- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tips Atasi Kekerasan Dalam Pacaran, Susah Kontrol Emosi Adalah Salah Tandanya!


TS
bangzaldi
Tips Atasi Kekerasan Dalam Pacaran, Susah Kontrol Emosi Adalah Salah Tandanya!

MATA INDONESIA, JAKARTA– Aksi mengamuk Adi Saputra hingga membanting motor di hadapan polisi merupakan bentuk dirinya yang tak mampu mengontrol emosi. Hal ini bukanlah hal yang bisa disepelekan. Apalagi dalam kejadian itu ada sosok gadis yang diduga kekasih Adi yang menangis ketakutan.
Belakangan diketahui jika motor yang dihancurkan oleh pemuda itu bukanlah miliknya sendiri melainkan milik sang pacar. Percaya atau tidak, itu adalah salah satu bentuk kekerasan dalam pacaran. Kekerasan dalam hubungan pacaran termasuk dalam toxic relationship. Dalam hubungan beracun ini, tak jarang bukannya membuat bahagia, justru salah satu pihak akan mendapatkan dampak negatif.
Berikut ini tips bagi kamu untuk atasi dari kekerasan dalam pacaran, sayang dirimu, jangan luka dirimu dengan hubungan yang toxic.
Kenali latar belakang si dia
Jika kamu hendak menjalankan hubungan pacaran, kamu harus tahu juga latar belanag si dia. Jangan asal karena dia ganteng, kamu jadi langsung luluh. Ketahui latar belakang keluarga, bagaimana sikapnya selama melakukan pendekatan denganmu.
Kecenderungan emosi meledak dan suka memukul dapat disebabkan ketika sejak kecil dia terbiasa memendam emosi negatif. Setelah bertumpuk barulah dia mengeluarkan emosi itu dalam bentuk tindakan fisik.
Kenali tanda-tandanya
Kamu juga haru mengetahui tanda-tanda jika hubunganmu itu mulai berubah menjadi sebuah toxic relationship. Berikut adalah tanda-tanda awal dari kekerasan dalam pacaran:
- Pasangan terlihat sangat agresif
- Pasangan tidak bisa mengontrol emosinya, bahkan ketika menghabiskan waktu bersamamu, ini tanda yang ditunjukkan oleh Adi Saputra dalam kasusnya mengamuk hancurkan motor
- Pasangan menunjukkan perubahan mood yang cepat, misalnya sebelumnya ia marah padamu kemudian berubah seketika menjadi baik dan super romantis.
- Cenderung memaksa dan memanipulasimu untuk melakukan semua yang ia inginkan.
Cari tempat bercerita
Jika kamu mulai mendapat perilaku seperti di atas, cobalah untuk cerita dan bertukar pikiran dengan orang lain. Konsultasi dengan orang terdekat, agar kamu tidak stres sendiri. Mendengarkan pendapat dari orang luar akan memberikan pandangan baru terhadap solusi yang kamu cari.
Tak hanya itu, coba berbicara pada si dia tentang sikapnya yang bisa dibilang sudah keterlaluan. Jika menurutmu bisa dibicarakan secara baik-baik bicaralah dengannya.
Ajak pasanganmu ke psikolog
Pergi ke psikolog merupakan salah satu jalan keluar. Berkonsultasi dengan ahli agar bisa menyelesaikan masalah ini lebih dini. Kamu bisa meminta pasangan untuk pergi ke psikolog untuk memperbaiki perilaku kasarnya.
Namun pastinya hal ini bukan hal yang mudah. Kamu harus tetap berhati-hati ketika mengajak sang pacar, karena bisa saja dia menjadi tersinggung. Kamu juga bisa meminta tolong keluarga atau teman terdekatnya untuk membujuknya. Namun tentu ini tidak berlaku untuk semua kasus.
Putusin dia
Jika kekerasan tersebut sudah di luar batas kewajaran, atau sudah kamu coba bicaran namun masih terus berlanjut, ada satu jalan keluar, putuskan dia. Susah ya tentunya untuk mengambil opsi terakhir ini, namun suatu kebiasaan yang sudah melekat akan susah menghilang. Tanyakan pada dirimu, kamu mau dicintai atau menyiksa diri?
Jika hubungan toxic ini terus berlanjut hingga ke jenjang pernikahan, bisa kamu bayangkan bagaimana rasanya menikah dengan orang yang tak segan melakukan kekerasan kepadamu, bisa-bisa bukan kamu saja yang jadi korban, namun anakmu kelak juga akan merasakan hal serupa. (Tisa)
Sumber
0
1K
5


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan