MEDAN -Aksi perampokan sepeda motor yang terekam CCTV di Jalan Sutrisno, Medan Kota pada 28 Januari 2019 lalu ternyata bukan yang pertama dilakukan oleh komplotan pelaku yang kini sedang ditangani oleh Polda Sumatera Utara. Sehari sebelumnya yakni 27 Januari 2019, komplotan yang terdiri dari 7 orang mengendarai 3 sepeda motor tersebut ternyata juga beraksi di kawasan Jalan Sei Beluru, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Sunggal.

Hal ini disampaikan Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dir Ditreskrimum) Polda Sumut, Kombes Andi Rian saat memaparkan kasus tersebut. Saat ini dua diantara pelaku dan dua orang penadah sudah ditangkap oleh polisi.

“Jadi ada 4 orang yang sudah kita tangkap dimana 2 diantaranya merupakan pelaku perampokan (begal) dan dua lainnya merupakan penadah,” katanya, Rabu (6/2/2019).

Keempat tersangka yang ditangkap yakni SN Alias S dan MRP yang merupakan pelaku. Sedangkan dua penadah yakni MZL alias U dan Hanafi alias Nafi. Para pelaku lainnya menurut Andi masih dalam pengejaran petugas.

“Mereka masih DPO,” ujarnya.

Andi menjelaskan dalam dua hari berturut-turu tersebut, para pelaku berhasil merampas dua unit sepeda motor yakni Honda Beat milik Dian Ansory Daulay yang dirampas di Jalan Sei Belutu. Kemudian sepeda motor Honda Scoopy milik Said Abdul Mutalif.

“Modus mereka sama, yakni korban dikejar saat melintas di jalanan yang sepi, kemudian diancam menggunakan senjata tajam. Lalu sebagian pelaku mengambil sepeda motornya,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya aksi perampasan sepeda motor menjadi viral setelah terekam CCTV milik warga di Jalan Sutrisno Medan. Polisi kemudian melakukan rangkaian penyelidikan dan berhasil menangkap sebagian pelaku.[JNI]

https://digtara.com/2019/02/06/kompl...aksi-di-medan/
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

coba kalau ga viral di medsos, media medan juga ga bakal bahas, jadinya engga diburu deh

Nih, contohnya yang disembunyikan media medan atas pedoman "medan baik, karena wartawan baik"

https://www.kaskus.co.id/thread/5c4f...ma-di-rs-deli/

Karena ga masuk media, ga da kabarnya lagi pengusutan pelaku nya, mukapetaknya nyanyi2 di fuckter makpetak ngangkang sumut

Petisi mari bung, kita HANTER kan propinsi masing2 (hancurkan Fuckter)