Salam kenal untuk semua 'BISMANIA KASKUS' dimanapun berada.....

Di thread kali ini, gua mau coba bercerita dan berbagi pengalaman tentang 2 (dua) bis 'legendaris' yang markasnya berada di Labuan - Pandeglang.

Siapa lagi kalo bukan bis 'Murni' dan bis 'Asli'. Bis 'iblis' dengan berbagai macam julukan yang mengerikan....




Dalam sejarahnya, bis Murni dan bis Asli adalah dua nama bis paling ngetop yang kantor pusat dan garasinya berada di Kec. Labuan, Kab. Pandeglang - Banten.

Dua perusahaan otobis ini memiliki sejarah yang sangat panjang, sepanjang pelayanannya yang juga buruk dan amburadul.











Bis Uji Nyali dan Adrenalin



Khususnya bagi warga Labuan dan Pandeglang, yang akan bepergian ke Serang, Tangerang dan Jakarta. Kedua bis ini boleh dibilang sebagai satu-satunya transportasi andalan. Karena hanya bis ini yang melayani rute Labuan - Jakarta.

Anda merasa punya adrenalin lebih dan nyali yang tinggi? Sepertinya anda cocok naik kedua bis ini. Terserah mau pilih yang mana? Asli atau Murni. Kalo gua sih rekomendasi bis Murni (Jaya).

Karena sejak 30 tahunan yang lalu, dari gua SD sampe sekarang udah punya anak 3. Bis Murni atau Asli memang dikenal oleh masyarakat sebagai bis 'Anjing Kesrek' yang ugal-ugalan. Tak perduli jalannya hancur atau sempit, pokoknya hajar terus!



Pengalaman gua selama hampir 30 tahun menggunakan bis Murni atau bis Asli, sepertinya telah teruji. Gua adalah orang yang sudah ribuan kali merasakan sensasi balapan antara bis Murni dan bis Asli.

Asal tau saja, sebelumnya gua udah beberapa kali naik bis 'Luragung' yang konon dikenal sebagai salah satu 'Raja jalanan' di Pantura, Jawa Barat. Gua juga udah berkali kali merasakan naik bus yang ngeblong melawan arah. Tapi rasanya kok gak segila bis Murni atau bis Asli....



Entah sudah berapa kali kepala gua kejedot atap bis, bahkan hingga terjungkal ke kanan-kiri akibat kelakuan supir yang sinting dan ugal-ugalan.


Bagi masyarakat Banten, khususnya warga yang tinggal di wilayah Labuan dan Pandeglang, pasti mengenal betul karakter kedua bis ini.



Bis Murni yang identik dengan warna merahnya, dan Asli dengan warna hijau kebiru biruan. Keduanya boleh dibilang sebagai bis yang sama-sama 'payah' dalam urusan apapun.


Pelayanan & Fasilitas



Soal kondisi bis? Rata-rata biasa saja (relatif layak jalan). Apalagi bis Murni, sepanjang 40 tahun lebih beroperasi tak ada satupun yang memiliki fasilitas AC.

Soal pelayanan? Jangan ditanya, kalo harus jujur, mungkin ini satu- satunya bis dengan pelayanan paling jelek se-indonesia. Lebay? Enggak! Karena gua bicara fakta....

Tarif yang ngawur bikin penumpang emosi. Dan prilaku kondekturnya rata-rata bengis. Sudah sering kejadian penumpang dan kondektur berantem hanya gara-gara ongkos. Coba aja naik kalo gak percaya!

Soal tarif? Ini yang paling menyedihkan sekaligus menjiikan. Bagaimana tidak? Seumur hidup gua naik bis Murni atau Asli, seumur hidup pula gua gak pernah tahu. Berapa tarif resmi dari Labuan ke Serang, Labuan ke Tangerang, atau Labuan ke Jakarta.

Kok bisa gitu? Karena kondektur bis Murni dan Asli bisa seenak jidatnya memainkan tarif harga. Sebagai contoh :

Ongkos dari Labuan ke Jakarta, biasanya sekitar 40 ribuan. Tapi bisa berubah tergantung kondisi dan penumpangnya. Kalo keliatan 'planga plongo' ya bisa ditembak 50 hingga 80 ribu rupiah.....

Mirisnya lagi, setiap tarif yang dikenakan antar penumpang bisa selalu tidak sama. Tergantung sehebat apa anda melakukan negosiasi......

Apalagi jika pada hari besar seperti Lebaran atau tahun baru. Harganya bisa super edan-edanan. Jadi jangan kaget kalo ada penumpang yang sampe berantem atau diturunkan di tengah jalan hanya gara-gara ongkos. FAKTA!


Penumpang Bagai Ikan Pindang



Sebagai orang yang sudah berpengalaman, gua cuma mau ngasih tau aja nih. Jika bukan karena terpaksa, usahakan agar tidak naik bis Murni atau Asli pada malam Sabtu atau malam Minggu. Terutama jika naik dari Jakarta (Kali Deres) menuju ke Labuan.

Kenapa? Sebab anda akan diperlakukan sangat tidak manusiawi. Pertama, jangan berharap bisa mendapat kursi (karena penuh). Kedua, anda akan di tumpuk-tumpuk mirip seperti jejeran bangkai ikan pindang.....

Bayangkan! Satu bis bisa diisi sampai 100 orang bahkan lebih! Bukan cuma berdiri gelayutan, tapi anda juga akan disimpan di kaca belakang. Gila!

Ditambah lagi dengan suasana bis yang 'chaos'. Suara musik yang menggelegar sepanjang perjalanan bikin pusing kepala seperti mau muntah rasanya.....

Bagi yang tidak biasa lebih baik angkat tangan dan lambaikan ke kamera.....


Demikianlah sekelumit cerita tentang dua bis legendaris asal Labuan - Pandeglang.

Jika aganwati punya pengalaman dengan kedua bis ini, silahkan untuk ikut berbagi cerita.

Terimakasih dan mohon maaf jika ada kata yang salah......

Salam Bismania.....






Oleh : davinof 2019 @kaskus


Source of Pictures : Google Image dan Dokumentasi Pribadi