BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Ucapan Wali Kota Semarang soal jalan tol dinilai tak patut

Sejumlah mobil melintas di jalan tol Jombang-Mojokerto (JOMO) di Desa Tampingmojo, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin (21/1/2019). Jalan tol ini adalah bagian dari Trans Jawa yang dibangun Pemerintahan Joko Widodo.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, membuat heboh. Ia melarang masyarakat melewati jalan tol jika tidak mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 01, Joko "Jokowi" Widodo - Ma'ruf Amin.

Hendrar menyampaikan itu dalam acara kampanye Jokowi di Semarang Town Square, Jawa Tengah, Sabtu (2/2/2019). Hendrar adalah Ketua Pimpinan Cabang PDIP Kota Semarang, partai di balik pencalonan Jokowi yang juga presiden petahana.

Hendrar naik ke panggung sebelum Jokowi. Sementara massa yang hadir adalah paguyuban pengusaha Semarang dan sekitarnya.

"Di sini ada yang pernah lewat tol? Sampaikan ke saudaranya di luar sana. Kalau tidak mau dukung Jokowi, jangan pakai jalan tol," ujar Hendrar.

Kompas.com menyebut ucapan Hendrar itu disambut riuh hadirin. Sementara Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Faldo Maldini, meresponnya melalui Twitter.
#JanganPakaiTOL berarti selain TOL, boleh ya Pak Wali @hendrarprihadi? Saya lewat jalannya Panjenengan aja kalau gitu.[URL="https://tetepnQ00ciyCK"]https://tetepnQ00ciyCK[/URL]
— Faldo Maldini (@FaldoMaldini) February 2, 2019
Respon Faldo, yang juga caleg DPR RI dari kota Bogor (Jawa Barat), pun memicu dialog singkat. Hendrar melalui Twitter pula menjawab apakah tidak kejauhan jika tidak lewat jalan tol.

Akhirnya Faldo menjawab akan naik kereta sembari menyindir bahwa fasilitas transportasi kereta dibuat sejak awal oleh pemerintah kolonial Belanda tapi bisa dipakai oleh semua golongan masyarakat. Faldo pun memicu topik tren Twitter #JanganPakaiTol.

Wakil Ketua Ombudsman RI, Alvin Lie, melalui Twitter menilai pernyataan Hendrar tak patut. Alvin yang juga berasal dari Semarang pun turut menyebut akun Hendrar.
Walikota SemarangPak @hendrarprihadi tidak patut ucapkan pernyataan seperti iniWali Kota Semarang: Kalau Tak Dukung Jokowi, Jangan Pakai Jalan Tol [URL="https://S E N S O RScv3aho93y"]https://S E N S O RScv3aho93y[/URL]
— Alvin Lie ✈⚽ (@alvinlie21) February 2, 2019
Sedangkan Sekretaris DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Tengah, Umar Hasyim, mengeluarkan kecaman. Kepada Tempo.co, Minggu (3/2), Umar mengatakan ucapan itu tak patut keluar dari mulut pejabat publik.

"Ucapan itu sangat tidak etis. (Jalan tol) bukan hanya untuk kelompok tertentu," ujarnya.

Menurut Umar, kebijakan membangun jalan tol tidak hanya berada di tangan pemerintah. Pembangunan jalan tol dibahas bersama legislatif, termasuk dari kalangan oposisi, terutama soal anggaran.

Adapun Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga, Suhendra Ratu Prawiranegara, dalam keterangan tertulis mengatakan jalan tol dibangun untuk siapapun --bukan untuk satu golongan atau pendukung orang tertentu. Seperti dijelaskan dalam UU Jalan Nomor 38 tahun 2004, jalan tol boleh digunakan siapapun selama membayar.

Jalan tol sedang menjadi isu setelah Pemerintahan Jokowi menyelesaikan jaringan Trans Jawa sepanjang 600 km. Pada 2020, Jokowi menargetkan Trans Jawa benar-benar tersambung dari Merak di Banten hingga Banyuwangi di ujung timur Jawa Timur dengan jarak lebih dari 1.000 km.

Jalan tol mempersingkat waktu tempuh. Misalnya dari Jakarta ke Semarang menjadi lima jam dan dari Semarang ke Surabaya menjadi tiga jam. Sebelum ada jalan tol alias melewati jalan arteri nasional, waktu tempuh ke dua kota itu adalah minimal delapan jam dan lima jam.

"Inilah yang namanya kecepatan. Kecepatan akan memudahkan dan memurahkan. Semua negara maju melakukan itu," kata Jokowi saat berkampanye di depan Alumni Koalisi Diponegoro di Semarang, Minggu (3/2).

Jokowi pun mengatakan bahwa jalan tol bukan untuk dimakan. "Siapa yang suruh makan jalan tol?" katanya seolah menjawab argumen oposisi nomor urut 02.

Sedangkan Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Hasto Kristiyanto, membela ucapan Hendrar --sang koleganya di PDIP. Menurut Hasto, ucapan Hendrar hanya bercanda dan menegaskan siapapun bisa lewat jalan tol.

Hasto meminta publik tidak melihat ucapan Hendrar dari sisi negatif walau tidak menjelaskan lebih lanjut. "Jangan gara-gara pemilu, semua dianggap sebagai ada persoalan, dilihat dari sisi negatif," katanya dilansir detikcom.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...ilai-tak-patut

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Wahai polisi, tangkaplah si hidung belang

- Persaingan Giring dan vokalis Nidji pada tahun politik

- Kerajaan atur rencana jika Brexit berakhir rusuh

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
2.6K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan