- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Antartika menyimpan fosil hewan purba kerabat dinosaurus


TS
kangjati
Antartika menyimpan fosil hewan purba kerabat dinosaurus

Antartika, pasti yang muncul dipikiran agan adalah tumpukan atau bongkahan es.
Tapi ternyata, jauh sekitar 250 juta tahun yang lalu, dataran tersebut pernah hijau dan dihuni beberapa makhul kerabat dinosaurus loh gan.

Ini dibuktiin lewat penemuan posil yang merupakan kerabat dinosaurus itu sendiri, seperti apa hewannya? simak ae langsung dah gan.

Quote:

Sekitar 250 juta tahun yang lalu, Antartika adalah rumah bagi reptil purba. | Adrienne Stroup /Field Museum
Antartika tidak selalu berupa pegunungan es. Sekitar 250 juta tahun yang lalu, wilayah ini ditutupi hutan dan sungai, dan suhunya jarang turun di bawah titik beku. Antartika juga rumah bagi beragam satwa liar, termasuk kerabat awal dinosaurus.
Para ilmuwan baru saja menemukan salah satu kerabat awal dinosaurus di sana berupa reptil seukuran iguana yang nama genusnya, Antartanax. Studi ini kemudian dipublikasikan dalam Journal of Vertebrate Paleontology.
Makhluk purba yang memiliki nama lengkap Antartanax shackletoni adalah spesies karnivora. Kerangkanya yang kecil dan tidak lengkap dikumpulkan dari Puncak Grafit di Pegunungan Transantarctic. Spesimen fosil terdiri dari bagian tulang punggung, lengan, dan tengkorak.
Berdasarkan kesamaannya dengan hewan fosil lainnya, para peneliti menduga bahwa Antartanax adalah pemburu serangga, amfibi, dan kerabat mamalia purba. Ia merupakan sepupu dekat buaya dan dinosaurus, tetapi tidak memiliki kerabat yang hidup.
Kata pertama dari nama Antartanax shackletoni memiliki arti "raja Antartika," dan kata kedua merupakan penghormatan kepada Ernest Shackleton. Ia adalah penjelajah abad kedua puluh yang memberi nama pada Formasi Fremouw, sebuah formasi batuan di Pegunungan Transantarctic Antartika.
Pada formasi batuan itulah penulis utama studi ini, Brandon Peecook, menemukan fosil Antartanax shackletoni. Peecook menemukannya dalam ekspedisi Antartika 2010-2011, saat musim panas di bagian selatan Bumi.
“Antartanax shackletoni adalah archosaurus, kerabat awal buaya dan dinosaurus,” kata Peecook yang merupakan ahli paleontologi di Field Museum, Amerika Serikat, dalam sebuah unggahan.
"Spesies ini terlihat kurang lebih seperti kadal, tetapi secara evolusi, ia adalah salah satu anggota pertama dari kelompok besar itu. Temuan ini memberi tahu kita bagaimana dinosaurus dan kerabat terdekat mereka berevolusi dan menyebar. "
Namun, hal yang paling menarik tentang Antartanax shackletoni adalah di mana ia tinggal, dan kapan.
“Semakin banyak kita mengetahui tentang Antartika era prasejarah, semakin unik area itu. Kami berpikir bahwa hewan Antartika akan serupa dengan yang hidup di Afrika Selatan, karena daratan itu bergabung pada saat itu. Tetapi kami menemukan bahwa margasatwa Antartika sangat unik," kata Peecook.
Sementara raja Antartika mengungkapkan banyak hal tentang keanekaragaman benua yang dulu tidak beku tersebut, ia juga mengungkapkan cerminan yang menakjubkan dari salah satu kepunahan massal terbesar dalam sejarah planet ini.
Sekitar dua juta tahun sebelum Antartanax shackletoni hidup, Bumi mengalami peristiwa kepunahan massal terbesarnya yaitu kepunahan massal Permian akhir. Perubahan iklim, yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, menewaskan 90 persen dari semua kehidupan hewan.
Angka itu jauh melampaui bencana yang menewaskan dinosaurus terakhir sekitar 187 juta tahun kemudian. Kurang dari 5 persen spesies laut bertahan, dan hanya sepertiga spesies hewan darat yang hidup, menurut National Geographic.
Tahun-tahun segera setelah peristiwa kepunahan itu merupakan tahap evolusi bagi semua. Dengan lingkungan yang disapu bersih oleh kepunahan massal, kelompok-kelompok hewan baru berlomba-lomba untuk mengisi kekosongan.
Archosaurus, termasuk raja Antartika, adalah salah satu kelompok yang mengalami pertumbuhan luar biasa.
"Sebelum kepunahan massal, archosaurus hanya ditemukan di sekitar khatulistiwa, tetapi setelah itu, mereka ada di mana-mana," ujar Peecook.
"Dan Antartika memiliki kombinasi antara hewan-hewan baru ini dan hewan-hewan liar yang sudah punah di sebagian besar tempat. Anda punya hewan masa depan dan hewan masa lalu, tinggal bersama di tempat yang dingin."
Penemuan Antartanax shackletoni mendukung gagasan bahwa Antartika adalah tempat evolusi dan diversifikasi yang cepat setelah kepunahan massal Permian akhir.
"Semakin banyak jenis hewan yang kita temukan, semakin banyak kita belajar tentang pola archosaurus yang mengambil alih setelah kepunahan massal," lanjut Peecook.
"Antartika adalah salah satu tempat di Bumi, seperti dasar laut, tempat kita masih dalam tahap awal eksplorasi."
Penulis senior studi, Christian Sidor, seorang peneliti di University of Washington dan kurator paleontologi vertebrata di Burke Museum of Natural History & Culture mengatakan bahwa eksplorasi fosil di Antartika tidak mudah, mengingat semua logistik yang terlibat.
“Tetapi karena begitu sedikit pekerjaan yang telah dilakukan, potensi untuk membuat penemuan-penemuan baru yang penting menjadi tinggi,” jelas Sidor.
"Batuan yang sama yang menghasilkan (fosil) Antartanax shackletoni juga menghasilkan sejumlah kerabat mamalia paling awal setelah kepunahan massal."
Para ilmuwan baru saja menemukan salah satu kerabat awal dinosaurus di sana berupa reptil seukuran iguana yang nama genusnya, Antartanax. Studi ini kemudian dipublikasikan dalam Journal of Vertebrate Paleontology.
Makhluk purba yang memiliki nama lengkap Antartanax shackletoni adalah spesies karnivora. Kerangkanya yang kecil dan tidak lengkap dikumpulkan dari Puncak Grafit di Pegunungan Transantarctic. Spesimen fosil terdiri dari bagian tulang punggung, lengan, dan tengkorak.
Berdasarkan kesamaannya dengan hewan fosil lainnya, para peneliti menduga bahwa Antartanax adalah pemburu serangga, amfibi, dan kerabat mamalia purba. Ia merupakan sepupu dekat buaya dan dinosaurus, tetapi tidak memiliki kerabat yang hidup.
Kata pertama dari nama Antartanax shackletoni memiliki arti "raja Antartika," dan kata kedua merupakan penghormatan kepada Ernest Shackleton. Ia adalah penjelajah abad kedua puluh yang memberi nama pada Formasi Fremouw, sebuah formasi batuan di Pegunungan Transantarctic Antartika.
Pada formasi batuan itulah penulis utama studi ini, Brandon Peecook, menemukan fosil Antartanax shackletoni. Peecook menemukannya dalam ekspedisi Antartika 2010-2011, saat musim panas di bagian selatan Bumi.
“Antartanax shackletoni adalah archosaurus, kerabat awal buaya dan dinosaurus,” kata Peecook yang merupakan ahli paleontologi di Field Museum, Amerika Serikat, dalam sebuah unggahan.
"Spesies ini terlihat kurang lebih seperti kadal, tetapi secara evolusi, ia adalah salah satu anggota pertama dari kelompok besar itu. Temuan ini memberi tahu kita bagaimana dinosaurus dan kerabat terdekat mereka berevolusi dan menyebar. "
Namun, hal yang paling menarik tentang Antartanax shackletoni adalah di mana ia tinggal, dan kapan.
“Semakin banyak kita mengetahui tentang Antartika era prasejarah, semakin unik area itu. Kami berpikir bahwa hewan Antartika akan serupa dengan yang hidup di Afrika Selatan, karena daratan itu bergabung pada saat itu. Tetapi kami menemukan bahwa margasatwa Antartika sangat unik," kata Peecook.
Sementara raja Antartika mengungkapkan banyak hal tentang keanekaragaman benua yang dulu tidak beku tersebut, ia juga mengungkapkan cerminan yang menakjubkan dari salah satu kepunahan massal terbesar dalam sejarah planet ini.
Sekitar dua juta tahun sebelum Antartanax shackletoni hidup, Bumi mengalami peristiwa kepunahan massal terbesarnya yaitu kepunahan massal Permian akhir. Perubahan iklim, yang disebabkan oleh letusan gunung berapi, menewaskan 90 persen dari semua kehidupan hewan.
Angka itu jauh melampaui bencana yang menewaskan dinosaurus terakhir sekitar 187 juta tahun kemudian. Kurang dari 5 persen spesies laut bertahan, dan hanya sepertiga spesies hewan darat yang hidup, menurut National Geographic.
Tahun-tahun segera setelah peristiwa kepunahan itu merupakan tahap evolusi bagi semua. Dengan lingkungan yang disapu bersih oleh kepunahan massal, kelompok-kelompok hewan baru berlomba-lomba untuk mengisi kekosongan.
Archosaurus, termasuk raja Antartika, adalah salah satu kelompok yang mengalami pertumbuhan luar biasa.
"Sebelum kepunahan massal, archosaurus hanya ditemukan di sekitar khatulistiwa, tetapi setelah itu, mereka ada di mana-mana," ujar Peecook.
"Dan Antartika memiliki kombinasi antara hewan-hewan baru ini dan hewan-hewan liar yang sudah punah di sebagian besar tempat. Anda punya hewan masa depan dan hewan masa lalu, tinggal bersama di tempat yang dingin."
Penemuan Antartanax shackletoni mendukung gagasan bahwa Antartika adalah tempat evolusi dan diversifikasi yang cepat setelah kepunahan massal Permian akhir.
"Semakin banyak jenis hewan yang kita temukan, semakin banyak kita belajar tentang pola archosaurus yang mengambil alih setelah kepunahan massal," lanjut Peecook.
"Antartika adalah salah satu tempat di Bumi, seperti dasar laut, tempat kita masih dalam tahap awal eksplorasi."
Penulis senior studi, Christian Sidor, seorang peneliti di University of Washington dan kurator paleontologi vertebrata di Burke Museum of Natural History & Culture mengatakan bahwa eksplorasi fosil di Antartika tidak mudah, mengingat semua logistik yang terlibat.
“Tetapi karena begitu sedikit pekerjaan yang telah dilakukan, potensi untuk membuat penemuan-penemuan baru yang penting menjadi tinggi,” jelas Sidor.
"Batuan yang sama yang menghasilkan (fosil) Antartanax shackletoni juga menghasilkan sejumlah kerabat mamalia paling awal setelah kepunahan massal."
Memang kita tidak hidup pada saat itu, oleh karenannya penemuan seperti ini bisa menambah wawasan manusia yang hidup saat ini dalam mempelajari masa lalu.

Semoga threat ane bermanfaat.


Semoga threat ane bermanfaat.

Quote:


Jangan lupa rate bintang


SUMUR :
Beritagar.id
Quote:
Jangan lupa kunjungi thread ane yang lain gan 
Beberapa pantangan ketika tahun baru Imlek yang mungkin belum ente tau
Penyebab Kenapa Orang Pada Selingkuh
Ente mau panjang umur? Inilah yang harus dilakukan ketika muda
Gak cuman hidung yang bisa kena flu, ternyata perut juga bisa. Yuk kenali kondisinya
Terungkap, lanskap Arktika di balik es 40 ribu tahun
Inilah sejarah panjang mengapa burung bisa terbang
Ragam hewan pemangsa jentik nyamuk
Batu tertua Bumi ada di Bulan
PUBG Lite versi gratis tersedia dalam open beta
5 Pekerjaan unik dengan gaji besar, ente tertarik mencoba?


Beberapa pantangan ketika tahun baru Imlek yang mungkin belum ente tau
Penyebab Kenapa Orang Pada Selingkuh
Ente mau panjang umur? Inilah yang harus dilakukan ketika muda
Gak cuman hidung yang bisa kena flu, ternyata perut juga bisa. Yuk kenali kondisinya
Terungkap, lanskap Arktika di balik es 40 ribu tahun
Inilah sejarah panjang mengapa burung bisa terbang
Ragam hewan pemangsa jentik nyamuk
Batu tertua Bumi ada di Bulan
PUBG Lite versi gratis tersedia dalam open beta
5 Pekerjaan unik dengan gaji besar, ente tertarik mencoba?

1
1.8K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan