Aku dan gerimis senja


Sudah terlalu lama aku pendam kini akan aku ungkapkan, dengan sejuta kenangan yang hilang tapi lain dengan perasaan ini yang telah tumbuh subur bagai benalu dengan inang, bagai tanaman rambat dipagar.


Bagai sinar senja yang akan berganti malam, aku selalu menunggu disini walau tidak kau inginkan, akan berdiri tegar tanpa sebuah kepastian, akan selalu datang saat kau membutuhkan, akan selalu jadi sandaran saat kau kelelahan.


Dalam hariku hanya ada sebuah lukisan senyummu, hanya ada sebuah tawa kecilmu, hanya sebuah minta manjamu, hanya ada tangismu dan hanya akan ada dirimu.


Tetapi setelah ku melihat dirimu sedang menari bersama lelaki pilihanmu, hanya ada rasa syukur dalam diriku, syukur karena kau telah menemukan apa yang kau cari selama ini.


Untuk itu biarkan rasaku ini lenyap ditelan gelapnya malam, hilang seperti tulisan dipantai yang tersapu ombak, mati bersamaan dengan benalu dari sang inang.


Kenapa jika ada siang harus ada  malam, kenapa ada hitam bila putih menyenangkan, biarkan diriku pergi dengan tenang, berikan diriku sebuah kenangan yang indah untuk dikenang.


Berikan diriku pelangi setelah hujan, berikan cahaya setelah gelapnya kehidupan, berikan rasa syukur atas apa yang telah tercurahkan.


Dapat bersamamu adalah sebuah anugerah,dan berharap kata manis perpisahan yang akan kau lontarkan.


" mengenalmu adalah sebuah keindahan, dan terima kasih telah mengajarkan ku apa arti keindahan yang sesungguhnya ."


Namun kesalahan ku adalah tidak pernah menyatakan karena ku tau kau bukan tercipta untuk ku.


Aku dan gerimis senjaku, akan hadir dalam mimpimu, menemani setiap saat dalam nafasmu, akan hadir dalam pelukmu, akan mati tanpa dirimu.