Penggalian tersebut dilakukan di wilayah Tunah Al Gabal, Minya, yang berjarak 260 kilometer selatan Kairo. Dari 40 mumi itu, di antaranya ada 12 mumi anak-anak dan enam mumi binatang.

Setelah temuan tersebut, Menteri Urusan Antik Mesir, Khaled El Enany mengatakan bahwa kemungkinan 40 mumi itu semuanya berasal dari satu keluarga yang kaya raya di masanya.

Pernyataan Khaled itu terbukti dari jasad mumi yang ditemukan dalam kondisi bagus. Beberapa dari mumi itu dikuburkan dalam sarkofagus batu dan kayu, sedangkan lainnya di dalam pasir dan di dalam patung-patung.

Mumi-mumi ini ditemukan oleh kelompok peneliti dari pihak kementerian dan Universitas Minya yang melakukan penggalian pada tahun 2018 lalu. Mereka awalnya menemukan sebuah makam yang terukir di dalam dinding batu di salah satu koridor area makam kuno tersebut. 

Sorotan juga tertuju pada banyaknya mumi binatang, terutama anjing. Hal ini menurut para pakar arkelogi menunjukkan betapa berharganya peliharaan pada masa tersebut sampai harus ikut dikubur.

Para peneliti memperkirakan usia mumi-mumi itu dengan bantuan fragmen papirus dan pecahan tembikar yang turut ditemukan di area makam. (Ryan)