![[LOVE LETTER 3] Untuk Kamu Lewat Semesta](https://s.kaskus.id/images/2018/05/01/7563164_20180501035130.jpg)
Spoiler for u.:

Quote:
Hai kamu..
Semesta membiarkan kita berjumpa, pada masa yang tak pernah diduga. Tanpa ada rasa apa-apa, semuanya berlalu begitu saja. Kamu yang apa adanya, aku melihat kamu berbeda. Kamu ada tidak hanya membuat suka, kini semua berubah menjadi duka yang berujung luka yang kini telah kucoba untuk tidak menyimpannya.
Awalnya sungguh sangat biasa. Senyummu, candamu serta tingkahmu tanpa kusadar membuat candu buatku. Senin sampai Minggu lagi tiada hari tanpa kamu. Pesan singkat dariku tak pernah kau acuh. Mengarungi derasnya hujan, dinginnya malam kita lawan, bersantap makan di pinggiran jalan. Hal sederhana yang bagiku amat sangat bermakna dan takkan kulupa. Diri ini makin menggila. Tolong! Haruskah ini dibiarkan atau dihilangkan?
Apa mau dikata, memang hati tak dapat berdusta. Hati yang tertutup ini mulai kau buka. Perlahan, entah kau sadari atau tidak. Aku luluh. Ku siapkan hati ini dengan utuh, kau balas dengan luruh. Mulai meruntuh? Tentu. Pada akhirnya, kamu mulai menyiratkan jarak, yang membuatku bertanya dengan penuh sesak. Kau urung, makin murung. Kurang ajar kamu.
Semesta pula yang pada akhirnya memisahkan kita kini. Senin sampai minggu, tak ada lagi kamu. Aku sendirian. Hujan, malam, pinggiran kulalui tanpa ada kamu. Cholilah. Tidak boleh kupaksakan kau untuk tetap ada juga, bukan? Pada akhirnya kini kamu hanya menjadi kenangan. Ya, kenangan. Kamu pernah mengatakan bahwa Kenangan tidak bisa diapa-apakan. Lupa hanyalah sebuah istilah bagi kenangan. Tidak ada melupakan yang benar-benar melupakan. Dan kenangan, dengan kurang ajarnya bisa kapan saja dan di mana saja terproyeksi dalam alam pikiran kita.Aku tidak akan pernah lupa akan kamu, akan kita. Hanya saja kali ini kenangan tentangmu itu sedang ingin mengalahkanku.
Diri ini hanya sedang ingin bernostalgia, akan masa-masa lalu yang katamu bisa kapan saja dan di mana saja menghantui pikiran. Tak dapat lagi kuucap kata, semoga kau rasa.
Satu kata yang kurasa harus kuungkapkan pada semesta, yaitu rasa syukurku dan rasa terima kasihku. Syukur karena telah mempertemukanmu di saat yang tepat. Pula terima kasih, karena telah mengajarkanku arti mengikhlaskan dan merelakan dari seseorang sepertimu.
Salam rindu untuk kamu, yang kini jauh di sana. Ku harap semesta masih baik, ku yakin pasti ia akan menyampaikan rasa rindu ini padamu.
Awalnya sungguh sangat biasa. Senyummu, candamu serta tingkahmu tanpa kusadar membuat candu buatku. Senin sampai Minggu lagi tiada hari tanpa kamu. Pesan singkat dariku tak pernah kau acuh. Mengarungi derasnya hujan, dinginnya malam kita lawan, bersantap makan di pinggiran jalan. Hal sederhana yang bagiku amat sangat bermakna dan takkan kulupa. Diri ini makin menggila. Tolong! Haruskah ini dibiarkan atau dihilangkan?
Apa mau dikata, memang hati tak dapat berdusta. Hati yang tertutup ini mulai kau buka. Perlahan, entah kau sadari atau tidak. Aku luluh. Ku siapkan hati ini dengan utuh, kau balas dengan luruh. Mulai meruntuh? Tentu. Pada akhirnya, kamu mulai menyiratkan jarak, yang membuatku bertanya dengan penuh sesak. Kau urung, makin murung. Kurang ajar kamu.
Semesta pula yang pada akhirnya memisahkan kita kini. Senin sampai minggu, tak ada lagi kamu. Aku sendirian. Hujan, malam, pinggiran kulalui tanpa ada kamu. Cholilah. Tidak boleh kupaksakan kau untuk tetap ada juga, bukan? Pada akhirnya kini kamu hanya menjadi kenangan. Ya, kenangan. Kamu pernah mengatakan bahwa Kenangan tidak bisa diapa-apakan. Lupa hanyalah sebuah istilah bagi kenangan. Tidak ada melupakan yang benar-benar melupakan. Dan kenangan, dengan kurang ajarnya bisa kapan saja dan di mana saja terproyeksi dalam alam pikiran kita.Aku tidak akan pernah lupa akan kamu, akan kita. Hanya saja kali ini kenangan tentangmu itu sedang ingin mengalahkanku.
Diri ini hanya sedang ingin bernostalgia, akan masa-masa lalu yang katamu bisa kapan saja dan di mana saja menghantui pikiran. Tak dapat lagi kuucap kata, semoga kau rasa.
Satu kata yang kurasa harus kuungkapkan pada semesta, yaitu rasa syukurku dan rasa terima kasihku. Syukur karena telah mempertemukanmu di saat yang tepat. Pula terima kasih, karena telah mengajarkanku arti mengikhlaskan dan merelakan dari seseorang sepertimu.
Salam rindu untuk kamu, yang kini jauh di sana. Ku harap semesta masih baik, ku yakin pasti ia akan menyampaikan rasa rindu ini padamu.
Ditulis saat bulan sedang bulat-bulatnya, dan merah-merahnya.
Quote:
![[LOVE LETTER 3] Untuk Kamu Lewat Semesta](https://s.kaskus.id/images/2018/05/01/7563164_20180501035130.jpg)