Kejaksaan Negeri Aceh Singkil melakukan eksekusi hukuman cambuk kepada empat terdakwa pada Kamis (31/1/2019).

Keempat terhukum cambuk itu, yakni tiga laki-laki dan seorang perempuan berusia sekitar 34 tahun bernama Reni Puspitasari.

Reni yang merupakan penduduk Tunas Harapan, Gunung Meriah, Aceh Singkil ini dihukum 30 kali cambukan karena melakukan ikhtilath.

Terhukum cambuk lainnya, Sariman, warga Tunas Harapan, Gunung Meriah, Aceh Singkil juga dengan hukuman 30 kali pukulan cambuk.

Lalu, Sauler Manik, penduduk Kuta Kerangan, Simpang Kanan, yang terbukti melakukan maisir, dihukum 30 kali cambuk dikurang dua kali pukulan karena telah menjalani masa penahanan.

Terakhir, Romson Manik, penduduk Suka Makmur, Gunung Meriah, yang terbukti melakukan maisir, dicambuk 35 kali dikurangi dua kali pukulan, karena dipotong masa tahanan.

Uniknya, warga tak begitu antusias menyaksikan hukuman cambuk dengan terpidana laki-laki. Masyarakat memilih duduk santai di tribun Alun-alun depan kantor bupati setempat, di Pulau Sarok, Singkil, saat eksekusi dilaksanakan.

Kondisi berbeda ketika eksekusi cambuk dilakukan kepada Reni Puspitasari, warga merangsek ke sekitar panggung untuk menyaksikan dari dekat.

Bahkan beberapa kali terdengar teriakan warga yang berada di posisi belakang meminta warga di barisan depan agar tidak menghalangi pandangan.

"Awas, minggir," teriak warga sehingga mendapat respons dari petugas Satpol PP untuk menertibkan penonton

https://www.google.com/amp/aceh.tribunnews.com/amp/2019/01/31/warga-singkil-lebih-suka-tonton-perempuan-dicambuk



masih mau bilang beragama lbh baik dr pd tidak beragama?

hukum agama yg ga up to date adalah hukum bar bar yg tidak bisa mengikuti sifat kemanusiaan yg dinamis