panjang lebaran tiba,aku berangkat dengan membawa tas berisi pakaianku yang aku tata tadi pagi dari rumah kakakku.Aku berniat memesan jasa ojek online tapi ibu dari temanku melarangnya dan menyuruh adiknya untuk mengantarku ke terminal.Sesampainya diterminal aku naik bis jurusan Sidoarjo,diperjalanan tak terasa sudah tiba waktu berbuka,aku mengambil sisa kurma yang aku bawa dari rumah kakakku pagi tadi,kebetulan tadi pagi sebelum kakakku berangkat ke Surabaya aku meminta kakak iparku untuk mninggalkan kunci ditempat biasa,dengan begitu aku bisa mengemas bajuku.Untuk mengantisipasi berbuka dijalan aku mengambil sedikit kurma,biskuit dan beberapa camilan di kulkas yang aku dapat dari pasrsel kantor kemarin.Namun sayangnya aku lupa membawa minumannyaemoticon-Frown
Sesampainya di terminal,aku masih tak minum bahkan makan nasipun tidak.Aku sibuk mencari cara untuk sampai ke rumah oma.
Aku mengirim pesan kepada mas Hari tapi Ia hanya membalas "Aku lagi buka bersama sama orang kantor,gak tau pulang jam berapa"
Dan harapanku pupus untuk mengandalkannya padahal rumahnya hanya berjarak sekitar 3km dari rumah oma.
Tapi aku tak menyerah,akupun memesan layanan ojek online.Ya walaupun harus jalan sampai 2 km jauhnya dari terminal dengan membawa tas besar aku bejalan terbata-bata.
Sampai disana aku disambut ibuku dan kakakku tentunya dengan pertanyaan sadisnya."ngapain kesini bawa tas besar banget lagi" katanya
"Biarin mau sekalian mudik kog" jawabku
"Mudik sendiri sana,ibu mau disini kog pulang bareng aku"



Saat ini pun aku menangis sambil mengetik cerita ini,seperti kisah ini telah membuatku trauma hingga tak mudah untuk diingat-ingat lagi. emoticon-Sorry
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
410
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan