Kaskus

Story

eriksebastian88Avatar border
TS
eriksebastian88
[love nobody] - First Chapter
Assalamualaikum

Quote:


[love nobody] - First Chapter

Hari - hari berganti, berlalu seperti biasa, dari Senin ke Selasa, berlalu mengejar Rabu dan menjumpai Kamis, menyapa Jum'at dan mampir di Sabtu berjumpa Minggu dan kembali ke Senin. Hari berlalu seperti biasa tanpa ada hal yang luar biasa. Pak Sardi merupakan seorang petani biasa yang hanya cukup untuk dikonsumsi keluarganya, sementara Bu Sardi hanya seorang Ibu pengurus rumah tangga yang sesekali menerima upah dari jerih payahnya menganyam bambu tali. Pak Sardi dan Bu Sardi dikaruniai seorang anak lelaki bernama Roy, usianya kini seusia siswa kelas dua SMA, sayangnya Roy tidak disekolahkan oleh Pak Sardi karena faktor ekonomi yang membebani mereka. Roy, begitulah orang kampung Ciriuh memanggilnya. Pendiam dan cenderung menyendiri, tidak pernah mau pergi ke luar rumah untuk urusan - urusan lain, kecuali ke ladang membantu ayahnya. 

Siang itu Pak Sardi, Bu Sardi dan Roy sedang mendinginkan rasa gerah setelah dari ladang, dengan kipas yang terbuat dari anyaman bambu dengan ditemani potongan - potongan makanan umbi - umbian. Sementara Pak Sardi melepas lelahnya dengan menghisap sebatang rokok yang dibuatnya sendiri dari kulit jagung kering. Saat suasana mengantuk menyerang, tiba - tiba terdengar suara orang mengucapkan salam berkali - kali. 

Assalamu'alaikum.... Teriak dari luar rumah yang membuat Pak Sardi dan Bu Sardi saling menatap. 

Roy, Coba tingali. saha nu dongkap. Pinta Pak Sardi pada Roy dengan bahasa sehari - hari mereka yang artinya Roy, coba lihat, siapa yang datang. Roy dengan sedikit wajah yang menahan kantuk terpaksa beranjak dari tempat rebahannya seraya melangkahkan kaki menuju Pintu. 

Walaikumsalam. Jawab Roy sambil membuka pintu yang terbuat dari kayu dan triplek, sambil sedikit aneh Roy menatap mengucapkan salam.

Pak Sardinya ada dek? Tanya lelaki yang berdiri di depan pintu dengan setelan hem nya kepada Roy. 

Tunggu sebentar ya pak. Roy bergegas masuk lagi ke dalam untuk memanggilkan Ayahnya. 

Saha Roy? Tanya Pak Sardi dengan nada sedikit penasaran. 

Duka, naroskeun bapak. Jawab Roy dengan mata menahan kantuk seraya menjatuhkan kembali kepalanya ke atas bantal yang tadi ditinggalkannya pergi ke luar. 

Pak Sardi yang sedari tadi mengipas - ngipaskan bambu anyam ke tubuhnya, menghentikan kipasannya dan bangun bergegas menuju pintu depan hanya dengan menggunakan kaos dalam putih yang mirip dengan kaos singlet. 

Wa'alaikumsalam... . Jawab Pak Sardi dari dalam. 

Sardi, masih ingat saya? Ucap lelaki itu untuk memanggil memori pak Sardi.

Sebentar... Jawab Pak Sardi dengan alis mata sedikit mengkerut menandakan jika pak Sadri memang sedang memanggil kembali ingatannya. 

Rendi, benar kan? Jawab Pak Sardi dengan nada agak sedikit ragu. 

Benar sekali, wah mantap ingatanmu masih kuat di. Jelas lelaki setengah baya yang bernama Rendi itu. 

Rupanya pak Rendi adalah teman sebangku yang puluhan tahun silam sudah berpisah lama dan tidak bertemu lagi hingga hari ini dimana mereka bertemu di rumah Pak Sardi. Setelah mereka sudah saling menyadari mereka kembali mengingat - ngingat masa - masa dimana mereka berdua pernah menjadi anak - anak yang nakal dan pergi ke sawah bersama - sama. Bale - bale dari bambu menjadi saksi pertemuan mereka. Bu Sardipun menghidangkan air hangat beserta potongan - potongan umbi - umbian. Di sela - sela kocaknya obrolan mereka pak Sardi akhirnya memotong pembicaraan. 

Sebetulnya, ada apa sih Ren, nyari saya? Tanya pak Sardi memulai pembicaraan serius. 

Owh iya, saya hampir lupa di, jadi gini di, saya kan punya usaha kecil - kecilan, sudah beberapa minggu ini saya kewalahan dalam melayani pelanggan saya, nah, kemarin saya ketemu Rudi teman sekelas kita, dia sih bilang, katanya kamu punya anak bujang yang memang lagi nganggur, makanya saya kesini, siapa tahu anak kamu mau membantu saya, meskipun saya tidak bisa memberikan gaji yang besar. Papar Pak Rendi kepada pak Sardi.

Oalah, kamu sekarang hebat Ren, ternyata sudah punya usaha sendiri, ngomong - ngomong usaha apa yang sedang kamu geluti? Tanya Pak Sardi penasaran. 

Ah usaha kecil - kecilan saya hanya menjual beberapa alat elektronik di, itupun saya dapat ngambil lagi dari orang. Jelas Pak Rendi 

Jika anak saya bersedia kapan dia mulai bekerja dan dimana lokasinya, biar saya nanti antarkan dia. Tanya Pak Sardi lagi

Kalo anakmu mau besok juga udah langsung bisa bekerja, lokasinya deket pasar sampingan dengan toko Emas babah Botak. Jelas Pak Rendi kepada Pak Sardi

Baiklah, kalo begitu nanti saya obrolkan lagi dengan Roy, kalo besok saya datang berarti Roy bersedia ya. Sekalian saya besok mau beli bako mole yang sudah kebetulan habis. Jelas Pak Sadri. 

Mereka kembali melanjutkan obrolan dimasa sekolah SD dulu, di bale - bale yang sesekali tertiup angin sepoi dari sawah yang ada di halaman rumah, begitu indah rumah pak Sardi.

Spoiler for Sumur:
Diubah oleh eriksebastian88 05-02-2019 09:24
anasabilaAvatar border
swiitdebbyAvatar border
swiitdebby dan anasabila memberi reputasi
2
439
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan