rasyidfaqihAvatar border
TS
rasyidfaqih
Rasa Makassar di Kota Pelajar, Jogja


Satu tahun yang lalu, Seorang teman kampus asal Makassar mengajak saya untuk mencoba makanan khas daerahnya, Coto Makassar!

"Soto biasa kan? Apa beda nya?" Tanyaku tanpa dosa. "Coto bos, bukan soto, nanti lah kita coba kita!" Cerocosnya dengan dialeg Makassar.

Bermula dari sikap underestimate kepada makanan itu, malah membuat Coto menjadi favourite saya sampai sekarang.

Dua hari yang lalu saya kembali makan di kedai Coto Makassar Ewangko. Tempat pertama kali saya mencoba makanan itu dan menurut pengalaman, setelah berburu Coto berbagai kedai Coto di jogja. Menurut saya kedai Ewangko yang terletak di jalan sunmor UGM ini adalah juaranya.

Yang pertama mari kita bahas rasa Coto nya:
Saya bukan orang Makassar dan belum pernah mencoba rasa Coto asli yang ada di Makassar. Tapi Coto yang ada di Ewangko adalah yang paling cocok di lidah saya sebagai orang Sumatra yang terbiasa dengan rempah rempah dalam masakannya.

Kuahnya begitu kuat, banyak sekali jenis rasa bertubrukan di mulut . Apalagi dagingnya, kesukaan saya, tidak begitu empuk, namun memberi kesan tekstur yang jelas pada permukaan dagingnya. Saya hanya memesan pilihan isi daging dan paru, kalian harus coba kombinasi ini, potongan paru mengambang diatas kuah, menanti untuk segera dilahap.

Di atas meja sudah tersedia ketupat yang telah dibelah untuk memudahkan kita. Tips dari saya, jangan masukkan semua potongan ketupat ke dalam kuah, alasan logisnya karena sudah pasti akan kepenuhan, tapi kalau dari saya pribadi, menyenangkan saja aktivitas memotong ketupat kecil kecil, cukup setengah porsi ketupat saja, lalu setelahnya masukkan ke dalam kuah. Jika ketupat sudah habis maka ulangi lagi step step tadi. Haha. Ritual yang menyenangkan.

Sahabat karib Coto adalah es pisang ijo. Tentu kedai ini pun menyajikan menu tersebut. Es segar bercampur dengan sum sum dan pisang adalah obat terbaik di hari yang begitu gersang, begitu kata temanku saat suapan pertama es pisang ijo nya. Kata temanku yang orang Makassar menjelaskan bahwa rasa es pisang ijo yang asli sangat mudah dikenali, yaitu sirup merahnya. Yang punya rasa khas dan kedai ini memiliki rasa itu, karena mereka memang mendatangkan sirupnya langsung dari Makassar.

Setelah selesai dengan makanan besarnya, saya penasaran dengan pengunjung lain yang mengambil sesuatu di lemari es, lalu memakannya di meja. Saya penasaran dan bertanya pada pemiliknya. Ternyata yang mereka ambil atau makan itu namanya Barongko sejuk. Saya memesan dua dan langsung membawanya ke atas meja. Bentuknya seperti lemper atau arem arem yang dibungkus daun pisang, namun perbedaanya ini dingin, dan bahan dasarnya adalah pisang. Rasanya sangat manis, sesuai dengan lidah saya, ditambah lagi sesuai dengan namanya, sejuk di lidah. Rasa manis yang dominan di mulut, dengan tekstur pisang yang masih berasa serat seratnya. Sungguh makanan penutup yang memuaskan!

Masalah harga, tempat ini juga juaranya. Karen terletak di kawan mahasiswa, harganya pun terbilang murah dan kualitas rasa yang kita dapatkan juga terjamin. Saya tak hapal semua daftar harganya. Tapi sedikit mengingat apa saja yang saya pesan saat itu.

Coto Daging-Paru Rp 14.000
Es Pisang Ijo Rp 10.000
Barongko sejuk Rp 4.000

Buat teman teman yang ingin mencoba silahkan datang saja ketempat, alamatnya sangat mudah ditemukan di gmaps kok. Sekali kali move on lah dari burjo atau warmindo. Haha

Selamat makan!!

tata604Avatar border
tata604 memberi reputasi
1
1.5K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan