Ratusan petani yang mengatasnamakan dirinya Komite Rakyat Bersatu (KRB) menggeruduk Kantor Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Rabu (6/2). Mereka menuntut, Pemerintah Provinsi Sumut ikut mendorong pemberantasan mafia tanah.

Massa yang datang sebelumnya sudah berunjuk rasa di depan Kantor DPRD Sumut. Dalam aksinya, nama Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto dielu-elukan oleh Johan Merdeka, salah satu pentolan aksi.

“Siapa Kapolda yang berani memberantas Mafia tanah. Kita apresiasi Kapolda Sumut Irjen Agus Andrianto,” kata Johan dari atas mobil komando, Selasa (6/2).
Syamsul Hilal berfoto dengan massa. (Prayugo Utomo/JawaPos.com)

Dalam aksi tersebut, mereka juga kembali menyinggung nama Musa Idishah alias Dodi, Adik Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah. Mereka mendesak, agar Dodi dipenjarakan. Bahkan, massa juga menuding Dodi adalah mafia tanah.

Selain kasus Dodi, massa juga mendorong agar kepolisian berani menindak seluruh mafia tanah yang ada di Sumut. Karena, keberadaan mafia semakin memiskinkan petani.

“Darah bertumpahan. Preman-preman mereka bayar untuk mengganggu masyarakat dalam lahan yang mereka garap,” kata Unggul Tampubolon, Koordinator Aksi.

Sepanjang unjuk rasa yang dilakukan, massa terus berorasi secara bergantian. Mereka pun kembali memuji keberanian Kapolda Sumut yang menetapkan Dodi sebagai tersangka.

“Kami minta Gubernur Sumut memperhatikan apa yang diinginkan masyarakat. Saya tegaskan, sampai saat ini, belum ada ketegasan apapun yang dikeluarkan Pemprov Sumut. Kami masyarakat sangat menginginkan Edy Rahmayadi berubah dari gubernur yang lama,” pungkasnya.

Yang cukup menarik perhatian dalam unjuk rasa tadi adalah, aksi bagi-bagi kartu nama oleh sejumlah massa. Pantauan di lapangan, kartu nama yang dibagikan adalah milik Calon Legislatif Unggul Tampubolon dari PKPI dan Calon DPD Syamsul Hilal. Tampaknya para calon itu memanfaatkan unjuk rasa untuk bersosialisasikan.

Rata-rata massa memegang kartu nama tersebut. Bahkan, Syamsul Hilal juga tertangkap kamera membagikan kartu nama kepada massa yang berunjuk rasa.

https://radarmalang.id/demo-petani-d...k-wagub-sumut/
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

kasus penangkapan dan penetapan adik wagubsu sebagai tersangka, dengan status tahanan kota memang menaikkan pamor kapoldasu di perbincangan kedai kopi dan medsos, tapi mayoritas rata2 pesimis, karena tersangka hanya kena tahanan kota, bukan penjara

alasan warga sumut untuk pesimis sangat logis karena ada seribu satu cara untuk mencari kambing hitam, dan jangan lupa kawan, penegak hukum bukan hanya polisi, tapi juga jaksa, hakim, jadi masih ada sejuta satu cara untuk lolos, baik pra peradilan, baik suap/tembak mati jaksa seperti Tommy, baik kalungin clurit di leher hakim, dan lain sebagai nya

Trust me, alah bisa karena biyasah, apalagi keluarga pemimpin ormas preman yang sudah puluhan tahun berpengalaman mengenai seluk beluk hukum, ga bakal bisa dipenjara, omzet parkir ormas saja 1 milyar per hari, belum omzet duit keamanan, omzet dana hibah ormas okp, dll

Ketua ormas preman sumut jauh lebih kaya dari presiden manapun maupun koruptor manapun di bumi Indonesia, dan jangan lupa, mereka punya kaki tangan di DPRDSU dan Istana Negara

https://www.kaskus.co.id/thread/52ac...-kades-bangun/

Petisi mari bung kita doakan gubsu dapat PLT wagubsu dalam waktu dekat