museonindonesiaAvatar border
TS
museonindonesia
FILM REVIEW|Terlalu Tampan : Derita Orang Tampan|Dir. Sabrina Rochelle Kalangie
MENJADI tampan itu nasib tapi dikelilingi banyak cewek karena ketampanan merupakan pilihan.
 
Hal tersebut merupakan analisa sembarangan dari saya. Iya. Kulin (Ari Irham) tidak mau hanya dipandang dari ketampanannya yang luar biasa. Setiap ada yang melihat Kulin hingga keluarganya, semua menggelepar, kayang, hingga mimisan kehabisan darah.
 
Dari sini saja kamu sudah disajikan adegan yang mirip dengan webtoonnya. Sabrina Rochelle Kalangie membawa nafas komik Terlalu Tampan yang memang sudah absurd dibawa ke dalam medium layar perak, hasilnya sangat bagus, tidak hanya kekonyolan tapi kamu akan disajikan sebuah derita seorang tampan.
 
Kulin yang lahir dari keluarga tampan menjadi orang yang anti-sosial sebut saja begitu. Karena dia tidak mau keluar rumah dan tidak mau lihat orang menderita. Sehingga lebih memilih sekolah di rumah saja. Namun, tidak dengan keluarganya, Archewe (Marcellino Lefrandt), Bu Suk (Iis Dahlia), dan Mas Okis (Tarra Budiman) bersekongkol untuk membuat Kulin bisa sekolah biasa. Harapannya biar Kulin melihat dunia.
 
Ternyata memang tidak mudah menjadi orang tampan di dunia luar. Baru masuk sekolah Kulin sudah membuat seorang guru perempuan pingsan dan membuat geger dunia “luar”. Tentu tidak asyik kan kalau Kulin lurus-lurus saja di sekolah ini, tentu ketampanan pasti ada yang memanfaatkannya, apalagi kehidupan remaja sekarang yang serba instan, ada pihak yang memanfaatkan Kulin untuk bisa melancarkan rencananya, sebut saja geng klasik 3 Tak yang diketuai oleh Sidi (Dimas Danang). Geng yang berisi 3 orang anak ini nyatanya tidak lulus selama 3 kali karena selalu tidak berhasil mengadakan prom nite gabungan dengan sekolah BBM. Nahasnya Sidi merupakan anak dari kepala sekolah dan kepala sekolah pun sudah angkat tangan. “Nani?”

 
Ketampanam yang tidak Menjamin
Terlalu Tampan nyatanya menyajikan cerita absurd dan sedih dalam porsi yang seimbang. Menyajikan kisah derita orang tampan yang tidak selamanya mendapatkan segalanya dalam hidup, justru Kulin menyajikan kekosongan batin dari seorang yang berwajah tampan. Bias dengan kehidupan kita yang memandang penampilan adalah segalanya dalam hidup. Bahkan dapat dimusuhi banyak orang karena ketampanan misal merebut pacar orang. E maaf curhat.
 
Untungnya kekosongan Kulin diisi dengan keluarga yang pengertian dan sahabat seperti Kibo (Calvin Jeremy) sehingga Kulin tidak terlalu merasa kosong.
 
Kritik terhadap Remaja
Selain menyajikan penderitaan Kulin sebagai si tampan. Terlalu Tampan menyajikan kritik terhadap remaja. Remaja yang sedang mencari jati diri. Kulin disini ketika berada di dunia luar, dia mencari jati dirinya. Apakah sosok tampan seperti dia dapat terus hidup sendiri? Setidaknya itu yang dihadirkan Terlalu Tampan mempertanyakan kehidupan bagi orang-orang  yang bisa hidup sendiri nyatanya tidak bisa.
 
Lalu, parenting juga dibahas dalam Terlalu Tampan. Seperti tergambar pada orang tua Sidi yang notabene kepala sekolah malah menyerah untuk membuat Sidi lulus, dan meminta bantuan Kulin. Puncaknya semua guru bersuka cita ketika Prom Night gabungan disetujui oleh Terlalu Cantik (Nikita Willy). Walau disini malah terlihat orang tua yang terlalu mengalah kepada anak, tapi mungkin alasannya membuat anak nyaman dengan sekolah.
 
Stereotip lama
Masalah dalam film Indonesia kebanyakan masih dibawa disini. Seperti pengkarakteran Amanda yang dijuluki Terlalu Cantik. Julukannya sebagai Terlalu Cantik seperti berimbas terhadap kehidupannya yang terlalu kaya, terlalu glamor, dan terlalu terkenal. Mungkin motif film jelas karena ada kata “terlalu” nya tapi malah terlihat kalau ada kata “terlalu” kehidupannya harus terlihat wah. Mungkin ada benarnya juga kata Mas Okis “Ga ada tuh sejarahnya keluarga tampan ga bisa ngedapetin apa yang mereka mau, apalagi cewek.” Tenang, walau kelihatannya masih terjebak dalam stereotip lama film Indonesia, hal ini masih masuk akal.
 
Kesimpulan
Udah deh, nyerah, Terlalu Tampan emang bener-bener keterlaluan sih dalam segi absurd dan pemaknaan ketampanan dalam kehidupan. Karena memang semua tidak dapat diraih melalui penampilan saja kalau dalam dunia nyata. Kamu pun yang saat sekolah menjadi siswa populer sebagian mengamini. 

Director Sabrina Rochelle Kalangie
Produksi Visinema Pictures
Cast Ari Irham, Nikita Willy, Rachel Amanda, Calvin Jeremy.

Penulis Minfadly Robby
Editor Dwirulianti Midori Putri

Baca versi website
0
1.8K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan